Bab 1

764 40 2
                                    

Rosalia Evelyn Atlantha Scott, gadis berusia 19 tahun yang sering disapa dengan panggilan Eve. Ia benci dengan kehidupannya yang memiliki orang tua yang tak acuh kepadanya. Keluarga yang pas-pasan tapi bukan itu yang membuat Eve membenci latar belakangnya.

Ayahnya yang seorang pecandu barang haram, pernah terlibat kasus human trafficking, dan juga pernah melenyapkan nyawa rekannya dengan sadar membuat pria itu mendekam di penjara cukup lama. Eve merasa ayahnya tak pernah peduli dengannya sampai harus melakukan semua hal buruk itu.

Ibunya yang menjadi satu-satunya orang yang ia harapkan lebih baik daripada ayahnya, justru malah memilih menikahi pria lain untuk menggantikan sosok suami yang selama itu dianggap membuat kehidupannya susah. Jarang menemui Eve dan lebih sering menitipkan Eve ke tetangga sebelah untuk menjaga putri satu-satunya.

Eve tidak bisa menyalahkan ibunya itu karena Eve tahu betapa lelahnya sang ibu yang mengurus Eve sejak kecil tanpa dukungan dari siapa pun termasuk suaminya. Namun ada satu hal yang bisa Eve banggakan. Kepintarannya yang sedikit di atas rata-rata membuat Eve mendapatkan beasiswa di salah satu Universitas terbaik di kotanya.

Ia tahu tak mudah menjalani kehidupannya untuk bisa dikatakan kehidupan normal seperti kebanyakan anak gadis seusianya. Sejak kecil Eve kerap kali diejek, dijadikan bahan lelucon oleh teman seumurannya dan itu tak mudah bagi Eve.

Padahal yang salah adalah ayah dan ibunya, tapi Eve yang menjadi korban ejekan orang lain. Kadang Eve sering berpikir untuk pergi menjauh dari kehidupannya yang kacau, tapi ia tak bisa. Eve adalah anak satu-satunya dari ibunya, jadi ia tak mungkin meninggalkannya seperti suami ibunya dulu pergi meninggalkan mereka.

Di kampus, Eve menjadi sosok penyendiri. Meskipun ia berwatak ramah dan ceria tapi ia tak memiliki satu teman pun di kampusnya karena alasan yang sama. Eve adalah anak dari seorang mantan narapidana. Dan itu menghancurkan harapan Eve untuk memiliki satu saja seorang teman.

Jadi daripada Eve merasa lebih kecil lagi, Eve memilih menjadi seorang penyendiri saja. Berbicara secukupnya, dan berbaur secukupnya. Hanya ada satu orang yang pantang menyerah untuk berteman dengan Eve.

Alexandra Orina Lubov, gadis yang umurnya seumuran dengan Eve itu tak menyerah untuk mendekatkan diri dengan Eve. Gadis itu terlihat lugu dan baik di mata Eve, tapi tak lebih dari seorang pengganggu menurut Eve.

Eve hanya ingin kehidupan perkuliahannya berjalan lancar dan segera lulus agar ia bisa segera terbebas dari ejekan-ejekan orang lain. Gadis itu memiliki cita-cita menikah dengan pria yang begitu dicintainya, dan mencintainya dengan tulus.

Dan pagi ini, Eve terbangun kesiangan padahal Eve harus menyambut donatur nomor satu di kampusnya. Eve tak berhenti merutuki dirinya yang memilih begadang semalaman dengan kepalanya yang banyak berpikir karena berdebat dengan ibunya.

Dengan keringat yang masih mengucur disetiap sudut wajahnya, Eve berusaha mengatur napasnya dan merapikan penampilannya di cermin yang Eve tempel di lokernya.

"Kau sudah cantik, Eve. Jadi tidak perlu bercermin atau kalau tidak, cermin itu akan iri dengan kecantikanmu."

Eve tak perlu menebak siapa yang sedang mengobrol dengannya. Ah, lebih tepatnya orang yang sedang berusaha membuat Eve mengobrol dengannya. Siapa lagi kalau bukan si pengganggu yang bernama Alexa.

Gadis seumurannya itu cengir saat Eve berbalik dan menatapnya setelah menutup pintu loker. "Bisakah sehari saja kau tidak berusaha membuat obrolan denganku, Alexa?!"

Alexa menggeleng. "No, no. Kau terlalu sulit untuk aku abaikan. Jadi bagaimana persiapanmu hari ini?"

Eve berjalan lebih dulu. Alexa mengekor. "Aku kesiangan dan aku meninggalkan catatan yang sudah aku siapkan sejak beberapa hari yang lalu."

TRAPPED IN YOUR LOVEWhere stories live. Discover now