Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
—•—
Memandangi tiket di tangan, Da In tetap melangkah tanpa memperhatikan jalan. Memutar-mutar lembar persegi panjang penuh warna bertuliskan 'Hillsreal Mufest'—festival musik bergengsi di Valley Hills. Meski sudah dibaca berkali-kali, Da In masih bersemangat membaca satu per satu huruf yang tertulis. Mulai dari waktu hingga lokasi event akan berlangsung.
Kecerobohan yang Da In lakukan hampir saja mengakibatkan kemalangan untuknya. Terus melangkahkan tungkai tanpa melihat jalan, nyaris membuat kepalanya terbentur tiang penyangga yang menjulang tinggi di depannya. Jika bukan karena telapak tangan menghalangi keningnya bertemu dengan penyangga stand penjual makanan, sudah bisa dipastikan Da In batal pergi ke acara musik festival sebab kepalanya terluka karena benturan.
"Apa yang kau lakukan hingga tak melihat jalan?"
Da In tersentak karena tangan yang menghalangi dahinya, juga karena kesialan yang hampir saja menghampiri. Kedua matanya terbuka lebar sekali. Lalu mengalihkan pandang pada pemilik tangan, membuat pandangannya melunak. Kedua sudut mata melengkung sebab untaian simpul tiba-tiba terbesit pada labiumnya.
Gadis itu tersenyum tanpa rasa bersalah. Melambaikan lembaran ke arah pemuda yang lebih tinggi darinya. Orang yang memberikan tiket siang tadi sebelum shiftnya di kedai berakhir. "Aku melihat ini. Memastikan aku mendatangi tempat yang benar."
"Seharusnya kau tidak menolak saat aku katakan akan menjemputmu."
"Lalu kakakku akan melakukan sesi wawancara padamu hingga kita terlambat datang ke sini, Jungkook," kelakar Da In membuat Jungkook tertawa.
"Ayo," ajak Jungkook mengakhiri konversasi mereka. Berjalan berdampingan menuju kerumunan yang sudah memenuhi area stage.
Banyaknya orang yang menghadiri acara festival membuat Da In dan Jungkook terhalang untuk menempati spot terbaik di depan stage. Meski ada kemungkinan bagi mereka untuk menerobos kerumunan, Jungkook tetap tidak menyarankan posisi di depan sana. Berbahaya, katanya. Da In terlalu mungil dan mudah tenggelam dalam lautan orang. Jungkook tidak ingin kewalahan mencari Da In yang sulit ditemukan nantinya.
Jam menunjuk pukul delapan menandakan acara inti akan dimulai. Bintang utama yang sudah ditunggu akan tampil sesaat lagi. Band kenamaan yang populer dikalangan kawula muda. Walaupun Da In tidak begitu menyukai, nyatanya ia tetap datang dan menikmati kelangsungan acara. Selain tuntutan Ryujin dan Yoonhee yang seringkali mengajaknya untuk pergi, Da In tentu enggan mengunjungi acara seramai ini. Namun dia juga tidak memiliki alasan untuk menolak ajakan Jungkook yang tiba-tiba saja memberikan tiket festival pemberian Mingyu yang seharusnya menjadi tiket untuk Mingyu dan kekasih satu minggunya. Kandasnya hubungan mereka membuat Mingyu mau tidak mau membatalkan janji dan memberikan tiket pada seseorang yang dirasa akan berminat menonton acara seperti ini—Jeon Jungkook.
