Chapter 21 ♗

776 140 18
                                    

Keluar (2)

⧫︎ ⧫︎ ⧫︎

"...Apa?" Sekali lagi Frey tidak yakin dengan apa yang dia dengar. Mereka berdua berdiri di sana. Dengan pemuda berambut perak mendengarkan kalimat yang tidak bisa dipercaya dari remaja berambut merah.

"Dia seumuran dengan Anda. Ayah Anda bertemu dengan seorang pelayan detik-detik beliau akan menikahi Yang Mulia Ratu. Saudara Anda lahir dari pelayan itu."

"O- Oh... " Frey tidak bisa berkata-kata.

"Apakah ... aku punya saudara lain selain dia?"

"Iya, tapi adik Anda sudah meninggal."

Frey begitu bingung dan tak bisa menyangka hingga dia tidak bisa mengeluarkan suara lagi. "Saudara Anda membenci ayahnya yang membuat hidupnya kacau dan caranya memimpin kerajaan Hayden." Valias membiarkan Frey beristirahat sejenak sebelum melontarkan kejutan lagi. "Penyerangan malam itu,"

Frey tidak membiarkan Valias melanjutkan. "Dia yang melakukannya?"

Valias mengangguk. "Benar."

" ... Kenapa kau bisa tau semua ini?"

Valias memandang Frey dalam diam.

Apa yang harus dia katakan? Dia tau karena membaca cerita yang direkomendasikan temannya? "Itu tidak penting. Dia akan menyusup ke istana malam ini, Yang Mulia."

"Apa?!" Seruan Frey begitu mengejutkan pelayan dan ksatria yang berada jauh di belakang mereka tapi tidak mengejutkan Valias yang berada di dekatnya.

Itu yang ada di dalam cerita. Satu minggu setelah kematian Raja Chalis dan Putra Mahkota Frey Nardeen, seorang pria dan kawanannya melumpuhkan para ksatria dan menginvasi istana. "Anda akan membiarkan istana kosong tanpa ksatria dan pelayan. Dan Anda akan menemui saudara Anda seorang diri."

... Seorang diri?

Frey tidak mampu meluruskan pikirannya. Remaja di hadapannya itu menjatuhkan batu besar kepadanya, dan dia kesulitan menggerakkan tubuhnya. "Anda harus membuat orang itu mendengarkan Anda," Valias melanjutkan. "Saudara Anda tidak akan membunuh Anda secepat itu."

Valias tidak betul-betul yakin. Tapi orang yang merupakah tokoh utama di cerita itu tidak menyakiti keluarga kerajaan sama sekali. Dia menyampaikan sarannya lagi. "Buktikan padanya kalau Anda berbeda dari Yang Mulia Raja. Dan Anda benar-benar berdedikasi untuk menciptakan kedamaian Hayden. Ajak dia bekerjasama."

Frey mendengarkan semuanya. Frey mendengarkan semua yang diucapkan oleh Valias Bardev. Remaja itu. Dengan rambut merah dan ekspresi datar, mengucapkan semua itu dengan begitu acuh.

Ini terlalu tiba-tiba baginya. Ayahnya sudah meninggal. Dan dalam waktu seminggu ini dia sudah menjalani pekerjaan sebagai seorang Raja. Dirinya juga sudah hampir mati di pesta ulang tahun ke-dua puluh duanya. Lalu, anak remaja laki-laki yang merupakan anak rahasia pertama keluarga Count itu memberitahunya untuk menghadapi resiko kematian lagi?

Orang yang Valias sebut sebagai saudara tirinya berniat mencelakainya. Dia menggunakan panah yang diberi racun dan menembakkan panah itu ke arahnya.

Saudaranya itu ingin membunuhnya, dan Valias Bardev, menyuruhnya untuk berbicara dan meyakinkan orang itu?

Frey hendak membuka mulutnya.

"Aku akan membantumu."

Frey kembali mendengar remaja itu bersuara.

Remaja itu lebih pendek dan lebih muda empat tahun darinya. Tapi matanya memancarkan keyakinan. Remaja itu akan memegang kata-katanya. Dan Frey bisa mempercayai semua yang remaja berambut merah dan berkulit pucat itu katakan. "Aku akan menemui orang itu bersamamu. Kita akan bicara dengannya bersama."

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now