Neon Lights ( End )

2K 184 27
                                    

Soobin menurunkan barang - barang bawaan Kai dan membantu Kai membawa barang itu masuk ke dalam kamar apartmentnya.

"Kai, aku tidak bisa membantumu merapikan barang - barangmu. Aku harus segera kembali ke district 3." Ucap Soobin.

"Ah, Iya. Terimakasih Soobin atas bantuan yang Kau berikan. Ini benar-benar sangat berarti untukku."

"Anggap saja ini sebagai permintaan maafku atas sikap ku padamu dulu. Kau dan Yeonjun telah melalui banyak hal. Kalian berdua pantas untuk bahagia. " Ucap Soobin.

Kai tersenyum tipis.

"Aku sebenarnya kurang setuju dengan keputusanmu untuk pindah kemari. Tapi.. dirimu yang sekarang memang bukan orang yang tepat untuk Yeonjun. Maksudku, akan lebih baik jika seperti ini. Kalian menyembuhkan luka dan memperbaiki diri."

"Soobin, berjanjilah bahwa Kau tidak akan memberitahu Yeonjun tentang keberadaanku."

Soobin menatap Kai

"Aku ingin Ia menjalani kehidupan baru, sama seperti apa yang akan Aku jalani saat ini. Jangan biarkan Ia menghabiskan hidupnya untuk mengejarku." Setelah semua yang terjadi, Kai tidak memiliki nyali untuk bertemu dengan Yeonjun lagi. Terlebih lagi Ia telah kehilangan janin hasil buah cinta mereka berdua. Meskipun dokter dan Soobin mengatakan bahwa keguguran yang Ia alami itu bukanlah salahnya. Namun Kai tetap merasa bersalah tentang hal itu.

Kai pun menyadari bahwa sifat Yeonjun yang terlalu posesif dan over protektif padanya beberapa waktu lalu adalah dampak dari apa yang telah mereka lalui. Kai tidak ingin jika Yeonjun menjadi toxic sama seperti dirinya.

Soobin menghela nafas.

"Baiklah, Aku tidak akan memberitahunya. Tapi aku tidak bisa mencegah Yeonjun jika Ia tetap mencarimu. Kau tau sekeras kepala apa dia."

"Semoga Kau bisa betah tinggal disini, jika Kau membutuhkan bantuan. Kau bisa menghubungiku." Soobin memberikan sebuah kartu nama pada Kai.

Kai terkejut saat Soobin memeluk tubuhnya, itu hanyalah sebuah peluk tulus yang terasa hangat. Kai pun membalas pelukan Soobin.

Setelah Soobin pulang, Kai memutuskan untuk merapikan barang bawaannya. Ia menghabiskan hari pertamanya pindah dengan menata kamar apartmentnya itu.

Saat hari kedua, Ia memutuskan untuk berjalan - jalan mengelilingi district itu. Apartment yang diberikan Soobin terletak di pusat kota. Hanya dengan berjalan kaki sebentar, Kai sudah menemukan pusat pertokoan yang ramai. District itu adalah tempat teraman bagi omega tanpa harus takut dengan adanya pelecehan. Selain tidak diadakan mating game seperti The Run ataupun sistem kasta, terdapat juga undang - undang yang menjamin keselamatan para omega yang tinggal di district itu.

Kai berjalan - jalan menyusuri jalanan beraspal, hembusan angin sore itu menerpa wajah Kai, Kai banyak memikirkan tentang Yeonjun. Sulit untuk melupakan seseorang yang memberikannya banyak kenangan yang dapat Ia ingat. Ini adalah jalan yang Kai pilih, maka Ia pun harus melanjutkan kehidupannya.

Bukanlah hal yang mudah untuk memulai kehidupan baru di sebuah kota asing hanya seorang diri, terlebih lagi dengan adanya trust issue yang Kai miliki. Apartment baru yang di berikan oleh Soobin padanya berukuran tidak terlalu besar, namun cukup nyaman ditinggali oleh Kai yang tinggal seorang diri di apartment itu.

Hari ketiga Kai memutuskan untuk mencari pekerjaan, Ia berkeliling pusat pertokoan yang terdapat berbagai macam toko yang menjual berbagai kebutuhan.

Langkahnya terhenti pada sebuah toko bakery yang memiliki tema design antik. Sekali lihat, Kai sudah menyukai tempat itu.

Ada suara lonceng kecil saat Kai membuka pintu toko bakery itu. Harum aroma mentega, kue juga roti - roti segera menyapa indera penciuman Kai.

Ia tidak memiliki keahlian dalam bidang perkantoran, maka Ia memutuskan untuk mencari pekerjaan sebagai pelayan.

His Omega ~Yeonkai~ 🔞Où les histoires vivent. Découvrez maintenant