Putri Salju dan Balok Es

24 25 24
                                    

Salju dan Balok es sama-sama dingin. Sama seperti sikap Senja dan Damar.

**

Bel pulang berbunyi.

Semua siswa-siswi Pelita Bangsa berhamburan keluar. Begitu pun Senja dan Merissa.

"Senja lo mau pulang bareng sama gue ga?" tanya Merissa.

"Ga deh Sa, gue nunggu jemputan sopir gue aja."

"Kalo gitu gue duluan ya, sopir gue udah nyampe. Lo gapapa,kan gue tinggal sendiri?"

"Iya santai."

"Lo hati-hati ya Ja, gue duluan. Byee."

"Ok, lo juga hati-hati."

5 menit menunggu di gerbang sekolah, tapi jemputan tak kunjung datang.

Drtttt...drtt....drtt...

Ponsel Senja bergetar ada telfon masuk di ponselnya.

"Assalamualaikum Non Senja, maaf Non Bapak ga bisa jemput. Ban mobilnya bocor, sekarang Bapak baru sampai di bengkel." Suara seseorang di seberang telepon.

"Yaudah Pak Budi gapapa, nanti Senja Pulang naik taksi aja."

"Yasudah Non, sekali lagi maaf ya Non. Non Senja hati-hati ya pulangnya. Assalamualaikum."

"Iya Pak, waalaikumussalam."

Setelah mematikan telepon Senja langsung memesan taksi online.

"Woy kurcaci! Ngapain lo berdiri terus disitu? Sopir lo ga jemput?" tanya Damar yang sedari tadi memperhatikan Senja dari jauh.

"Ga."

"Anjir simpel amat jawaban lo!"

"Sana pulang!" Usir Senja.

"Mau bareng ga? Mumpung gue lagi baik nih!" tanya Damar lagi.

"Ga, makasih," jawab Senja jutek.

"Lo kenapa sih? Tumben, biasanya lo yang minta pulang bareng gue."

"Ga papa, gue udah pesen taksi online."

"Yaudah kalo gitu, gue duluan. Bye." Damar ngeluyur meninggalkan Senja sendirian.

Selepas Damar pergi, taksi yang di pesan Senja akhirnya sampai. Ia langsung masuk kedalam taksi dan melemparkan tas nya ke jok sebelah.

"huff.. akhirnya ...." Senja bersender pada senderan kursi.

Sutt.. tiba-tiba mobil berhenti.

"Kenapa pak kok berhenti?."

"Aduh, anu Dek. Maaf, mobil saya kayaknya mogok. Adek silahkan menunggu taksi lain lewat atau hubungi taksi lain saja ya!" ujar sopir taksi sambil menengok ke belakang, tepat gadis cantik itu duduk.

"Yaudah kalo gitu saya keluar Pak, ini uangnya." Senja menyodorkan satu lembar 50 ribuan.

"Ga usah bayar Dek, kan baru setengah jalan," ucap sopir itu.

"Gapapa Pak, buat benerin mobil Bapak. Saya permisi."

"Alhamdulillah ...Terimakasih banyak Dek."

"Iya sama-sama." jawab Senja tersenyum, dan turun dari taksi.

.

"Ya ampuunn ... sialllll! Mau nunggu berapa menit lagi kalo harus pesen ulang taksi!" gerutu Senja sambil menghentakan kakinya ke tanah.

"Lebih baik jalan aja deh, siapa tau nemu tukang ojeg."

Tinnn.. tinn.. tinnn..

Suara klakson dari belakang.

Cinta Beda Alam (On Going)Where stories live. Discover now