[50] ᴘᴇʀɢɪʟᴀʜ

5.6K 258 27
                                    

Suara gelak canda tawa masih menggema, bersumber dari dalam sebuah kamar bernuansa merah jambu dengan banyak gambar warna-warni menempel di dindingnya.

Ya....

Pertemuan antara ayah dan anak tersebut rupanya belum usai. Kedua insan itu masih betah untuk berbagi waktu dalam hangatnya suasana. Naomi tak pernah bosan bercerita tentang kegitannya sehari-hari serta mengajak Aldre bermain permainan anak perempuan. Begitupun Aldre, dirinya tidak keberatan dan sangat antusias menemani buah hatinya seharian. Tidak sedikit pun ia merasa lelah untuk bermain bersama putri kesayangannya.

Sedangkan Lana tampak sibuk menyiapkan makan malam dibantu oleh Yuni. Lana tak sampai hati untuk membuyarkan kedekatan Aldre dengan Naomi, karena ia melihat Naomi begitu gembira saat bersama Aldre. Lana melakukan hal tersebut semata-mata untuk menyenangkan hati anaknya yang sedang menjalani masa pemulihan pasca kecelakaan tragis yang dialaminya.

Setelah semua siap Lana mengajak semuanya untuk makan malam bersama. Nando juga tidak luput dari ajakan Lana, ia duduk di sebelah Yuni dengan sedikit salah tingkah. Walaupun sebenarnya Yuni bersikap biasa-biasa saja.

Suara denting sendok nyaring saling beradu mengisi heningnya suasana. Rupanya rasa canggung masih menyelimuti hati para orang dewasa karena apa yang pernah terjadi di masa lalu.

"paman Aldre, jangan pulang ya..." celetuk Naomi polos yang memecah keheningan, membuat semua orang dewasa disekitarnya terkejut

"Naomi.... jangan merepotkan paman Aldre!" tegas Lana

"tapi ma...." protes Naomi memelas

"paman Aldre memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan nak. besok dia akan bermain kesini lagi" jelas Lana mengarang

"hmmmm sebetulnya aku sedang tidak sibuk" sahut Aldre santai membuat Naomi kegirangan sedangkang Lana melotot padanya

"Aldre!!" geram Lana

"paman akan menemani Naomi malam ini jika diizinkan" ujar Aldre sambil tersenyum kecil pada Naomi

Tentu saja lelaki itu tak kuasa menolak keinginan anaknya. Sedangkan Lana semakin menatapnya tajam dengan hati merasa kesal.

"boleh ya ma... please.... aku dan paman Aldre tidak akan berisik" tutur Naomi mengiba dengan puppy eyes -nya

Lana menghela nafas berat sambil menatap keduanya bergantian.

"ck...."

Lana berdecah pelan dan belum juga memberikan jawaban membuat seisi ruangan menjadi tegang.

"baiklah.... tapi ingat hanya malam ini saja. besok paman Aldre harus pulang" tukas Lana pada Naomi

"horeee makasih mama...." girang Naomi

"oh ya, kalian tinggal dimana selama berada di pulau Jeju?" tanya Lana penasaran sambil memandang Aldre dan Nando bergantian

"di hotel" jawab Aldre

"hmmm... jika ngga keberatan, kalian bisa tidur di kamar tamu" tawar Lana

"dengan senang hati" balas Nando tanpa keraguan

"tapi kamarnya sederhana dan ngga sebagus hotel" jelas Lana

"tidak masalah nyonya..." ucap Nando

•••
Lana menguap sambil meregangkan ototnya setelah menyelesaikan laporan keuangan kedainya. Lalu ia melirik jam di dinding yang telah menunjukan pukul 9 pm. Sedetik kemudian Lana bangkit dari duduknya karena teringat akan Naomi yang sedang bersama Aldre. Lana pun bergegas keluar kamarnya untuk menemui mereka di ruang keluarga.

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang