Yang Terpesona

13 2 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 04:30 Pagi, Jordan membangunkan Renata dari tidurnya.

Jepang terasa dingin pagi itu, Renata terduduk dan mengecek jam di ponselnya. Ia berusaha mengumpulkan nyawanya, matanya terasa lengket. 

Jordan yang melihat Renata masih ngantuk, tersenyum perlahan.

"Lo, udah siap?" Tanya Renata pada Jordan yang memakai kaos putih berkerah, dan sedang memilih mantelnya. 

Jepang memasuki musim dingin.

Jordan mengangguk.

"Bangun jam berapa lo?" Renata menyalakan lampu kamar mandi.

"Jam 4 tadi," Jordan menjawab santai sambil memasangkan mantelnya yang berwarna hitam dan mencari kacamata dari koper.

"Yaudah, gw mandi dulu...kita dijemput jam 6 kan?" Renata membuka kran air panas. Dan menunggu Bath Tub terisi penuh.

Jordan mengangguk.

Renata menutup pintu kamar mandi.

Ia bercermin di depan kaca dan mengusap wajahnya dengan air di washtafel.

Air hangat menyentuh wajahnya. Tiba-tiba Renata teringat potongan di mimpinya.

Ia melihat, seorang laki-laki dengan tangannya yang berdarah mengelus pipinya, namun wajahnya samar, Renata tak bisa mengingatnya dengan jelas.

kakinya di kagetkan dengan air hangat yang sudah mulai luber dari Bath Tub, Renata refleks mematikan kran dan mengurangi sedikit airnya, ia melepas bajunya dan berendam sebentar.

Air hangat yang membuatnya rileks, memberi kesan nyaman, sambil memejamkan mata, sabun wangi Green Tea  yang khas masuk melalui hidungnya.

Renata berusaha mengingat wajah pria yang muncul di mimpinya beberapa waktu ini, dan anehnya, semua ini terasa seperti ingatan.

Jordan mengetuk pintu kamar mandi.

"Ren, tidur lagi lo?" Suara Jordan terdengar di luar.

Renata tersadar ia sudah melamun hampir setengah jam. Ia segera keluar dari Bath Tub dan membilas badannya, ia memakai jubah mandi dan keluar kamar mandi.

Jordan sudah menunggu di depan pintu. Parfumnya yang khas menyerbak ke seluruh ruangan.

"Kagak, gw cuma keasyikan berendem aja.." Renata tersipu malu.

Jordan menggelengkan kepalanya.

Renata ke ruangan sebelah untuk berpakaian.

Jam menunjukkan pukul 5:30 pagi.

Renata dan Jordan menuju ruang bawah untuk sarapan. Keduanya masuk lift.

Jordan tampak sangat tampan pagi ini, dengan potongan rambut seperti artis Samuel Rizal, matanya yang sipit dan kulitnya yang putih, membuatnya seperti warga lokal.

"Ngapain lo, liatin gw mulu?" Jordan sadar Renata menatapnya.

"Kok, lo jadi ganteng ya Jor?" Renata memegang dagu Jordan dan menggoyangkannya ke kanan dan kiri.

Jordan yang merasa risih, mengambil tangan Renata dan melepasnya, namun Lift sedikit berguncang sehingga Jordan yang sedang berada di depannya bergoyang ke arah Renata yang bergerak ke pinggir lift.

Keduanya saling bertatap.

Ada desiran aneh di dada Renata, Jordan yang merasa posisinya tidak enak, merasa canggung wajah Renata yang mungil dengan potongan rambut sebahu dan matanya yang besar membuat Jordan salah tingkah.

NebulaWhere stories live. Discover now