"Dia sangat menyukai masakanmu, Nathan," ucap Lynnea.
Mereka bertiga duduk di meja makan atau lebih tepatnya Lynnea dan Nathan duduk di kursi makan dan Jerome yang didudukkan di atas meja agar bisa memakan makanannya.
Ini sudah piring kedua Jerome dan anak itu terus mengunyah. Apalagi meatball yang Nathan buat. Pasta di piring Jerome juga selalu habis. Saking merasa kurangnya Jerome sampai mengambil dari piring Nathan yang duduk di sebelahnya. Walaupun pada akhirnya Lynnea mengomeli Jerome karena itu adalah hal yang tidak sopan.
"Makan malam kita sudah selesai." Saat kloter ketiga makanan Jerome selesai, ia langsung menjauhkan piring makan itu. Tidak ingin Jerome makan berlebihan lagi.
"Mama, Jeyom mau," pinta Jerome sambil menunjuk piringnya. Ia meminta pasta tambahan lagi.
"Tidak ada, Jerome. Perutmu bisa sakit kalau terlalu banyak makan," tolak Lynnea.
"Nathan apa kau punya jus? Atau yogurt?" tanya Lynnea. "Lihat saja di kulkas."
Lynnea dengan cepat membuka kulkas Nathan. Mencoba mencari makanan tambahan yang ringan untuk Jerome. Ia menemukannya. Jus jambu kemasan yang biasa Jerome minum.
"Jerome mau jus?" Melihat kemasan jus squishy yang ia sukai, Jerome mengangguk semangat.
Sebagai ganti makanan beratnya, Jerome mendapatkan satu bungkus jus jambu dan anak itu sekarang duduk tenang sambil menikmati jus miliknya. Ponsel Lynnea berdering di tengah acara makan malam mereka.
Ia melihat nama yang muncul di layar ponselnya. Arthur.
"Ada apa, Arthur?" tanya Lynnea.
Mendengar nama Arthur, Nathan langsung menoleh. Tiket menonton Gabi, aku rasa aku tidak bisa, Lynnea. Banyak sekali pekerjaan menumpuk di sini. Desahan pasrah Arthur terdengar.
"Ya, tidak apa-apa. Aku bisa pergi bersama Jerome nanti," jawab Lynnea.
Pertandingan itu akan dilaksanakan minggu depan. Kemarin Lynnea membeli tiket freepass hingga final untuk tiga orang dan Arthur tidak bisa ikut sama sekali.
"Apa semua baik-baik di sana? Bagaimana dengan Tuan Avian?" tanya Lynnea pada Arthur mengenai ayahnya tersebut.
Dia manja sekali mentang-mentang sakit. Ardilles juga butuh banyak bantuan. Jadi aku bisa sebulan penuh berada di sini.
Tawa Lynnea tak terhindari lagi. Semenjak jatuh sakit, kepala keluarga Avian itu memang sangat berubah. Dia dulu sangat tidak suka melihat Arthur yang notabennya adalah putra bungsu keluarga Avian. Tentu hal itu karena Arthur yang memilih bekerja untuk Cedric. Tapi belakangan ini ia justru terus mencari Arthur. Tidak perduli apa yang telah Arthur lakukan pada Avian.
"Lakukan tugasmu sebagai anak dengan baik. Aku bisa menjaga Jerome di sini."
Tch. Tentu saja kau bisa menjaga Jerome. Sudah ada ayah aslinya di sana. Tidak ada Jerome-pun, aku tetap diminta menjaga anak kecil di sini.
Arthur menggerutu kecil di dalam telfonnya. Benar, Ardilles akan selalu memberikan putrinya yang berumur 3 tahun bernama Tatiana itu untuk dijaga oleh Arthur. "Papa?" Jerome yang sadar suara milik Arthur dari balik telfon ibunya kini menoleh.
Lynnea memang menyalakan speaker ponselnya saat berbicara dengan Arthur. Membuat Jerome dan Nathan bisa mendengar semua percakapan mereka.
"Papa, Jeyom main. Kaki Jeyom sakit..."
Ia terus bercerita semua yang dialaminya hari ini. Bahkan saking seriusnya bercerita dengan Arthur, Jerome sampai melepaskan jus di tangannya. Anak itu mencoba menggenggam ponsel Lynnea dan meletakkan di depan bibirnya. Memastikan Arthur bisa mendengarnya.

YOU ARE READING
The Story That Got Changed [COMPLETED]
RomanceMelanjutkan dari cerita sebelumnya, The Story That Got Twisted, di mana Lynnea Adelard memilih lari sembari membawa bayi mungilnya, Jerome Cavero Argana dari sang ayah Nathan Argana. Menceritakan kisah tentang setelah pelarian Lynnea. Kehidupannya b...