Hurt Seri #2 - Prolog (Jimin)

733 84 3
                                    

Prolog

Aku terus berlari menerobos guyuran hujan lebat. Tanpa membawa apa pun, hanya pakaian yang melekat di tubuh dan sandal jepit. Beberapa kali kuseka wajah karena pandanganku yang memburam oleh air mata dan hujan. Masih teringat jelas olehku kejadian beberapa waktu lalu. Kekasihku, Antoni, melakukan hubungan badan dengan ibuku sendiri.

Menjijikkan.

Selama ini dia bilang cuma mencintaiku. Cuma aku yang tercantik, tak peduli tubuhku yang sedikit gemuk dan mataku yang rabun jauh hingga harus memakai kacamata.

Ah, iya, kacamataku sepertinya jatuh saat aku berlari tadi dan aku tak berniat mengambilnya lagi.

Ibu juga... selama ini tidak menyetujui hubunganku dengan Antoni... rupanya karena Ibu ada hati dengan Antoni. Munafik!

Saat akan menyeberang jalan setelah melintasi taman, tiba-tiba sebuah mobil melaju cepat ke arahku dengan lampunya yang menyala terang. Aku menjerit tanpa mampu bergerak.

Deg. Deg. Deg.

Ya Tuhan....

Ternyata aku selamat. Jantungku berdebar kencang dan kakiku lemas membuatku terjatuh. Seseorang dengan celana bahan hitam dan sepatu pantofel menghampiriku.

"Kamu baik-baik saja?"

Aku mendongak mendapati pria yang tengah memayungiku. "Maafkan saya...."

Ia membungkuk dan membantuku berdiri. "Nggak apa-apa, untung refleksku bagus jadi bisa mengerem dan nggak nabrak kamu. Apa yang kamu lakukan di tengah hujan deras seperti ini?"

Baru kusadari kini tubuhku menggigil. Ternyata pria ini tampan dan tubuhnya juga begitu tinggi. Sebelah lenganku masih dicengkeram pelan olehnya. "Saya baru datang dari desa." Ah, aku berdusta. "Tas, dompet, semua bawaan saya dijambret," ucapku mengerutkan kening, "tadi saya lagi cari tempat buat berteduh."

Tanpa mengatakan apa pun, pria itu membawaku ke mobilnya, mendudukkanku di kursi depan. Setelahnya, pria itu memutari mobil dan duduk di balik kemudi.

"Tujuanmu datang ke sini... buat bertemu keluargamu? Atau kerabatmu? Kamu punya alamat rumah yang dituju?"

Aku menggeleng. Sebenarnya apa yang sedang kulakukan? Mau saja ikut pria tidak dikenal ini. Kalau dia ternyata penjahat kelamin atau lebih parah lagi, penjahat yang menjual organ-organ....

Aku bergidik seketika.

"Kamu kedinginan? Maaf." Pria itu mematikan AC mobil. "Siapa namamu?"

"Ya... Yasmin."

Pria tampan itu mengulas senyum yang membuatnya kian menawan. "Aku Jimin. Oke, Yasmin, apa kamu punya alamat tujuan?"

Aku menggeleng.

Pria ini sepertinya baik. Lagi pula tingkah lakunya alami, tidak dibuat-buat. Apa aku boleh mempercayainya?

Aku tidak mau kembali ke rumah, tidak untuk sekarang. "Saya... apa saya bisa tinggal di rumah Bapak? Maksud saya bekerja sebagai asisten rumah tangga...."

Pria itu mengangkat kedua alisnya. "Kebetulan sekali. Istriku memang sedang mencari asisten rumah tangga. Kalau gitu kamu bisa ikut ke rumahku." Ia tersenyum, lalu mulai menjalankan mobilnya.

"Terima kasih, Pak."

"Sama-sama."

Untuk saat ini, aku bisa bernapas lega. Tidak apa-apa kan untuk sementara waktu aku ikut dengannya? Lagi pula aku sedang libur kuliah....

Sepanjang perjalanan, pria ini mengajakku mengobrol. Dia juga memberikan jas yang disampirkan di kursi mobil untuk menyelimuti tubuhku yang menggigil.

"Kamu pasti akan langsung akrab sama istriku. Dia wanita yang baik dan senang bicara."

Aku hanya mengangguk tersenyum. Semoga saja, pikirku harap-harap cemas.

***

Remake (Fan Fiction)
Putri Permatasari, Rabu, 8 September 2021 wib.

Remake (Fan Fiction)Putri Permatasari, Rabu, 8 September 2021 wib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love and Life (Short Story Collection) by EmeraldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang