Chapter 133 ♗

144 14 22
                                    

Note (22/05/2024): Belum aku proof read, dan truthfully ni chapter emang belum kelar tulis. 3010 kata tuh belum semuanya. Aku masih ada mau bikin lanjutannya lagi ‼️

__________a/n di comment ➡️

Update (24/05/2024): udah di-upgrade. Jadi 4986 kata

____________________________________

Dari gunung di area wilayah Duke Adelard itu di saat langit gelap, Kei dan segenap teman-teman kelompoknya begitupun Nileim bisa bersama-sama merasakan juga menyaksikan pergerakan besar yang ada di wilayah Duke satu itu. Mereka menangkap kalau sosok remaja berambut merah itu sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya. Tentang dia mau mengungsikan seisi Hayden ke suatu tempat. Kei juga sudah memberitahu mereka tempat macam apa yang dituju oleh remaja itu dan dengan bekas robekan perkamen yang dimilikinya teman-temannya pun sudah melihat sendiri rupa tempat itu dengan sihir berpindah Zia.

Sepertinya remaja berambut merah itu sudah membuat para bangsawan turut terlibat dengan rencananya. Meskipun itu wajar karena para bangsawan lah yang punya cukup kekuatan dan kedudukan untuk menggerakkan massa sebanyak itu.

Nileim di belakang bertanya. "Memangnya berapa banyak mage yang dilibatkan?"

Suara Kei di depan sana terdengar pelan menjawab. "Dua puluh empat."

Nileim melongo. "Huh? Hanya segitu? Mana mungkin bisa? 1 Inre, kan? Itu hanya, lima hari lagi."

Seorang anggota kelompok Kei yang paling tua dan sudah di umur ke-tujuh puluh tahunannya berkata. "Para mage berasal dari kota mage, kan? Apakah Hayden akan meminta pertolongan mereka?"

Kei menjawab pelan. Menjadi satu-satunya di antara teman-temannya yang sudah lebih dulu tau tentang bagaimana kondisinya. "Kemarin aku mendengar pembicaraan mereka. Kota mage sudah tidak ada."

Oza tercenung. "Tidak ada? Maksudmu?"

"Aku tidak tau tidak ada seperti apa. Tapi aku menangkap kalau mage-mage di kota itu saat ini tidak diketahui kabar dan keberadaannya." Kei menjawab. "Tidak ada mage lain yang bisa membantu. Dua puluh empat mage itu adalah satu-satunya yang bisa Hayden punya."

Oza melongo. Tapi dia tidak mempertanyakannya lagi.

Dengan Zia mereka bisa menjaga kelompok mereka tanpa masalah. Tapi tidak dengan seluruh warga Hayden yang lain. Tidak peduli bagaimana caranya, pada akhirnya memindahkan keseluruhan Hayden dengan jumlah mage yang sangat terbatas seperti itu dan juga dengan selang waktu yang begitu dipaksakan pendek seperti ini akan menjadi hal yang mustahil bisa. Pada akhirnya akan ada sejumlah besar orang yang harus dibuat terpaksa tinggal. Mungkin, para orang tua.

Oza sebenarnya masih belum bisa betul-betul percaya tentang apa yang dikatakan akan datang di 1 Inre itu. Hanya saja, jika itu benar, membayangkan dirinya sebagai seseorang yang masih muda dipaksa untuk meninggalkan seorang yang sangat dekat dengannya, seorang keluarga, hanya karena orang itu adalah seorang yang sudah tua, betapa beratnya itu.

Contohnya saja Albenthy. Pria tua yang tergabung dalam kelompok Kei karena Nileim berhasil menyelamatkannya dari pembakaran dan pembantaian orang-orang di Arned waktu itu. Terus terang saja Oza akan merasa sangat tidak terima jika dia harus sendiri pergi ke tempat yang aman sedangkan Albenthy harus tetap di tempat yang mereka tau jelas akan berada dalam petaka.

Satu tangan Oza bergerak meraih wajahnya menutupinya. Sial. Awalnya aku menolak untuk percaya beranggapan dia hanya bicara omong kosong sampah tapi jika dia sampai membuat banyak orang terlibat aku jadi ragu untuk mengotot tidak percaya. Dia yang awalnya memandang si sosok misterius berambut merah hanya beromong besar kini dia jadi dibuat sungguhan berdoa semoga yang dikatakan akan ada di 1 Inre itu tidak benar-benar akan datang. Atau orang itu justru berharap 1 Inre itu akan datang supaya dia tidak akan menerima banyak cacian nanti. Oza mempunyai wajah masam.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now