Part 37- Berdebat

2.3K 251 34
                                    


.
.
.
.
.
.
***

"Nanti gak usah jemput, gw nebeng mobil Dhea aja," ucap Dini sambil menatap Kenzo yang duduk di kursi kemudi itu.

Saat ini mobil yang di pakai Kenzo untuk mengantar Dini, sudah sampai di depan gerbang sekolah.

Kenzo tak membalas ucapan Dini, dia melepas sealt belt nya lalu turun dari mobil itu.

"Lah? ngapain ikut turun coba!." Dini keluar dari mobil, lalu menghampiri Kenzo.

"Lo gak ke kampus?," tanya Dini dengan ekspresi heran nya.

"Nanti, kalau sekarang gw mau antar calon istri gw ke kelas dulu," jawab Kenzo sambil merangkul pundak Dini.

"Siapa juga yang mau jadi calon istri, om om kayak lo wlee," balas Dini menjulurkan lidah nya ke arah Kenzo lalu berlari menuju ke kelas nya.

"DINI GW MASIH MUDA!! SINI LO!."

Kenzo pun berlari mengejar Dini, mereka berdua tak peduli dengan Siswi-siswi yang tercengang melihat adegan kejar-kejaran di depan mata mereka ini.

***

Di kelas 11 IPS 2 sekarang ini sangat ricuh dengan banyak nya murid kelas sebelah yang menonton adegan adu mulut antara dua Siswi itu.

"Mulut lo di jaga Anjing!, Dini gak kayak gitu! mending lo ngaca deh! atau mau gw beliin cermin hah!," seru Dhea sambil mendorong sebelah bahu Ara.

"Oh, sorry gw gak butuh cermin. Harus nya lo yan--"

"Ampun! Zeo sudah hahaha geli anjirr."

Mendengar suara tawa yang tiba-tiba menggema di kelas itu, sontak semua murid yang ada di sana menengok ke sumber suara.

"WHAT!!, Kenzo?!."

Dini yang tadinya tertawa karena Kenzo terus menggelitiki nya seketika berhenti, lalu melihat sekeliling kelas nya.

"Kalian kenapa?," tanya Dini heran melihat Siswi-siswi di kelas itu menatap nya dengan ekspresi kaget.

"Bang Kenzo," panggil Ara sambil berlari masuk ke pelukan laki-laki yang dia panggil Abang itu.

"Kok gak bilang kalau mau nyusul Ara kesini, Ara kangen tau!," kesal nya.

"Kejutan sayang...,"ucap Kenzo mengelus punggung adik nya itu dengan lembut.

"Jadi lo Abangnya Ara?!," tanya Dhea dengan sedikit menyentak.

"Hmm," jawab Kenzo.

Ara melepas pelukan nya lalu menengok ke arah Dhea dengan senyuman miring nya.

"Dan tentu kalian tau siapa Abang gw ini kan?."

"Ketua Avigator!," teriak salah satu Siswi yang duduk di meja paling depan itu. Semua Siswi di sana terpesona melihat penampilan Kenzo saat itu. Mereka sudah tau sejak lama tentang si Ketua Avigator ini atau yang biasa di kenal dengan nama Kenzo.

"Sudah ya, Abang mau pergi dulu, belajar yang bener,"ucap Kenzo mengacak-acak pelan puncak kepala Ara.

Sebelum dia pergi, Kenzo sempat melirik Dini dari ekor matanya. Gadis itu tampak terpaku di tempat, sedari tadi dia tak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Maaf Dini, ini cuma sementara. Biar semua nya cepat terbongkar, sekarang giliran lo yang harus buka rahasia di balik ini semua, gw yakin lo bisa sayang...,"batin Kenzo lalu melangkah pergi meninggalkan kelas itu.

"Dini, are you oke?," tanya Sasya menghampiri Dini.

"Hm, cuma ga--"

"Ekhem." Suara deheman Pak Aris sontak membuat Siswa-Siswi di sana terkejut, dengan cepat mereka kembali duduk di bangku masing-masing.

Talaskar [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang