7 JAM 20 MENIT

16 3 0
                                    

Renata terbangun dari tidurnya, matanya masih mengantuk. Namun perutnya sudah keroncongan. Sinar matahari pagi masuk melalui jendela hotel kamarnya yang berada di lantai 8.

"Udah bangun Lo?" Jordan melihat Renata yang masih mengulet di kasur.

"AAAAA.." Renata berteriak kaget.

"Dih, apaan si..." Jordan mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia sudah siap berpakaian.

"Asli, gw lupa kalau gw tidur sama lo" Renata tertawa.

"Laper nih, sarapan yuk..." Jordan membuka jendela dan udara dingin pagi hari masuk

"Yaudah sebentar, gw cuci muka dulu.." Renata masuk ke kamar mandi, membasuh mukanya dan melihat jari tengahnya dilingkari dengan cincin berwarna hijau zamrud.

Jordan memencet lift. Renata mengekor di belakangnya.

"Lo udah posting akad kita belom?" Jordan bertanya sambil mengunyah permen karet.

"Ini, lagi gw posting. Lo udah ya semalem?" Renata sibuk membuat caption.

"Udeh, lagipula lu kebo banget tidur gak bangun-bangun.."

"Gw ngantuk banget, ehiya penerbangan kita jam berapa?" Renata keluar lift disusul Jordan.

"15:00 sore ini, kita check out  abis makan siang, dari sini ke bandara cuma 10 menit kok. Cuma boarding dan lainnya itu yang lama.." Jordan mengambil piring.

Renata menyendok sereal dan susu. Perutny akan mulas kalau terlalu banyak sarapan di pagi hari.

Keduanya duduk di dekat jendela dan menikmati sarapannya.

"Nanti ada beberapa kegiatan yang akan kita lakuin.." Jordan memakan nasi gorengnya.

"Apa aja? Renata memakan buah-buahan dan sereal.

"Kita akan ada les bahasa Jepang tiap 3 hari seminggu. Gw kerja dari Senin-Kamis dari jam 08:00-22:00... Sabtu Minggu libur, Jumat les keterampilan.." Jordan menjelaskan.

"Kalau lo kerja dari jam 8 pagi sampai jam 10 malem, lo kapan lesnya?" Renata bingung.

Jordan meminum kopi hangatnya.

"Disela-sela ja kerja untuk karyawan baru dari luar negeri akan ada sesi khusus les...selama 6 bulan."

Renata mengangguk.

"Oke, nanti kita tinggal di mana?"

Jordan memasukkan sereal ke mulutnya sebelum menjawab Renata. "Hmm..nanti kita tinggal di rumah daerah Asakusa.. jarak kantor ke rumah 15 menit pakai kereta bawah tanah, dari rumah jalan kaki ke stasiun 10 menit..."

"Lo udah survey ke sana ya?" Renata bertanya sambil memotong roti tawarnya dan mengolesinya dengan selai kacang.

"Belom, itu semua dijelasin sama atasan kantor gw," Jordan memakan roti dan kue manis.

"Pakai bahasa Jepang?" Renata memakan rotinya.

"Enggak, kebetulan ada beberapa orang Indonesia juga di sana, kan sebenarnya itu komunitas yang dibuat sama KBRI kita juga di Jepang.."

Renata mengangguk mengerti.

"Meski gitu, kita tinggal di Asakusa, lo pasti suka deh karena memang distrik tradisional tertua di Jepang yang ada di Tokyo..." Jordan menatap Renata yang sedang makan.

"Semoga..." Renata menjawab singkat. Dia benar-benar tidak tahu apa yang ada di kepalanya saat ini, karena seperti tersihir ia mau saja mengikuti kemauan Jordan.

NebulaWhere stories live. Discover now