6. Apa Bayarannya?

733 198 36
                                    

"Ini gak ada makanan apa ya? Laper banget dah," gerutu gue ketika membuka kulkas dan tak mendapati satu pun makanan yang bisa gue santap untuk mengisi perut.

Jam yang menggantung di dinding menunjukkan pukul enam sore, masih terlalu awal untuk melakukan dinner. Gue pun tak berniat untuk mencari makanan berat untuk disantap, hanya ingin makanan ringan yang bisa mengganjal di perut saja.

"Bikin roti aja deh, tapi kayaknya belum beli roti lagi deh." Kembali gue bermonolog ria. Gue membuka microwave yang biasa gue gunakan untuk menyimpan roti dan selai, gue menghela nafas ketika mendapati bahwa tidak ada roti yang tersisa di sana. "Sialan, beneran habis ternyata."

Kasihan, cacing-cacing yang kelaparan di perut gue pasti akan segera menggelar demo jika tidak diberi makan. Otak gue berpikir keras, apa yang bisa gue makan untuk malam ini?

Dering notifikasi dari ponsel genggam gue memecah konsentrasi. Buru-buru gue mengecek pesan notifikasi yang masuk, rupanya ada sebuah pesan dari Mas Raya.

Cowok Perpusnas Nyebelin Banget:
Halo, selamat malam.

Amelia S:
Malam, ada apa?

Cowok Perpusnas Nyebelin Banget:
Kamu bisa datang besok pagi ke apartemen saya? Sepertinya saya butuh bantuan kamu.

Sejenak gue mengernyitkan dahi setelah membaca pesan dari Mas Raya. Butuh bantuan apa dirinya sampai harus meminta bantuan gue? Masalahnya besok adalah hari libur, gue tidak ada jadwal untuk pergi ke sana.

Amelia S:
Bantuan apa?

Cowok Perpusnas Nyebelin Banget:
I'll tell you, but not for now.

Amelia S:
Kalo gak penting-penting banget, aku gak mau datang. Sibuk.

Cowok Perpusnas Nyebelin Banget:
Ini penting, menyangkut hidup saya dan anak-anak saya

Amelia S:
Ada bayarannya gak?

Cowok Perpusnas Nyebelin Banget:
Ada.

Amelia S:
Apa bayarannya?

Cowok Perpusnas Nyebelin Banget:
Kamu mau apa?

Amelia S:
Hmmm... Sebentar, aku pikir-pikir dulu.

Dahi gue mengerut sebab memikirkan bayaran apa yang bisa gue minta dari Mas Raya. Jarang-jarang seorang Raya Gunawan meminta bantuan gue. Sebuah ide cemerlang muncul, gue kepikiran untuk mengajak Mas Raya mencari makan malam.

Amelia S:
Mas ada kerjaan gak malam ini?

Cowok Perpusnas Nyebelin Banget:
Sudah selesai sejak tadi siang, hari ini saya cuti setengah hari. Kenapa?

Amelia S:
Temenin aku cari makan malam sekarang sebagai bayaran untuk besok. Deal?

Cowok Perpusnas Nyebelin Banget:
Ok, send location kamu. Saya jemput jam 7 malam nanti.

Senyum gue merekah, akhirnya kesengsaraan perut ini akan segera berakhir. Dengan wajah riang, gue berjalan kembali ke kamar dan bersiap untuk pergi mencari makan malam. Kebetulan hari ini ayah gue lembur, jadi beliau akan pulang lebih malam dari biasanya.

Jam belum menunjukkan pukul tujuh, tetapi sebuah mobil yang tak asing bagi gue sudah terparkir di depan rumah. Mas Raya menelepon gue, memberitahu kalau dirinya sudah tiba.

Hey Jakarta [CITY]Where stories live. Discover now