part: TIGA BELAS

122 52 12
                                    

Senang bertemu dengan kalian yang sudah membaca tulisan kegabutan dan haluan ringan aku maakaasiiiii banyak...

Jangan lupa vote dan spam komentar ya
Happy reading 🤍.

Ada pasar malam dijalan Merkurius, Ayah mengajak Ria dan Zara untuk menikmati pasar malam serta Ayah juga ingin menghabiskan waktu bersama dengan anak-anak yang sudah lama ia tinggali. Dulu mereka masih kecil tapi setelah pulang mereka sudah remaja dan menginjak dewasa.

Ayah berharap kalau mereka jangan dewasa dulu karena dewasa tidak menyenangkan sama sekali ia takut mental anak-anaknya terganggu dikemudian hari. Ayah lebih suka putri kecil mereka yang hanya menangis karena berebut mainan.

"Hmm, kalian mau naik apa? Biang Lala atau
K

alian mau main lempar botol?" Tanya, Ayah pada kedua putrinya.

"Ria gak berani ayah, mungkin dia yang mau." Tunjuk Ria pada Zara.

"Kalau gitu kita main time zone aja biar seru gimana?"

"Boleh." Zara mengangguk kemudian menggandeng sang ayah dan Ria hanya melihat hatinya sakit tapi tidak masalah toh, mungkin Zara juga merindukan ayah.

Ria berjalan terus tanpa melihat kanan dan kiri, ia menatap ayahnya yang sudah mulai tua dan kulitnya keriput ada perasaan sedih dalam dirinya jika melihat ayah seperti itu. Tapi, tidak mungkin dia mencegah ayah untuk bekerja dari mana nanti mereka makan? Ria juga tidak selalu bekerja.Zara juga sudah semester akhir.

"Ayah, Ria pengen beli boneka Boba boleh?" Tanya, Ria saat gadis itu melihat boneka yang berada di toko sampingnya.

Ayah menoleh pada Ria kemudian mengusap kepala Ria penuh sayang " boleh, kamu mau yang mana?"

"Hmm yang nama ya." Ria mengetuk dagunya seakan berpikir dia ingin pilih yang mana.

Setelah melihat warna coklat bercampur susu, Ria mengambilnya kemudian menyerahkannya dulu pada Ayah agar, ayah melihatnya. "Bagus." Nilai Ayah.

"Kamu mau yang mana Zara?"

"Zara gak suka boneka ayah." Jawab, Zara dengan penuh penekanan.

"Kok tumben biasanya kamu paling suka boneka, tapi sekarang kok malah Ria yang suka."

"Kalau Ria suka boneka maka Zara gak suka." Ucap, Zara kemudian menatap Ria tidak suka.

Ria heran dengan sikap Zara begitu juga dengan ayah ada apa? Seingat Ria dia tidak pernah melakukan kesalahan mereka tadi baik-baik saja tapi kenapa sekarang malah seperti ini ah ini yang Ria benci dari Zara.

"Yasudah kita lanjut jalan-jalannya aja kalau Zara gak mau beli apapun."

"Iya." Zara terus menggandeng ayah sampai Ria tidak kebagian saat Ria ingin memegang tangan Ayah Zara sengaja untuk menarik Ayah entah apa yang ingin Zara lakukan dan entah apa yang membuat Zara bersikap seperti itu.

Selang beberapa menit, Ria, Zara dan Ayah duduk di warung tukang bakso mereka membeli itu ini juga permintaan dari Ria kalau bukan mungkin mereka bertiga hanya keliling pasar malam saja melihat kesana ke sini.

"Ayah, Zara gak suka makan bakso kita pergi aja ya Ayah." Zara terus merengek seperti anak kecil padahal umurnya sudah 21 an dasar tukang caper dia tidak Ingin melihat Ria bahagia bahkan gadis itu ingin merebut segalanya dari Ria.

Dengan tidak sabar sedari tadi di gituin oleh Zara Ria pun bersuara "Kenapa sih, lo dari tadi gitu? Sadar ayah juga pasti capek kalau berdiri dan jalan terus."

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang