Dua

13.1K 1.7K 42
                                    

"Lo tunggu disini dulu. Gue mau ambil mobil" ucap Sharla tiba-tiba dengan serius.

Vodka hanya menatap bingung, lalu matanya melirik tidak sengaja ke arah kapten basket mereka yang saat ini sedang berdiri di samping mobil Sharla. Tampaknya, dua orang itu memerlukan privasi untuk mengobrol, pikir Vodka.

Ia berjalan menuju gerbang depan bersama yang lainnya. Namun cekalan pada lengannya hampir membuat Vodka terjungkal kebelakang.

Matanya membelalak saat seseorang menariknya dengan paksa ke sudut bangunan. Ternyata, masih ada orang kuat yang hampir berhasil menjatuhkan tubuh besarnya.

"Eh lo siapa?" Kesal Vodka menarik tangannya. Ia memperhatikan penampilan laki-laki di depannya dengan seksama lalu menyimpulkan bahwa laki-laki itu ternyata salah satu pemain basket dari lawan tim sekolah mereka.

Laki-laki itu menyeringai geli. Wajahnya yang terlihat tengil membuat Vodka bersidekap waspada. Untuk apa orang ini menarik tangannya?

"Gue Saka. Siapa nama gadis cantik ini?" Tanya Saka menggoda, yang kini berhasil membuat Vodka membelalak ngeri.

Apa-apaan laki-laki ini?

Vodka kembali merinding dan ia teringat dengan perasaan meremangnya tadi, karna merasa di perhatikan. Apa benar,  laki-laki yang bernama Saka ini sedari tadi memperhatikan mereka?

Vodka ragu sesaat. Saka sepertinya bukan mencari tahu namanya, melainkan nama temannya, Sharla. Mungkin tadi Saka sedang menunggu waktunya sendiri agar bisa mencari tahu segala hal tentang Sharla.

Ia memperhatikan wajah Saka lagi dengan seksama. Tatapan geli dengan senyum yang terlihat seperti seringain itu mirip dengan seperti tokoh utama dalam komik yang ia baca sekarang. Tipe laki-laki pemain alias playboy. Belum lagi wajah Saka yang cukup tampan dengan kulit putihnya. Sejujurnya bukan hanya cukup tampan, melainkan sangat tampan, yang pasti dengan mudah mendapatkan perempuan-perempuan yang di inginkannya, kecuali dirinya. Walaupun ia ragu apalah Saka sebenarnya masih meliriknya sebagai perempuan atau bukan sesuatu yang menjijikkan karna tubuh semoknya.

"Ehh malah bengong!" Tegur Saka sambil menoel hidung Vodka.

Gadis itu kembali membelalak. Astaga, sudah berapa kali orang di depannya ini buat dia membelalak?

"Nama lo siapa? Gue nanyak lo cantik" goda Saka lagi dengan nada berusaha sabar.

"Sharla. Udah puas lo?" Kesal Vodka yang pada akhirnya menyerah.

"Sharla?" Alis Saka naik sebelah, saat mengucapkan nama itu. Lalu ia menatap Vodka lagi, dengan tatapan menilai. "Okey, gue terima nama lo Sharla" ujar Saka setelah terdiam beberapa saat.

Lalu bibirnya kembali menyeringai geli, "mau gue antar pulang gak?" Ucapnya menawarkan diri.

Sekarang Vodka beneran ketakutan. Saka adalah jenis laki-laki yang harus ia jauhi. Gini-gini, Vodka juga perempuan. Ia takut menyalahartikan sebuah sikap seseorang hingga membutnya baper. Belum lagi, ia tidak mengenal laki-laki di depannya. Kali aja, Saka adalah sesosok penjahat klamin.

Ia menggeleng dengan tegas, memperlihatkan penolakannya secara terang-terangan. "Gue udah di tungguin teman gue" ucap Vodka, lalu mundur perlahan, saat wajah Saka mendekat ke arahnya.

"Lo takut ya sama gue?" Tanyanya menyeringai dan tanpa malu menarik Vodka mendekat. Saka memeluk pinggangnya, membuat tubuh mereka hampir saja bersentuhan.

Vodka jelas bingung dan ketakutan. Sebenarnya sekuat apa laki-laki di depannya ini hingga tampak tenang saat menariknya lalu kini bahkan tubuhnya di tahan oleh Saka dari belakang hanya dengan satu tangan.

"Gue enggak takut sama lo! Jadi tolong lepasin, gue gerah" tukas Vodka berusaha membebaskan diri.

Wajah tengil Saka sungguh mengganggu Vodka. Entah apa yang merasuki laki-laki ini sebenarnya.

Setelah berhasil terbebas dari Saka, Vodka langsung buru-buru kabur. Ia berlari menuju parkiran tanpa menoleh kebelakang. Mimpi apa sebenarnya dia tadi malam hingga harus bertemu dengan laki-laki seperti itu? Vodka sudah berjanji pada dirinya, ia tidak akan membiarkan temannya Sharla berdekatan dengan Saka.

Disisi lain, Saka malah tampak terhibur melihat gadis itu berlari menjauhinya. Ini menarik. Tidak ada yang pernah orang lari atau menolak dirinya secara terang-terangan. Matanya terlihat geli namun jiwa pemangsanya berkobar-kobar untuk menadapatkan gadis itu.

Sharla?

Saka sebenarnya tidak suka dengan nama itu. Efek gadis itu seperti candu untuknya. Gadis itu memiliki efek seperti nicotin, heroin, atau bahkan morfin ke tubuh dan jantungnya. Dan Saka menyukai rasa candu debar seperti ini.

Mungkin orang lain akan memandang gadis itu sebelah mata. Karna kebanyakan orang memang lebih suka menilai cover luarnya saja. Walau gadis itu memiliki badan yang jauh dari kata ideal, karna lebih ke gemuk semok yang berlekuk, tetap saja berhasil menarik perhatian Saka. Sesungguhnya, Saka tidak peduli dengan penampilan orang. Namun gadis itu membuat Saka terobsesi ingin mendapatkannya. Dan Saka berjanji akan mendapatkan Sharla. Ia akan melawan siapapun yang menghentikannya.

Saka kembali berjalan menuju parkir sekolahnya. Ia berhenti saat matanya menatap ke sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari mobilnya.

Sharla baru saja hendak masuk ke dalam mobil itu, namun di halau oleh seorang laki-laki, yang jika Saka tidak salah ingat, yaitu kapten dari lawannya.

Berani sekali orang itu menyentuh Sharla!!

Kening Saka sudah berkerut, benar-benar tidak menyukai pemandangan di depannya. Apalagi Sharla terlihat tidak menyukai kapten sekolah mereka.

Saka baru saja hendak melangkah mendekati mereka, namun saat Sharla meliriknya, gadis itu dengan buru-buru masuk ke dalam mobil.

Okey, sepertinya Saka di tolak lagi secara terang-terangan..

Walau merasa sedikit kesal, ia tetap membiarkan gadis itu beserta temannya kabur dari sana. Dan kini matanya menatap tajam ke arah kapten dari lawannya.

Saka sebenarnya bukan tipe pendendam. Jika dia tidak menyukai sesuatu, maka Saka akan singkirikan saat itu juga, tanpa harus memendam ketidak sukaanya.

Maka dari itu, ia berjalan menuju kapten dari lawanya, menantang dengan secara terang-terangan.

Tbc

Its You Babe!!!  (END)Where stories live. Discover now