[37] ᴛʜᴇ ᴡᴇᴅᴅɪɴɢ

8.5K 283 104
                                    

GA ADA PART TENTANG KEKERASAN SECARA FISIK, TAPI MUNGKIN CHAPTER INI BAKAL BIKIN KALIAN HIPERTENSI 🙃 HAPPY READING... ❤️

•••

Langit kini tampak kelam dengan kabut hitam menggantung di awang-awang. Hal yang sama juga didapati Daniel saat memperhatikan paras wanita yang sedang duduk disebelahnya. Semakin hari Lana terlihat semakin kurus dengan lingkaran hitam dibawah matanya semakin menebal. Lana juga menjadi lebih pemurung serta pendiam.

Kemudian lelaki itu terhenyak sebab mengingat jika Lana tidak menyentuh hidangan sama sekali ketika mengadakan pertemuan dengan klien. Daniel yang merasa cemas pun membanting setir menuju sebuah restoran cepat saji kesukaan Lana. Hal tersebut membuat Lana terkesiap, lalu dia menatap Daniel penasaran.

"kamu mau makan apa Lana?" tanya Daniel seraya melajukan mobilnya pada jalur drive thru

"saya kira pak Daniel ingin makan malam lagi" jawab Lana heran

"sedari awal aku mengawasimu di acara pertemuan, tapi aku tidak melihat kamu makan sama sekali" tutur Daniel sendu

"saya tadi makan kok pak" ujar Lana meyakinkan

"memang kamu tadi makan apa?" tanya Daniel sambil menaikan satu alisnya

"emm salad buah pak" jawab Lana lirih

"ck!! salad buah itu bukan termasuk makan malam, tapi camilan Lana! jadi sekarang kamu pilih mau makan apa?" tegas Daniel

"tidak usah pak" tolak Lana halus

"jangan membantah, kamu harus makan!!" tandas lelaki itu sambil menatap Lana tajam

Lana pun pasrah, akhirnya ia memilih hidangan yang ada di papan menu.

"selamat malam... mau pesan apa kak?" tanya seorang pramusaji dari microfon speaker

"saya mau pesan chocolate sundae satu mbak" jawab Lana

"ck!! kok cuma es krim" gerutu Daniel sambil menatap Lana tajam

"mbak nambah paket ayam goreng spesial, chesse burger double patty, kentang goreng large, dan milkshake cokelat" seru Daniel pada pramusaji tersebut

"baik kami akan mempersiapkan pesanannya. silahkan maju untuk melakukan pembayaran. terimakasih dan selamat malam" balas pramusaji dengan ramah

Lana pun menatap Daniel penuh keheranan sambil membatin di dalam hatinya "pak Daniel pesan banyak sekali? apakah dia sebenarnya masih lapar?"

Daniel pun tak sengaja melihat Lana yang sedang memeperhatikannya, lantas lelaki itu tersenyum kecil sambil berkata "habiskan semuanya ya. kamu harus makan malam"

Setelah pesanannya tersaji, Daniel melajukan mobilnya menuju parkiran lalu mematikan mesinnya. Ia membantu Lana membuka bungkus burger serta kentang goreng, kemudian menyuapi wanita itu.

Tapi kamudian Lana mengerutkan dahi sambil menutup hidungnya. Perutnya terasa bergejolak saat aroma dari makanan-makanan tersebut menerobos indera penciumannya.

"HOEEEKKK... maaf pak sa- HOEEKKK" Lana sudah tak sanggup lagi menahan rasa mual yang teramat sangat. Ia pun membuka pintu mobil sambil berlari menjauh kemudian memuntahkan isi perutnya

Daniel begitu terkejut dan menjadi panik sebab melihat Lana seperti itu, lalu ia bergegas menyusulnya dari belakang. Tanpa merasa jijik lelaki itu memijat tengkuk Lana dengan telaten.

"tuh kan kamu masuk angin... setelah ini kita ke dokter ya. aku takut asam lambung mu kambuh" gerutu lelaki itu khawatir

"tidak usah pak. saya membawa obat kok" balas Lana sambil menyeka bibirnya

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang