Forgotten friend {15}

1.2K 173 7
                                    

Oktober 22 (??.??) AM

"Kau...Tobio bukan? Dan lainnya- Tsukki hey Tsukki!"

"Apa yang kalian lakukan di Miyagi, Kuroo-san?" Kageyama bertanya.

"Ah itu, kami sedang membantu keluarga Hinata mengurus kasus menghilangnya Hinata shoyo"

"Apa? Jadi benar para polisi ini masih belum memproses kasusnya?" Tsukishima geram.

"Ya, seperti itu"

"Dan apa yang kalian lakukan di kantor polisi ini? Bukankah kalian harusnya sekolah?" ucap Lev yang juga membolos sekolah padahal sedang ada ujian di sekolahnya.

"Kami tidak membolos, kami sudah izin kepada kepala sekolah mengenai ini. Kami ingin Hinata dan (name)-chan kami kembali" ucap Yachi dengan sungguh-sungguh.

"(name)?" Kenma ikut nimbrung pembicaraan.

"Ya, jadi ada dua siswa dari sekolah kami yang menghilang beberapa bulan lalu" Yachi memberi informasi.

"Benar, di mana Hinata hilang pada tanggal 11 Juni sedangkan (name) menghilang pada tanggal 15 Juni" Yamaguchi menambahkan.

"Maksudmu (name)-chan manager itu? Teman SMP ku dulu itu?" Lev kaget.

"Manager? Manager klub volly? Dan itu teman SMP Lev juga...." kaget Kuroo.

"Tepat sekali, dia mulai menjadi manager tanggal 27 mei di saat dia kelas 3"

"Kelas 3? Aneh sekali...." Kuroo mulai berpikir.

"Iya, dia mulai menjadi manager atas kemauan Oikawa-Sensei"

"O-Oikawa?! Dia menjadi guru di sekolahmu?!" Kuroo tercengang.

"Aku juga sebenarnya kaget, dia mulai menjadi guru baru di sekolah kami saat awal pelajaran baru. Dia menjadi guru bimbingan konseling sekaligus merangkap menjadi coach club kami. Ah, dia juga yang menjadi guru untuk pelajaran tambahannya (name)" tutur Kageyama.

"Oh, jadi begitu- mereka cukup dekat juga ya..."

"Oh, jadi kalian kemari untuk memberi laporan lagi untuk kasus Shoyo? Tidak perlu kok, kami sudah menyelesaikannya dan akan mengurusnya sendiri" ucap Kenma dengan tujuan memberi berita baik kepada mereka.

"Tidak, kami sebenarnya kemari untuk memberi laporan lebih lanjut untuk kasus (name)-chan. Beberapa hari yang lalu keluarga Hinata berkata kalau kami tidak perlu mengkhawatirkan kasus anaknya karena sudah ada yang menawarkan diri untuk menyelesaikannya" tutur Kageyama menjelaskan panjang lebar.

"Apa ada yang bicara tentang (name)? Atau aku salah dengar tadi?" ucap Alisa yang baru saja datang dari kamar mandi.

"Nee-san kamu tahu? (name)-chan menghilang sama seperti Hinata juga"

"H-hah?(n-name)-chan? Temanku dulu?"

"Iya nee-san, aku juga awalnya sangat kaget"

"Kenapa kalian yang mengurus laporan tentang (name)? Di mana orang tuanya? Apakah orang tuanya sudah membuat laporan tentang dia sebelum ini?" Kuroo bertanya.

"Masalah itu......" Kageyama terdiam.

"Orang tua (name) sudah bercerai sejak lama, jadi dia hanya tinggal bersama ibunya. Dan Setelah tahu bahwa (name) menghilang....ibunya sekarang dirawat di rumah sakit jiwa" ucap Tsukki melanjutkan.

"Oh maaf, aku turut berduka..."

"Dulu, aku dan (name)-chan hanya sekedar teman mutualan di sosmed. Kami tidak pernah mengirim SMS atau memiliki nomor telpon satu sama lain. Tapi aku cukup mengetahui dia, dia adalah anak kelas 3 SMP, teman satu sekolah Lev. Tanggal 1 Oktober orang tuanya bercerai, dan saat itulah kami mulai mendekat. Kami mulai bertukar pikiran dan berkenalan lebih jauh satu sama lain. Kami juga pernah bertemu sekali di Cafe dan mengobrol sebentar. Dia bercerita bahwa ayahnya memperlakukan ibunya dengan kasar dan menyiksa mereka berdua. Ibunya sudah tidak kuat lagi dan memutuskan untuk menggugat cerai suaminya. Saat itu dia sangat kesepian, dia pernah bercerita bahwa dia tidak memiliki teman satupun sehingga dia curhat padaku"

"Such a ironic...." keluh Kuroo.

"Aku tahu saat itu dia sangat depresi, dia membutuhkan teman bicara. Dan walaupun aku sudah menemani di saat-saat terpuruknya, dia mulai hilang kendali. Puncaknya saat tanggal 26 Oktober, di mana dia memberitahuku lewat SMS bahwa besok tepat tanggal 27 Oktober dia akan melakukan bunuh diri di malam hari. Aku sangat panik dan takut saat itu, aku mencoba menelpon dia berkali-kali di malam itu dan dia malah tidak membalasku. Akhirnya aku memutuskan untuk datang ke sekolah tanpa sepengetahuan Lev dan (name) tanggal 27 oktober demi menghentikan dirinya. Dan hal yang benar-benar tidak aku sangka-sangka saat itu adalah....dia membolos sekolah"

Aku tidak tahu itu.....
Sial....

Para anak kelas 3 mulai merasa bersalah terhadap apa yang sama sekali bukan perbuatan mereka.

"Aku sudah sangat panik dan gelisah saat itu. Dan saat itu juga aku mulai sadar, bahwa aku bukan siapa-siapa nya (name)-chan. Aku hanya teman curhatnya dan aku tidak berhak untuk mengatur urusan pribadinya. Aku hanya cukup untuk memberi semangat kepadanya dan apabila dia ingin memutuskan sesuatu, maka aku tidak akan melarangnya sekalipun itu bukan hal yang baik- karena aku tahu aku bukan siapa-siapanya. Aku tahu aku hanya teman curhatnya, tidak lebih. Dan lalu saat itu aku beranjak pulang ke rumah dengan perasaan bersalah yang sudah aku putuskan untuk tidak akan ku lupakan seumur hidupku....."

"Nee-san....."

"Lalu dia memutuskan untuk mengurungkan niat bunuh dirinya itu?" Kuroo bertanya.

"Ya, keesokannya dia menghubungiku, dia meminta maaf sebesar-besarnya kepadaku karena dia sudah menyebabkanku khawatir. Dan semenjak hari itu aku tidak tahu mengapa tapi dia terlihat sangat ceria dan bahagia. Aku menganggap dia sudah terlepas dari depresinya itu dan aku sangat lega atas itu"

"Jadi, kalian ingin menyimpulkan bahwa (name) menumbuhkan niat bunuh dirinya lagi dan kali ini...dia berhasil? S-Seperti itu??" Yamaguchi gemetaran.

"Firasatku mengatakan kalau (name)-chan tidak akan melakukan hal konyol itu lagi karena....."

"Memangnya kenapa?"

Seluruh pasang mata tertuju kepada Alisa.

"Pada tanggal 27 Oktober, hari di mana (name)-chan ingin melakukan bunuh diri. Dia bertemu dengan seorang anak laki-laki, dan sepertinya itu adalah cinta pertamanya"

Teacher Loves U (Yandere! Oikawa x Reader)Where stories live. Discover now