"Gue selingkuh,"
Gadis dengan dress kuning tanpa lengan itu tersenyum kecil melihat laki-laki di hadapannya. "Iya, aku tau."
Laki-laki dengan luka di sudut bibir itu menghela napas kesal, melihat respon gadis di hadapannya. "Lo nggak minta putus?"
"...
"Seorang anak dilahirkan untuk dibahagiakan, bukan untuk dibanding-bandingkan."
-LUKA-
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KAREL, cowok itu baru saja memasuki rumah megah yang disetiap langkahnya terasa sunyi dan hawanya terasa sangat memuakkan.
"Baru pulang?"
Cowok itu menoleh ke arah wanita setengah baya yang masih mengenakan setelan kerjanya. "Iya."
"Jam 10 malam." Wanita yang berstatus sebagai ibu Karel itu melirik ke arah jam tangannya. "Dari mana aja?"
"Main. Bukannya udah biasa ya?" tanya Karel dengan nada datarnya.
"Sama anak nggak jelas itu?" Anak nggak jelas, yang dimaksud adalah Elara.
"Jangan bawa-bawa dia!" elaknya tidak terima.
Lira namanya. Wanita karir yang sudah berjasa melahirkan seorang Karellio Arzeus.
"Mama tadi liat Kenzie. Dia udah stay di rumah dari jam lima. Lagi belajar di kamarnya."
"Terus, aku harus apa? Ngikutin dia?" cerca Karel.
Lira menghela napas kasar. "Seenggaknya ubah sikap kamu Karel. Kamu lihat Kenzie, dia selalu mendapat banyak prestasi yang pastinya membanggakan. Lantas, kamu? Prestasi apa yang kamu dapat hah?! Masuk ke BK puluhan kali? Itu yang namanya prestasi?"
"Kamu lupa? Kamu calon penerus perusahaan Ayahmu. Kamu mau perusahaan yang didirikan Ayahmu dengan susah payah itu jatuh ke tangan orang lain?"
"Mama malu Karel. Setiap acara keluarga pasti Kenzie yang akan selalu dibanggakan, dan kamu? Kamu pasti akan mendapat cela'an!"
"Terus apa kabar Mama?" Karel muak mendengar semua orang selalu membandingkan dia dengan Kenzie, yang sialnya menjadi sepupunya itu.
Kenzie yang pintar. Kenzie yang selalu bersikap baik dan penurut. Kenzie yang selalu membawa belasan piala setiap tahunnya. Dan Kenzie yang segala-galanya.
Tidak seperti dirinya yang sering membuat ulah dan kekacauan setiap harinya. Ada saja luka yang hinggap di wajah tampannya. Yang hanya bisa dibanggakan darinya ya, wajah tampannya saja. Apalagi sifat kasar dan arogannya membuat ia dibenci banyak orang.
