Part: DUA

358 115 47
                                    

Hai hai bebeh, kembali lagi sama aku di cerita Versi terbaru

Jangan lupa Vote dan komentar and jangan jadi pembaca gelap ya hargai karya aku ya!!!!

Selamat membaca bebeh akuuu:).


Dikelas 12 Mia 2 sedang tidak ada guru, biasa baru pertama masuk sekolah mungkin guru juga mempunyai banyak urusan jadi mereka tidak masuk kelas yang membuat anak-anak dikelas itu sangat bahagia kalau kata Gery surga dunianya anak sekolah.

"Lau, Lo kenapa sih dari tadi gambar mulu gak capek tu tangan awas ya kalau patah gue gak ikutan." Ujar, Ria yang sedari tadi memperhatikan Laura yang selalu fokus dengan buku ternyata ia  sedang menggambar.

Laura mengentikan aktivitasnya, ia menatap ketiga sahabatnya itu " suka-suka gue lah yang patah kan tangan gue kenapa Lo yang sewot?" Tanya Laura.

Ria meneguk ludahnya kasar, kenapa I Laura sensitif sekali Ria kan tidak salah apa-apa dia hanya mengatakan toh, tidak melanggar UUD.

"Lo lagi dapet ya? Sensian banget sih?" Tanya, Abel saat mendengar jawaban Laura.

"Jangan ganggu gue, mending kalian gibah aja Sono dari pada gangguin gue."

"Astagfirullah nak, jangan gibah." Peringat Caca yang sedang membuka jajanan wafer atau biasa disebut wafer nabati.

Ria tertawa renyah "terus selama ini Lo ngelakuin apa selain gibah Ca? Berbuat baik gitu?" Tanyanya.

"Ya kita gak gibah cuma cerita aja, real dikit tambah bumbunya sih hehehe ." Cengir Caca, sedangkan Laura hanya menggelengkan kepalanya sahabatnya ini sangat rusak.

"Ca, gimana caranya biar Deket sama Alfian, mau aku tu ntar keburu diambil Nenda." Bisik, Ria pada Caca. Namun, Caca tidak menanggapi dia terus memakan Wafernya hingga lupa menawarkan nya pada Ria, Abel juga Laura.

"Ih ngeselin!" Kesal, Ria kemudian gadis itu berjalan menuju toilet. Ini juga salah satu hobi Ria dan Caca hanya saja,Ria sedang kesal dengan Caca lebih baik dia pergi sendiri untuk menenangkan diri siapa tau kalau Ria rajin ketoilet dapat uang sekebon kan lucu.

Gadis rambut sebahu berjalan menuju toilet belum selesai dia sudah dipanggil dengan seseorang yang sangat menyebalkan dan sangat baik hati juga tidak sombong, siapa lagi kalau bukan mantan ketua OSIS yang bernama Athlas Mahardhika.

"Ria, Lo dari mana aja sih, padahal ni ye gue nyariin Lo tapi gak ketemu-ketemu eh ternyata Lo disini."

Ria menatap Athlas malas " ya iyalah Lo gak liat gue, dari tadi gue dikelas."

"Tumben Lo nyaman dikelas biasanya keliaran nunggu gue hukum."

"Itu mah masa lalu kalau Crush gue gak beda kelas gue gak bakal keluar tapi sekarang Lo kan tau Alfian udah pindah kelas, jadi ya gue nyaman-nyaman aja dalam kelas."

Athlas menggeleng kepala sahabat cewenya ini tidak berubah dia terus berharap sama orang yang dia gak tau perasaan orang itu untuk siapa kasihan sekali dia. Seharusnya Athlas mencegah sebelum terjadi yang iya-iya.

"Kok Lo bengong kalau Lo gak ada kepentingan mending ajak gue kekantin aja deh gue lagi gak ada duit."

"Yaudah ayo."

Ria yang tadinya ingin ketoilet malah nyangkut dan mengajak Athlas ke kantin ah apa salahnya guru tidak ada, bahkan diumumkan masuk kelas aja tidak ada yaudah mending kekantin biar perut jadi kenyang.

Sampai dikantin Athlas menghampiri Bu Dara selaku kantin sekolah cowok itu, memesan Mie ayam dengan Mie bakso. Setelah memesan dia duduk didepan Ria yang sedang memandang ke tembok.

"Ri, kalau Lo mau kesurupan, kesurupan aja gak usah kaya gitu anjir nakutin aja."

"Gue gak ngelamun ya, gue cuma mikir kenapa gue bisa suka sama Alfian."

"Ya wajarlah dia tampan, dia Kaya, dia agak pintar, tapi kasihan berandalan kerjaannya rokok Mulu, berantem Mulu, tapi ada tapinya lagi ni, dia sedikit cuek " deskripsi Athlas terhadap Alfian yang memang dikatakan Athlas tidak bohong.

Ria mengangguk tanda mengerti " Tapi Ath, gue suka dia bukan karena fisik atau kayanya, gue gak tau suka atau terobsesi bayangin aja, gue cinta dalam diam dari SMP sampe sekarang." Ucapnya pada Athlas.

Athlas berpikir sejenak mengetuk dagunya dengan jari telunjuk " Emang Ri, cinta itu datang sendirinya tapi semoga Lo happy ending jangan kaya gue sad ending."

"Di Aminin gak ya, soalnya gue ragu gak mungkin Fiyan suka sama gue, kan Lo tau gue cewe kere, gak jago outfit, gue gak bisa make-up, muka gue aja biasa aja gimana bisa happy ending Ath." Keluh, Ria sambil memandang Athlas yang juga sedang memandang dirinya.

"Emmm ya gue gak tau lagi, kalau cowok gampang Ri tinggal bilang langsung hap kalau cewek gak mungkin terlalu gengsi."

Ria menghela nafasnya dia tidak berharap untuk bersama Alfian tapi dia hanya berharap kalau Alfian tahu perasaannya itu saja lebih dari cukup sumpah ah kisah cinta Ria membuat Author jadi pusing sendiri.

"Ria, gue kan sahabat lo jadi dengerin gue secinta-cintanya lo sama cowok lo jangan bodoh, Lo harus jual mahal gak usah coonfes kaya di tiktok, bukan gue gak dukung Lo gue dukung, cuma gue gak mau lo nanti sedih terus akhirnya gue berantem sama dia." Nasehat cowok itu membuat Tia mengangguk pasrah.

Selang beberapa menit, akhirnya pesanan mereka sampai, tidak ada pembicaraan lagi keduanya pokus pada makanan mereka memang kata Athlas kalau lagi makan gak boleh cerita gak baik apalagi sambil main ponsel.

Athlas Mahardhika dia adalah sahabat Ria dari kelas 1 SMP, mereka kenal pas SMP jadi wajar kalau mereka bersahabat karena mereka banyak kesamaan dan sefrekuensi jujur, saja banyak orang bilang kalau tidak ada sahabat kalau cowok sama cewek contohnya Ria dan Athlas mereka gak pernah saling suka, mereka hanya sahabat sebatas itu kalau di ibaratkan seperti adek dan kakak.

Menurut Ria Athlas adalah cowok yang sempurna dia tampan tapi menurut Ria Alfian yang paling tampan dimatanya, tapi cowok ini enggak pernah merasa jijik atau ilfeel sama cewek kaya Ria bahkan dia selalu membantu Ria apapun masalahnya. Mereka akrab orang tuanya juga saling tahu jadi kalau mau jalan minta izin pasti dikasih.

"Ath, lo gak ada niat balikan sama mantan Zera? Padahal dia baik sama lo gue takut kalau orang anggap gue perusak hubungan lo" kini Ria sudah selesai makan dipikirannya hanya Athlas dan Zera tapi entah mengapa mereka putus.

"Dia terlalu baik buat gue Ri, dan selama apapun kita berdua ngejalanin hubungan kita gak bakal pernah bersatu, kita beda gak mungkin gue ambil dia dari tuhannya."

Ria kembali mengangguk " Iya, dia beda sama kita tapi, semoga lo dapat yang terbaik dan lebih baik dari dia."

"Hm"


Huh, akhirnya 2 part dalam sehari, nah teman-teman bebeh aku, disini cuma ada curhatan ntar di berikutnya bakal ada banyak lagi cerita!!!!

Jangan lupa promosiin ya bebeh aku....


AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang