Bab 7

224 15 0
                                    

Clarissa White, ibu dari Eve itu baru saja menaruh teh hangat di atas meja. Menjamu putrinya yang sudah sebulan yang lalu memilih hidup mandiri tanpa dirinya. Clarissa dan suaminya, Rafael White, terlihat bahagia. Eve lega melihatnya walau ada sedikit kemirisan di perasaannya.

Seharusnya Eve juga bahagia bersama ibunya, tapi itu tidak mungkin. Terlebih lagi Clarisaa dan Rafael sebentar lagi akan menjadi orang tua dari buah cinta mereka. Clarissa sedang mengandung anak dari Rafael dan Eve tak ingin menghancurkan kebahagiaan mereka.

"Bagaimana kuliahmu, Eve? Ibu dengar kuliah di Universitas itu cukup berat. Ditambah kau harus berbaur dengan orang-orang baru lagi," Clarissa cukup perhatian dengan mempertanyakan bagaimana masa perkuliahan putrinya.

Senyum tipis diberikan Eve. "Ibu jangan khawatr karena aku sekarang sudah memiliki teman." bohong Eve. Jelas ia tak ingin ibunya tahu kalau sampai saat ini Eve tak memiliki teman sama sekali.

Clarissa mengangguk senang. "Senang mendengar kau kini berubah, Eve. Itu sesuatu yang sangat Ibu harapkan."

Rafael memeluk istrinya erat. "Kau ibu yang hebat, jadi sudah pasti Eve juga sepertimu. Tidak seperti seseorang..."

Eve tahu apa maksud perkataan Rafael. Itu adalah ayahnya. Meskipun Eve benci dengan ayahnya yang tak bertanggung jawab itu. Tapi Eve tak suka saat ada orang lain menjelekkan ayahnya. Terutama itu Rafael. Seharusnya Rafael sadar diri. Pria itu telah merebut ibunya dari ayahnya walau tak sepenuhnya salah Rafael. Mereka sama-sama jatuh cinta yang membuat mereka pada akhirnya memutuskan untuk menikah setelah Clarissa meninggalkan ayahnya. Moeis Danner Scott.

Cukup Eve saja yang boleh mengungkit ayahnya. "Jangan berkata begitu, Rafael. Kau tahu kalau aku tidak suka orang lain membicarakan ayahku. Terlebih kau harus tahu posisimu di mana."

"Eve... Jaga bicaramu! Kau sedang berbicara dengan Papamu sekarang," Clarissa mencoba memperingati Eve karena sudah tidak sopan pada suaminya.

Eve mendengus. "Dia bukan papaku, Ibu. Dia adalah papa dari anak yang saat ini sedang kau kandung. Hanya Moeis ayahku satu-satunya."

"ROSALIA, JAGA BICARAMU!!" bentak Clarissa. Wajah wanita itu terlihat memerah karena marah. Ia tak suka Eve menunjukkan ekspresi tak sukanya pada suaminya, Rafael.

Tak ingin lebih lama lagi di sana, Eve akhirnya bangkit. Mengambil tas selempangnya yang tadinya disimpan di sampingnya. Eve menatap ibunya dengan kekecewaan bercampur marah. Karena Clarissa lebih memilih membela Rafael dibandingkan Eve. Memang apa salahnya ucapan Eve? Toh memang benar kalau ayah Eve hanya Moeis Danner Scott. Bukan Rafael White.

Dan hancurlah sudah rencana Eve untuk memberi tahu ibunya tentang rencana pernikahan Eve yang akan dilaksanakan minggu depan. Tadinya Eve datang ke sana untuk memberikan kabar bahagia itu. Berbagi kebahagiaan dengan ibunya yang selama ini tahu kalau Eve juga menginginkan kebahagiaan.

Tapi pada akhirnya Eve mendapatkan kekecewaan pada ibunya. Apa yang sudah ia simpan dan rangkai untuk dikatakan pada ibunya malah ditelannya lagi bulat-bulat. Kalau begitu lebih baik Eve tak usah mengatakannya saja. Mungkin setelah Eve menikah dengan Avraam, barulah Eve akan memberi tahu ibunya.

"Sebaiknya aku pulang, Ibu." Eve sudah melangkah ke pintu rumah. Bersiap meninggalkan ibu dan juga suami barunya. Bahkan teh hangat yang dibuatkan ibunya belum sempat Eve cicipi sama sekali.

Clarissa memanggil nama Eve membuat langkahnya terhenti. "Jangan pernah datang kemari kalau kau memang tak ingin menganggap Rafael sebagai papamu, Eve. Moeis bukanlah orang tua yang baik untukmu."

Hancur sudah perasaan Eve. Kali ini benar-benar hancur. Bagaimana bisa Clarissa berkata setega itu pada Eve? Jadi Eve tidak boleh menemui ibunya kalau Eve tak menganggap Rafael sebagai ayahnya? Sinting. Semuanya sudah sinting. Tega-teganya Clarissa berkata begitu padahal wanita itu tahu kalau Eve selama ini tidak pernah memiliki figur ayah yang baik.
Dan sekarang Clarissa mengatakan hal yang membuatnya begitu sakit. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Seharusnya Eve tidak perlu datang sekalian kalau ia akan tahu Clarissa akan menyakitinya begitu dalam. Eve sadar, bahwa dirinya tak sepenting itu di kehidupan Clarissa makanya wanita itu berkata buruk untuk menyakitinya.

TRAPPED IN YOUR LOVEWhere stories live. Discover now