Nathan menghela nafasnya. Jaquezz sudah selesai namun malah muncul kesalahpahaman dengan Lynnea. Wanita itu terus diam padanya. Bahkan saat diajak bicara sekalipun.
"Nathan, kurasa kau harus pulang. Tidak baik calon suami seseorang menginap di rumah wanita lain."
Sekarang Lynnea sampai mengusirnya secara halus.
"Kita harus bicara," ajak Nathan.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan. Besok kita akan bertemu pihak DEA untuk menyerahkan bukti. Semua urusan kita sudah selesai." Lynnea menolak permintaan Nathan.
Dia sibuk membawa Jerome ke dalam kamar untuk mengganti baju putranya. "Lea, dengarkan aku."
Namun Lynnea terus diam. Dia hanya berfokus membenahi Jerome di atas kasurnya. Anak itu juga tampak tidak mengerti jika kedua orangtuanya ini tengah dalam kondisi yang tidak baik.
"Lynnea, ayolah. Kau harus dengar dulu."
Lynnea mendelik kesal. Ia kini menatap Nathan dan bersedekap tangan. "Menurutmu bagaimana, Nathan? Kau datang padaku, mengatakan semuanya tapi berbohong akan menikahi orang lain? Aku bahkan tau semua itu dari mulut Jaquezz."
Nathan menghela nafasnya. "Kau percaya padaku?" tanya Nathan.
"Setelah semuanya? Tentu tidak. Tenang saja, aku tidak akan lari lagi sekarang. Apalagi membawa Jerome. Tidak, Nathan. Kau masih bisa datang, kau tetap ayah Jerome. Aku harus bertemu dengan Letícia juga untuk memastikan dia wanita yang baik untuk putraku."
Lynnea bangkit dari kasur Jerome dan pergi begitu saja. Meninggalkan Nathan dengan Jerome yang masih bergulung di atas kasur bersama mainannya.
"Dasar wanita," desah Nathan pelan.
"Wanita? Apa itu wanita?" tanya Jerome pada Nathan.
Mata bulat Jerome menatap ayahnya lekat. Ia memanjangkan tangannya, meminta Nathan menggendongnya. "Wanita adalah mama," jawab Nathan sambil menggendong Jerome. Ia meletakkan Jerome untuk duduk di pundaknya.
Mereka keluar dari kamar Jerome, menyusuri di mana Lynnea berada sekarang. Nathan harus berbicara dengan Lynnea sebelum semua semakin runyam. Dia tengah berusaha memutuskan kontrak itu, Lynnea harus tau itu.
Ponsel Nathan kemnali berdering membuat langkahnya terhenti. Nama ibunya muncul di layar ponsel Nathan. "Hallo," sapa Nathan.
Nathan, kami baru saja sampai di Rio. Nanti malam kita akan makan malam bersama keluarga Silva. Luangkan waktumu. Perintah ibunya terdengar dari seberang.
"Apa? Kalian di sini? Untuk apa? Bukankah dua minggu lagi?" tanya Nathan bingung.
Ada sesuatu yang penting harus kami bicarakan dengan Silva. Tentu saja ini untuk membicarakan pernikahanmu nanti dengan Letícia.
Nathan mendesah pasrah. "Siang ini aku akan datang ke tempat kalian. Ada yang ingin kukatakan."
Ia meninggalkan Jerome bersama Bibi Mary di ruang tengah. Putranya tadi sibuk mengambil potongan buah yang sudah disiapkan. Ia harus berbicara dengan Lynnea secepatnya.
Siang ini. Nathan akan membawa Lynnea dan Jerome ke hadapan orangtuanya apapun yang terjadi. Dia menginginka Lynnea dan putranya serta harus memenuhi janjinya dengan Letícia.
~~~
Sebuah penthouse yang mewah terletak di tengah kota Rio de Janeiro. Penthouse itu adalah kediaman Rollen Argana serta sang istri selama mereka di Brazil.

YOU ARE READING
The Story That Got Changed [COMPLETED]
RomanceMelanjutkan dari cerita sebelumnya, The Story That Got Twisted, di mana Lynnea Adelard memilih lari sembari membawa bayi mungilnya, Jerome Cavero Argana dari sang ayah Nathan Argana. Menceritakan kisah tentang setelah pelarian Lynnea. Kehidupannya b...