pt. v

232 53 3
                                    

"Asmaraloka, Bentala Asa"
Length : 10k words
written by : @johnj_

.

mention of nsfw, cheating
Don't Like, Don't Read

.

"Menurutmu mereka itu 'ada apa-apanya' ndak, sih?"

Pagi itu, Ragnala berbisik pelan pada Arjuna yang tengah pura-pura sibuk mengecek data satwa maupun flora di hutan belantara Bentala Asa sembari sesekali melirik pada Jatmiko dan Harsa yang tengah saling tertawa melihat betapa kotornya penampilan mereka seusai mencari kepiting rawa tersebut.

"Ada apa-apanya gimana tah, Nal?" tanya Arjuna bingung. Tangannya bergerak menggaruk kepalanya yang tak gatal sebelum akhirnya menatap kumpulan data di tangannya kembali.

"Ya, mereka kayak orang baru pacaran."

"Kalau pacaran memangnya kenapa, Nal? Biarin aja. Kita ndak ada hak buat ikut campur."

Lelaki yang bertubuh mungil mendengus. Pandangannya lantas memendar pada dua insan yang kini beralih membersihkan kepiting-kepiting tersebut di depan rumah. "Aku cuma takut Jatmiko diapa-apain sama dia. Kamu tau lah, ya, reputasinya orang kota tuh gimana. Ndak munafik lah kalau aku khawatir."

"Kamu itu cuma ketakutan sama hal yang ndak penting," tukas Arjuna jengah, mengabaikan Ragnala yang sudah membuka mulut hendak menyanggah. "Sudahlah, biarin aja. Toh kamu lihat Jatmiko bahagia sama Mas Harsa, kan? Kita baru pertama kali, lho, liat Jatmiko kayak gini. Kamu ndak seneng tah? Apa malah kamu kepengen punya pacar juga?"

"Ndak lah! Aku ndak mau pacaran. Lagian bukan gitu maksudku, Mik. Aku itu-"

"Lur! Ayo bantuin angkat kepiting!"

Jatmiko meneriaki kedua insan yang tengah sibuk berdebat pelan pasal dirinya di dalam rumah panggung sembari mencuci tangannya di ember yang sengaja ia lubangi tempo hari. Sesekali ia melirik ke belakang, memastikan Harsa yang tengah sibuk memainkan kepiting di wadah besar tidak dicapit oleh hewan bercangkang tersebut. Mengingat lelaki berparas menggemaskan itu sebetulnya cukup ceroboh jika mengenal hal-hal baru.

"Ini kepitingnya kenapa berbusa gini, ya, Mas?" tanya Harsa sedikit panik tatkala mata bulatnya mendapati kepiting yang sedari tadi ia pandangi mengeluarkan buih dari mulutnya. Membuat Jatmiko yang tengah menatapnya dari belakang reflek menyunggingkan senyum menahan gemas.

"Ndak apa-apa, nanti juga hilang sendiri kalau dicuci."

"Memangnya ngga ngeracunin? Dia keracunan, kan, Mas?"

Sang dominan menggeleng. Diusaknya surai Harsa yang bergoyang gemas karena tertiup angin sebelum mengecup kepalanya cepat. Mendahului Harsa yang hendak memprotes dengan raut wajah memerah.

"Ndak apa-apa. Serahin aja ke Nala, dia jagonya ngolah hal-hal kaya gini."

"Saya terus!"

Nala memprotes dari kejauhan tatkala kedua rungunya mendapati Jatmiko menyebut-nyebut namanya di hadapan Harsa. Tentu saja dirinya tahu kalau temannya itu tengah membaik-baikkan dirinya agar tidak diserahi tugas untuk mengurusi tungku.

"Tuh diomelin," goda Harsa seraya terkikik pelan. Manik matanya mengerjap riang, membuat Jatmiko reflek mengecupi birai hati itu tanpa alasan sebab dirinya tak kuat menahan gemas.

Nala dan juga Arjuna yang tak sengaja melintas dan mendapati sepasang burung merpati yang tengah memadu cinta itu bercengkerama sontak memutar bola mata. Mungkin sebaiknya mereka harus membuat palang peringatan untuk tidak mengumbar kemesraan di hadapan keduanya.

Asmaraloka, Bentala Asa [JAEMHYUCK]Where stories live. Discover now