05. Lee Jeno

13.2K 101 3
                                    

[ A Dream ]

Pagi itu kepalaku rasanya pening sekali. Padahal aku sudah tidur lebih dari 6 jam hari ini. Tapi rasanya badanku sakit. Ditambah dengan kenyataan bahwa aku terbangun dengan kaki masih mengangkang, vagina yang basah, dan hanga badcover yang menutupi tubuh. Ah ya, seperti biasa, tadi malam aku ehem, masturbasi.

Sejak Kak Jaehyun pergi, kalau sehari tidak dapat penis, ya aku harus memuaskan diriku dengan jari. Uh, aku tidak akan pernah mau memasukkan mainan yang berbentuk itu ke dalam vaginaku. Mending aku mencari penis sungguhan kan?

Tapi bukan kepala pening, badan sakit, dan bercak di sekitar vaginaku yang membuatku sangat kelelahan pagi ini. Tidak tahu kenapa, aku sudah tiga hari belakangan ini bermimpi yang aneh-aneh. Yah, mimpinya enak sih, tapi aneh.

Lupakan tentang mimpi itu. Hari ini aku harus ke kampus. Aku harus menyetorkan draft final dari tugas akhirku yang telah selesai. Pada siapa? Tentu saja Pak Johnny. Sekalian mau minta jatah. Andai Lucas tidak pergi ke Eropa untuk liburan, pasti dia yang pertamakali aku kontak.

Kukenakan seluruh pakaianku dengan rapi setelah mandi. Menyemprotkan parfume "Harmony" kesayanganku dan kemudian mematut diri di cermin. Sialan, aku hot sekali padahal pakai kemeja. Aku bahkan tidak sadar kapan terakhir kali aku bercermin begini. Mendadak saja aku merasa payudaraku tumbuh dengan sangat cepat. Mungkin efek dari...hehe... aduh padahal masih pagi.

Aku segera keluar kamar, di luar suasana sudah ramai dengan keluargaku yang sarapan. Adik iparku masih menginap disini. Sepertinya adik kandungku kangen sekali dengan rumah ini. Jadi adik iparku dipaksa menginap lama.

"Ma, Pa, aku ke kampus dulu ya. Nyetor ini aja. Nanti siang aku udah sampai lagi di rumah." Aku bersalaman pada Papa dan Mama, kemudian melenggang keluar rumah. Hari ini aku naik mobil. Cuaca sangat amat panas. Lagian Papa dan Mama bisa menggunakan yang satunya lagi, dan adikku pasti pakai mobil suaminya.

Setibanya di kampus, cepat-cepat aku ke ruangan Pak Johnny. Tidak sabar. Dan saat aku memasuki ruangannya, sepertinya pria itu sudah menungguku.

"Hei, sudah datang? Draftnya letakkan saja di meja saya. Nanti review nya saya kirim via email ya. Saya agak buru-buru. Mau nganter tunangan saya ke bandara." Sejak saat itu senyumku menjadi pulsa. Ujung mataku melirik pada wanita yang sangat anggun itu. Ia menggunakan rok selutut yang sangat sopan, makeup flawless yang begitu cantik, dan elegan.

"Baik Pak, draftnya saya letakkan di sini ya Pak. Mari Pak, Bu." Aku tersenyum sopan dan keluar dari ruangan Pak Johnny.

Tidak dapat Pak Johnny, hari ini aku akan menerkam Mark saja. Aku berkeliling kampus sebentar. Mencari-cari keberadaan Mark. Dia kan anak rajin, jadi kemungkinan besar ada di kampus kalau weekdays begini. Dan benar saja, pria itu ada di depan pintu, barus saja akan masuk ke perpustakaan. Tapi bukannya bergelayut manja pada Mark, aku mematung di tempat. Kulihat Mark menyentuh rambut seorang gadis dan tertawa bersama gadis itu. Seorang gadis manis dengan dress semata kaki, rambut dicatok bergelombang, dan senyum yang begitu memikat. Sial. Aku juga tidak dapat dia hari ini.

Yah, lupakan sejenak tentang Pak Johnny dan Mark. Aku harus mengisi perutku yang keroncongan. Jadi aku memilih ke kantin dan memesan ayam geprek kesukaanku. Setelah menunggu beberapa saat, aku mengambil pesanan dan duduk di salah satu meja yang kosong. Sebelum makan, seperti biasa, aku membuka media sosial. Menggulirnya hingga bawah dan terpaku pada satu postingan. Postingan milik Lucas. Di dalam video pendek berdurasi kurang dari semenit itu, nampak Lucas menggenggam tangan seorang gadis dalam pertemuan keluarga besar dan mengecup kening gadis itu. Tanganku lemas. Kenapa rasanya hari ini semua nampak...membuatku iri?

Sssttt...Where stories live. Discover now