BAB 9

9.8K 820 83
                                    

---- You are Mine ----

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---- You are Mine ----

***

PLAAAAKKK!!

"GYAAAAA!!! MATAAAKUUUU!!!" teriak Zhang kesakitan karena matanya dipukul Yibo dengan tiba-tiba.

"Uuppss, sory Zhang, tanganku selip," ucap Yibo sengaja. Dia tidak ingin Zhang melihat bunny-nya yang terlihat menggoda ini.

Yibo bergegas menghampiri Zhan, "Kenapa kau turun ke bawah?" bisik Yibo.

"Di mana baju dan celanaku, Wangi?" desis Zhan.

"Oo-ooh aku--itu--kemarin, aku membuangnya ke tempat sampah, " jawab Yibo sambil menggaruk lehernya.

"Kau apa?!" tanya Zhan sekali lagi, takut kalau dia salah mendengar.

"Ba-baju dan celanamu sudah kubuang ke tempat sampah, aku takut kau akan melarikan diri dari sini jadi a-AWWW!!!"

Sebelum Yibo selesai bicara, Zhan sudah menendang tulang kering Yibo.

"Ssshh sakit bunny ... aaww" desis Yibo sambil menggosok-gosok tulang keringnya.

"Hahahahhahahahahha" Zhang tertawa lantang melihat Yibo kesakitan.

"Diam kau,bbrengsek!" gerutu Yibo pada Zhang.

"Lalu ... ponselku di mana Wangyi?" tanya Zhan melangkah mendekati Yibo, dan spotan Yibo melangkah mundur ke belakang menjauhi Zhan.

"Mmm, a-anu ... ponselmu i-ikut terbuang bersama celanamu," gumam Yibo.

"Ya Tuhan, " batin Zhang dalam hati.

"Sebenarnya apa maumu Wangyi?" tanya Zhan pelan.

"Aa....mnn, mengenai ponselmu aku benar-benar tidak sengaja. Waktu aku membuang baju dan celanamu, ponselmu terlempar keluar dari saku celanamu, dan ... ponselnya hancur. Ah, tenang saja bunny, aku akan mengganti ponselmu dengan yang baru, jadi tolong maafkan aku."

Zhan sudah lelah dengan kejadian yang menimpanya ini, "Kalau saja membunuh tidak berdosa, pasti sudah kulakukan dari tadi, " bisik Zhan pelan.

"Hai Zhan. Kenalkan, aku teman Yibo, Vin zhang." Zhang menyela pembicaraan mereka berdua, lalu berjalan mendekati Zhan.

"Wowww!! Yibo benar-benar tidak salah mengenai kecantikan Zhan." Zhang memandang Zhan tanpa berkedip.
"Sempurna," bisik Zhan pelan. Kissmark yang ada di seluruh paha dan kaki Zhan itu tidak menghilangkan bentuk tubuh Zhan yang seksi. Zhang mulai berhalu ria.

Yibo kesal melihat Zhang yang terus terusan memandang bunny-nya.
"Jangan salahkan aku kalau matamu tiba-tiba keluar dari tempatnya, kawan," ancam Yibo.

Zhang hanya meringis mendengar ancaman dari Yibo.

Sedangkan Zhan hanya terdiam, karena masih kesal dengan Yibo.
"Wangyi, aku harus pulang, " ucap Zhan tiba-tiba.

You Are Mine (Yizhan) Tamat di PDFWhere stories live. Discover now