9. PERJODOHAN

4.8K 260 51
                                    

Holaa!!

Gimana, siap buat lanjut baca?
Jangan lupa buat follow onty dulu ya😉

Jangan lupa juga buat vote, comment, and share ya popon tercinta 😤😘

Luvyu popon😘🥰🥵



Happy reading 💙💙

•••

"Eh! Itu dia." Sarah menunjuk Dhira dan Ghina yang baru saja kembali.

"Loh!" Pekik mereka bersamaan sambil menunjuk satu sama lain.

Alangkah terkejutnya Dhira saat mengetahui salah satu laki-laki yang duduk di ruang tamu itu adalah Nathan. Nathan pun sama terkejutnya melihat Dhira.

"Udah kumpul semua, kan?" Tanya Ghina setelah duduk di hadapan mereka bertiga, Sarah, Reman, dan Nathan.

Dhira ikut duduk di sebelah Ghina sambil melototkan mata menatap Nathan, seolah bertanya, sedang apa di sini? Nathan yang juga tak paham dengan semuanya pun hanya menggelengkan kepala.

"Udah, nih dari tadi disuruh masuk nggak mau." Sarah menunjuk Nathan yang duduk di sebelah Reman, suaminya.

"Yaudah, sekarang kita makan dulu,  kita udah masak banyak banget makanan buat kalian." Ajak Ghina yang langsung dijawab anggukan antusias oleh Sarah.

"Ayok!! Duh pasti enak nih, ga sabar!" Sarah bangkit dari duduknya, menarik lengan suaminya agar ikut berdiri.

"Mamah, jangan malu-maluin!!" Ucap Reman.

"Apasih! Pa. Lagian Ghina yang maksa kok." Jawab Sarah menatap Ghina meminta dukungan.

"Udah-udah! Yuk makan dulu. Nathan ayok! Bunda udah masakin ayam panggang, kata mamah kamu, kamu suka ayam panggang."

Dhira melototkan matanya, ternyata Ghina memasak ayam panggang karena itu adalah makanan favorit Nathan, tidak bisa dibiarkan. Waktu Dhira minta katanya ribet, giliran Nathan langsung dibuattin, emang dia siapa?

Kini mereka sudah berkumpul di meja makan, Sarah dengan semangat menyantap masakan buatan Ghina. Sedangkan Dhira dan Nathan, keduanya masih bergelut dengan pikiran masing-masing.

"HEH!! Kenapa kalian malah diem aja, ayo dimakan!" Ucapan Sarah berhasil mengejutkan lamunan mereka berdua.

"Eh, iya tan."

"Tuh kan, tante lagi, panggil mamah dong, Dhira sayang." Ucap Sarah mengingatkan.

"Eh iya, mah." Jawab Dhira yang masih terasa canggung, memanggil Sarah dengan sebutan mamah.

"Gitu dong, biar kalo kalian udah nikah manggilnya udah nggak kaku, udah biasa." Dhira tersenyum canggung mendengar ucapan Sarah.

"Nathan ayo dimakan, nih bunda udah buattin ayam panggang, loh." Ghina meletakkan satu potong ayam panggang di piring Nathan.

"Makasih...." Nathan menggantungkan ucapannya, bingung mau memanggil bunda Dhira sedang sebutan apa.

"Bunda, panggil bunda aja." Ucap Ghina, seakan tau isi pikiran Nathan.

Nathan mengangguk. "Makasih, bun." Ucapnya diangguki oleh Ghina.

Setelah itu tidak ada yang bersuara, hanya terdengar dentingan sendok dan piring yang beradu. Semua makan dengan khidmat.

Gardenia | ENDWhere stories live. Discover now