Chapter 1 (pindah atau kembali)

104 13 3
                                    

Alopati,
Rasa sakit yg sembuh dengan sendirinya.
Sebuah keadaan yg memaksa.
Tak dapat menikmati waktu.
Membuang kasta demi kebebasan,
Melepas diri dan terkurung dalam sebuah syarat.
Bebas dan hancur, hingga semuanya berubah.
Melangkah sesuai nafsu,
Terdiam karena ancaman.
Menunduk mendengar perintah,
Kembali bangkit karena setitik kelegaan.

~•~

Hi guys!
Kalian apa kabar? Moga baik yaa
Dan makasih karena udah mampir di cerita pertama aku ini🖤

Sebelumnya, aku mau kenalin para tokoh yg ada di cerita ini. Mereka adalah 8 member boyband asal Indonesia yg bernama Un1ty.
Aku hanya akan menggunakan visual dan nama asli mereka sebagai patokan jalannya cerita. Sifat, identitas dan real life mereka akan jauh berbeda dari cerita yg akan aku tulis.

Untuk waktu up nya, aku bakal usahain 2 hari sekali. Biar kalian ga bosen nungguinnya🤗

Dan spesialnya!! di cerita aku ini, aku bakal kasi cuplikan di chapter selanjutnya nanti. Jadi kayak udah ada trailer nya gitu.

Gimana?
Makin suka kan?
Makanya pantengin terus yaa..
Jangan lupa follow sama vote nya, biar aku lebih bertanggung jawab di cerita ini.
Eh, maksudnya biar ceritanya aku tulis sampai bener-bener ending. hihi🤭
Terus kalo ada pertanyaan atau masukan langsung tulis di kolom komentar yaa.

Selamat Membaca🖤

~•~

#prolog
Menceritakan dua saudara laki-laki yg berusaha kabur dari rumah karena kekejaman ayahnya. Memilih hidup mandiri di pinggiran kota, namun nyatanya tetap membuat mereka dalam pengawasan sang ayah.

Mereka akan di panggil paksa jika ayah mereka membutuhkan keberadaan mereka. Kisah cinta Shandy yg menghianati sang ayah membuat kehancuran besar di keluarga itu.

Sampai pada akhirnya dua pemuda ini mengajak adik tiri dari isteri kedua ayahnya untuk bekerja sama, memprovokasi ayah mereka sendiri.

~•~

#shandy pov
Lelaki tak terlalu tinggi dengan kaos hitam itu telah selesai mengemas semua barangnya. Semuanya akan di bawa menggunakan mobil yg dia sewa untuk kepindahannya.

Ia tinggal bersama adiknya di desa tempat tinggal sang nenek sejak ibunya meninggal.
Namun kini, setelah neneknya pun meninggalkan mereka untuk selama-lamanya mereka pun memilih untuk pindah ke kota lagi karena melanjutkan pendidikan dan mencari kerja. Mereka kini harus membiayai hidup sendiri.

Mereka adalah Shandy dan Fajri (yg biasa di panggil Aji). Adik kakak dengan beda umur 3 tahun ini sebenarnya memiliki hubungan yg tidak terlalu dekat. Apalagi semenjak meninggalnya sang nenek, mereka merasa tidak ada lagi alasan untuk mereka berhubungan.

Namun Shandy yg kini berusia 20 tahun lebih mengerti bahwa hanya sang adik lah keluarga yg ia punya saat ini.

Sepi, tak ada obrolan sedikit pun. Mungkin rasa sedih karena kehilangan orang terkasih masih menggerogoti ruang hati mereka.
Mobil sudah penuh dengan barang mereka. Bang Sholeh, supir mobil angkutan barang di daerah mereka yg mobilnya di sewa sudah siap mengendarai.

"Lo ga ada barang yg mau di bawa lagi?" tanya Shandy sambil melihat-lihat barang.

"Ga ada" jawab Aji singkat sembari masuk ke dalam mobil yg kini berdua dengan bang Sholeh.

Sekian waktu melihat-lihat barang, akhirnya Shandy yakin barang²nya susah lengkap. Di ambilnya tas ransel dan di sangkutkan ke bahu lalu menuju depan pintu mobil.

Sedikit telat untuk berfikir, ternyata ia harus duduk berdekatan dengan Aji. Canggung. Tangannya meraih pegangan pintu mobil dan menariknya. Aji yg asyik mendengar musik akhirnya menoleh. Mata mereka bertemu. Tanpa ada kata. Seolah menggunakan isyarat, Aji menggeser tubuhnya memberi ruang untuk kakaknya.

Shandy masuk dan memangku tas ranselnya.

"Sudah?"  Tanya bang Sholeh

"Iya bang" jawab shandy.

~•~

Bang Sholeh yg fokus nyetir dan Aji yg asyik dengan musik memberi kesunyian dari ketiganya. Adik kakak ini juga memang di kenal pendiam oleh warga tempat tinggal neneknya. Tak heran jika bang Sholeh memilih fokus menyetir daripada bertanya lalu di jawab singkat.

Di sepertiga perjalanan, fikiran Shandy buyar seketika, melihat mobil hitam mulus di depan mobil mereka. Ya. Sepertinya ia mengenali mobil itu. Tampak mobil hitam mulus itu berbelok ke kiri menuju minimarket dan memperlihatkan seorang berkemeja cokelat yg keluar dari pintu mobil yg ia kenal. Membuat nya semakin yakin bahwa ia memang mengenal mobil itu.

Matanya yg fokus melihat mobil itu dengan kepalanya yg memutar ke kiri. Sontak, membuat Aji merasa risih dengan pergerakan kepala Shandy.

"Lo liatin apaan sii?" tanya aji dengan muka bingung.

"Ah? Gaada" seakan tak melihat apapun, Shandy tak ingin nantinya Aji teringat akan mobil itu.

Mobil yg pernah mereka kendarai dan pernah menjadi milik pribadi Shandy. Namun entah mengapa, Shandy justru merasa lebih bebas berada di mobil sewa sederhana ini dibanding ketika ia masih mengendarai mobil mulus itu.

~•~

Gimana nih ceritanya?
Tenang guys, ini baru permulaan.
Tapi aku minta disemangatin sama kalian dong!😁
Follow, vote coment yaa..

~•~

@next chapter

"Secara kan gue bukan orang berada kayak lo,"

Sambil membalik badan membelakangi Ricky, "Untung gue pinter! Jadi bisa sampe ke tempat ini"

Ungkapan Fenly kali ini cukup membuat muka datar Ricky menjadi bingung. Ia sedikit tersinggung. Karena Ricky mulai khawatir. Jika nilainya akan bisa tertandingi oleh Fenly, maka dia tidak akan mendapat kepercayaan papahnya lagi.

ALOPATI (Rasa Sakit yg Sembuh dengan Sendirinya) hiatusWhere stories live. Discover now