In My Arms

2.8K 323 54
                                    


"Kau tau, Jay? Apa yang telah Kau lakukan adalah tindakan yang sangat bodoh." Ucap Taehyun, Ia memegangi tubuh Jay agar tidak mengejar Kai.

"Aku tahu, Taehyun." Ia tahu betul bahwa yang telah Ia lakukan adalah suatu tindakan gila, tapi Jay tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri.

"Kau harus segera berhenti sebelum terlambat." Ucap Taehyun memperingati Jay agar tidak bertindak lebih jauh lagi.

"Aku ingin berhenti, tapi aku tidak bisa." Ucap Jay, setelah merasakan bagaimana rasanya bibir manis omega itu membuat Jay semakin ingin merasakan bibir Kai lagi.

"Kai adalah milik Yeonjun." Ucap Taehyun mengingatkan Jay bahwa omega yang Ia inginkan adalah milik seorang alpha lain, kantor pemerintahan di district mereka sudah mencatat hal itu dan jika Jay tetap bersikeras untuk merebut Kai dari Yeonjun maka itu adalah sebuah tindak kejahatan. Lain hal bila Ia melakukan hal itu saat di The Run, omega bisa dimiliki oleh alpha mana saja sekalipun omega itu sudah melakukan mating saat The Run berlangsung, alpha yang dapat membawa omega itu ke garis akhir The Run, Ia lah yang akan mendapatkannya.

"Jika Kau memang menginginkan seorang omega, kenapa Kau tidak mengikuti The Run saja? Kau bisa mengikutinya tahun depan. Atau jika Kau tidak tahan dan ingin melampiaskan nafsumu, Kau bisa mendatangi red district." Ucap Taehyun lagi, seorang alpha dominan bisa melakukan sex dengan alpha resesif atau beta jika mereka ingin, namun tetap saja yang akan membuat alpha merasa puas adalah seorang omega.

Jay menghela nafas, Ia duduk diatas sofa panjang itu.
"Aku tidak ingin omega lain, yang kuinginkan hanya Kai. Aku akan memilikinya, Kang Taehyun."

Taehyun tidak mempercayai apa yang Ia dengar, Ia merasa bahwa Jay telah kehilangan akal sehatnya. Jay yang Ia kenal tidak akan mungkin memiliki pemikiran seperti itu.

Kai tercengang melihat keadaan yang ada dihadapannya itu, melihat ruang tamu dan ruang keluarga diapartment Yeonjun nampak berantakan seolah telah terjadi gempa hebat atau semacamnya disana. Yeonjun tidak melepaskan rangkulannya pada pinggang Kai karena takut omega itu pergi dari sisinya lagi.

"Kita akan tidur disini untuk malam ini." Ucap Yeonjun setelah Ia membawa Kai ke kamar milik Kai dulu, Ia tidak ingin Kai melihat kamarnya yang berantakan, Ia akan menyuruh seseorang untuk merapikan apartmentnya besok.

Kai tidak mempercayai bahwa Ia merindukan aroma kamar yang pernah Ia tinggali beberapa waktu lalu, kedua matanya menatap berkeliling.

"Apa yang sedang Kau lamunkan?" Tanya Yeonjun meraih lengan Kai agar mereka saling berhadapan.

"Tidak ada." Ucap Kai tersenyum tipis.

Yeonjun mengusap lembut pipi Kai dengan punggung tangannya, ibu jarinya bergerak menyentuh bibir bawah Kai. Kedua matanya menatap Kai dengan penuh cinta, Ia masih tidak mempercayai bahwa Kai telah berada di dalam apartmentnya dan kembali ke dalam pelukannya lagi. Yeonjun mendekatkan bibirnya dengan bibir Kai, Ia belum merasa puas mencium bibir manis omeganya itu, mungkin Yeonjun tidak akan pernah merasa puas.

"Stop." Kai menjauhkan bibirnya dari jangkauan Yeonjun.

"Aku lelah." Ucap Kai lagi, Ia merasa mengantuk karena malam sebelumnya Ia kurang tidur. Ia tidak bisa membiarkan Yeonjun menciumnya yang sudah pasti akan mengarah pada hal - hal lain, Yeonjun tidak akan melakukannya hanya satu kali bila mereka berhubungan intim lagi dikamarnya, Kai merasa tubuhnya terlalu lelah untuk melayani Yeonjun.

"Baiklah.  Aku ingin menciummu dulu sebelum kita pergi tidur." Ucap Yeonjun.

Kai menghela nafas, Ia membiarkan Yeonjun menyerang bibirnya lagi.

His Omega ~Yeonkai~ 🔞Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora