#21 [LDR III]

354 51 2
                                    

"Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat."

(HR: Tirmidzi : 1853)

Boleh yuk, pencet Vote bintangnya sebelum memulai. Lalu, Comment cerita saat membaca. Bismillah...

.

.

.

Pekan Ke-3 LDR...

Kring

Kring

Zafa merogoh ponsel yang tersimpan dalam tote bag-nya saat merasakan sebuah getaran menyentuh area kulitnya. Ia menepi ke bangku taman untuk melihat ponselnya.

Netra hitamnya menangkap sebuah kontak nama 'Mas San' pada layar ponsel. Ia pun menggeser ikon hijau pada layar, setelahnya layar itu mulai menampakkan wajah Ustadz Hasan dengan senyuman terpatri di wajahnya.

"Assasalmualaikum, mas" sapa Zafa diikuti senyum simpulnya.

"Waalaikumsalam, sayangnya Hasan" jawab Ustadz Hasan. Berbeda dengan Zafa, lelaki itu balas dengan senyum yang lebih lebar dari sebelumnya.

"Hati-hati, mas, jangan lebar-lebar senyumnya, bukannya ganteng, malah serem" celetuk Zafa sambil terkekeh geli.

"Kamu, nih, ya, malah bicara seperti itu sama suaminya"

Lelaki itu memberengut kesal yang membuat Zafa merasa lucu bukannya takut atau apa.

"Hehe, maaf, mas"

"Gak"

"Kok engga?"

"Gak saya maafin"

"Kenapa? Mas San, ngambek nih?"

"Gak tau"

"Jadi telepon Zafa cuman buat ngambek-ngambekan aja, nih?" terselip nada membunjuk dalam ucapan perempuan itu.

"Engga, sayang..." balas Ustadz Hasan sedikit berayun.

"Ya sudah, sekarang kita ngobrol-ngobrol aja, jangan buat waktunya habis cuman karena ngambek" tutur Zafa lembut yang dibalas anggukan oleh Ustadz Hasan.

Tidak perlu heran dengan tingkah Ustadz Hasan ketika ia bersama Zafa. Lelaki itu akan melakukan begitu banyak cara untuk membuat perhatian Zafa hanya terpusat padanya. Sifat itu juga di karenakan umur Ustadz Hasan yang terpaut lima tahun lebih muda dari Zafa, membuat lelaki itu begitu manja kepada istrinya.

"Mau cerita apa hari ini?" tanya Zafa.

"Kamu mau cerita apa hari ini?" bukannya menjawab, Ustadz Hasan malah bertanya balik.

"Kok malah nanya balik, sih, mas"

"Kan sama sama bertanya" balasnya.

Netra hitam itu bergerak memutari lingkaran matanya, merasa jengah karena balasan suaminya.

Zafa menetralkan kembali mimik wajahnya, kemudian berucap. "Mas"

"Kenapa, sayang?"

"Zafa mau deh di ceritain kayak waktu itu lagi, kayaknya si kecil mau denger abinya cerita lagi, kayaknya dia suka ngedenger suara abinya yang lagi cerita" ucap Zafa dengan senyuman yang terpatri pada wajah cantiknnya.

Di Luar Rencana Sang Murobbi [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang