-✔𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 : Kambe Daisuke

O5/1O

Biasakan vote sebelum membaca.
---

"Siapa kau berani menyentuh milikku?"

"Daisuke-san, apa yang kau lakukan?!" Tanya (Name) panik.

Daisuke menatap (Name) tajam, "kau bilang temanmu itu perempuan, ini dia?"

(Name) terkejut, "bukan! Bukan dia! Tadi itu-"

"(Name)-chan!- ah! Masahiko, kau tidak apa?" Tanya Nami sembari membantu Masahiko berdiri.

Masyarakat sekitar beserta mahasiswa dan mahasiswi yang sedang lewat mulai menatap (Name) dan yang lainnya.

Masahiko mengusap ujung bibirnya yang terdapat darah, "cih, memangnya kau siapa? Kok ngatur? Pacar saja bukan, jangan sok-sok an."

Daisuke kesal, lalu berniat untuk memukul Masahiko lagi. Namun sebelum itu, tangannya ditahan oleh (Name).

"Daisuke-san, aku mohon jangan buat keributan."

"Tch, dengar ini baik-baik. (Name) itu istriku, kami sudah menikah. Dan aku suaminya sekarang."

(Name), Nami, dan Masahiko membelalakkan matanya.

"Daisuke-san, apa yang-"

"He? Jadi kau menikah dengan om-om?" Tanya Masahiko. "Menjijikan, setidak lakukah dirimu? Sampai menjual dirimu sendiri pada om-om?"

"Jaga mulutmu brengsek!"

*bugh!

"Ah! Daisuke-san!"

Masahiko tersenyum miring. "Kenapa? Memang kenyataannya begitu, kan?"

"Sialan,"

"Daisuke-san, ayo pulang," ucap (Name) sembari menarik ujung pakaian milik Daisuke.

Daisuke menatap (Name), "tapi (name)-"

"Aku mau pulang!" Ucap (Name) dengan nada yang agak tinggi.

Daisuke menghela nafas, lalu memegang tangan (Name), dan membawanya masuk kedalam mobil. "Iya, ayo."

"Dia kan om-om yang (name) bilang teman ayahnya, jadi sebenarnya dia itu suaminya?" *batin Nami.

--

Di mobil.

Daisuke melirik (Name) yang tengah menatap jendela dari awal masuk mobil tadi. Jujur, Daisuke merasa bersalah karena keceplosan soal (Name) yang sudah menikah.

"(Name), maaf ya. Aku keceplosan soal kau yang sudah menikah."

"..."

"(Name)?"

"..."

"Kambe (name)?"

(Name) berdecak kesal, "apa?"

Daisuke terkejut, ternyata (Name) marah. Ah, salahnya sendiri sih. Karena keceplosan.