Part 40 - Pin'pin?

2.5K 256 28
                                    


.
.
.
.
.
***

"Din, gw ikut ke rumah lo boleh?," tanya Dhea.

Dini yang baru saja hendak membuka pintu mobil nya seketika terhenti lalu menengok ke arah Dhea.

Ketiga gadis itu kini berada di area parkir. Lima belas menit lalu jam pelajaran mereka sudah berakhir.

"Ya boleh lah, nebeng gw aja. Biar gak ribet nanti supir Ayah gw yang antar pulang," ajak Dini.

"Huh, kebetulan gw gak bawa mobil, ayok. Kita jalan sekarang!,"ucap Sasya antusias.

Baru saja Dini ingin masuk, tiba-tiba ada suara deruman Motor ninja hitam yang melaju melewati nya begitu saja.

"Itu kan .... tapi kenapa Al diam aja coba!!"batin Dini kesal karena melihat Alan yang membiarkan dirinya di peluk Ara.

Yang tadi dia lihat itu adalah motor Alan,dia pulang bersama Ara. Tapi ini aneh ... biasanya dia tau atau membunyikan klakson nya jika melewati Dini.

"Sudah lah, mungkin Alan cuma di paksa doang," jelas Sasya.

Mereka berdua tau kalau Dini saat ini sedang cemburu, terlihat jelas dari tangan Dini yang meremas geram kunci mobilnya sendiri.

"Gak peduli!,"balas Dini ketus.

Dia masuk ke dalam mobil di susul
dengan dua sahabatnya itu.

***

"Ada apa?," tanya Kenzo pada seseorang yang menelfon nya.

"Mereka sudah siap bos, kami hampir ketahuan, tapi sekarang sudah aman," jelas orang itu.

"Bagus, terus awasi. Siapkan semuanya, gw yakin mereka gak akan menunggu lama," perintah Kenzo dengan nada datar.

Setelah selesai berbicara dengan anggota nya dari telfon, Kenzo hendak kembali masuk ke rumah. Langkah nya seketika terhenti saat melihat mobil Dini yang baru saja melewati gerbang.

Saat ini Kenzo sedang berdiri di depan teras.

"Bukan nya lo Kenzo ya? kok bisa ada di sini?!," tanya Dhea sambil berkecak pinggang.

Dhea dan Sasya sudah lebih dulu turun, sementara Dini masih di dalam mobil karena ingin memakirkan mobilnya itu ke dalam garasi.

"Santai kali, gw nginap di sini sampai minggu depan."

"WHAT!! NGINAP?!,"tanya kedua gadis itu bersamaan.

"Kenapa? kok ribut-ribut?," heran Dini mendengar suara teriakan dua sahabatnya itu.

"Din! kok lo nggak bilang kalau Kenzo tinggal di sini? kenapa gak lo usir aja! dia kan Abang nya Ar--"

"Dia sahabat gw juga, sudahlah ayo masuk. Kalian nggak bawa baju?."

Dhea dan Sasya menggeleng sebagai respon dari pertanyaan Dini.

"Ikut gw. Dan lo jangan bikin rusuh lagi!,"ketus Dini menatap tajam laki-laki di depan nya ini.

"Nggak janji,"balas Kenzo sambil mengendik.

"Ck!, terserah!." Ketiga gadis itu pun melangkah masuk meninggalkan Kenzo seorang diri di sana.

"Sahabat? Sebutan itu nggak cocok sayang,"batin Kenzo dengan smirk nya.

***

Sedangkan di kamar.
Gadis itu saat ini duduk di depan meja rias. Pandangan nya terus menatap pantulan dirinya sendiri di cermin itu.

"Sebenarnya apa sih yang mereka bicarakan?,"gumam Dini kesal.

Dia masih penasaran dengan topik pembicaraan Alan dan Ara tadi pagi di koridor kelas.

Talaskar [End] Where stories live. Discover now