Chapter 82 ♗

269 50 2
                                    

Content warning ⚠️ : kata-kata kasar

___________

Ruangan serupa lift itu lah dimana mereka berada sekali lagi. Lima mage Palis tadi sudah diseret ke dalam salah satu bangsal lalu mereka diikat bersama dengan bagian kaki juga tangan terkekang dengan begitu telatennya oleh Alister. Tongkat sihir mereka diambil lalu mulut mereka disumpal kain yang juga diikat ke belakang kepala mereka. Kelompok Vetra kini bisa melihat wajah-wajah dari kelima mage Palis itu. Mereka orang-orang yang tampak seumuran dengan Jaeha dan Darius, tapi keduanya tidak mengenali satu pun orang yang sudah terikat dalam keadaan kehilangan kesadaran itu.

Para mage kelompok Vetra itu juga kini tidak bisa melihat Alister sang pria tua pelayan anak remaja delapan belas tahun itu dengan cara yang sama lagi. Mereka kira orang tua itu hanyalah seorang pengasuh. Ternyata, dia punya perlengkapan-perlengkapan yang mencengangkan di dalam kantung spatialnya. Dan dari bagaimana cara orang itu bekerja, mereka semua bisa melihat kalau orang itu sudah sangat terbiasa dengan apa yang dia lakukan. Mengikat orang. Bahkan juga mengikat sang para mage Palis yang tertidur itu pada besi-besi jeruji sehingga mereka tidak akan bisa pergi dari sana meskipun pintu bangsal itu tidak tertutup. Sangat telaten dan memperhatikan detil pekerjaannya.

Apalagi sang remaja delapan belas tahun itu sendiri. Remaja bernama Valias itu, memang benar-benar bukanlah seorang anak remaja biasa. Dia, punya banyak hal yang akan membuat tiada satupun dari mereka akan mampu untuk menyepelekan eksistensinya lagi.

Rhinel di depan bersama Jowan dan Caessar juga Jaeha. Berbeda dengan Vetra, Jowan sama sekali tidak peduli dengan bagaimana teman-temannya memandangnya. Ketika dia sudah membuat keputusan dia tidak akan pernah sekalipun menyesali keputusan yang sudah dia ambil. Seburuk apapun dampak yang dimilikinya.

Rhinel menyikut lengan Jowan. Mengira dia sama terpengaruhnya dengan Vetra. Nyatanya Jowan tidak terpengaruh sama sekali. Rhinel mungkin menggantikan bagian Vetra sementara, tapi dia tidak perlu menggantikan bagian Jowan juga.

Ruangan lift itu akhirnya berhenti di suatu titik dan akhirnya terbuka. Mereka semua sudah siap jika mereka akan disambut oleh setidaknya satu mage Palis, tapi nyatanya pemandangan yang mereka lihat kosong tanpa satu sosok orang pun.

"Sekarang apa? Berpencar atau terus bersama saja?" Rhinel meminta pendapat Jaeha.

"Bersama." Jaeha menjawab dengan cara yang tidak memberikan siapapun ruang untuk mendebatnya. "Aku yakin tongkat kalian semua ada di posesi Vamir. Cari Vamir dan rebut spatialnya."

Alister di tempatnya berpikir jika dia menjadi sang Gubernur Sinfhar atau si mage Palis bernama Vamir itu, dia tidak akan menyimpan tongkat sihir tongkat sihir para lawannya di satu tempat yang sama, apalagi membawanya kemana-mana di kantung spatialnya yang sudah pasti akan selalu ada padanya sebagai si pemilik kantung. Tapi Alister ragu orang-orang ahli sihir yang menjadi lawan kelompok mage yang ada di sekelilingnya sekarang itu memiliki cukup kecerdasan untuk memikirkannya. Sejauh ini dirinya menilai bahwa sang Gubernur Sinfhar dan orang-orang yang ada di pihaknya itu mungkin cerdas dan licik, tapi di beberapa waktu mereka bisa menjadi sangat lengah dan tidak membuat perhitungan. Dugaan yang dimiliki Jaeha tadi, Alister bertaruh itu memang benar adanya. Mage Palis bernama Vamir itu menyimpan posesi dari semua tongkat sihir para mage di sekelilingnya.

Diriku tak menyangka kepergian ke Kota Menara Mage ini akan menjadi begitu sederhana.

Apakah akan hanya seperti ini saja? Para mage di umur dua puluhan ini merebut tongkat sihir mereka, mengungguli sang Gubernur dan antek-anteknya dalam jumlah, lalu mengambil alih kekuasaan yang dimiliki sang Gubernur sebagaimana tujuan mereka sedari awal.

Kuharap aku masih bisa melihat beberapa hal menarik lagi sebelum kembali. Setidaknya melihat orang-orang dalam jumlah yang cukup banyak sama-sama mengeluarkan darah dari hidung dan mata di waktu yang bersamaan dan di luar perkiraannya itu sudah cukup membuatnya terhibur sedikit.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now