LUKA 5 - Maaf Karel

2.2K 309 76
                                    

Terimakasih yang sudah baca dan terimakasih atas reponnya

Untuk Apa - Maudy Ayunda

*

Apa semua rasa
harus diungkapkan? Cukup dirasakan tanpa diucapkan. Itu sudah cukup, kan?”

Elara, cewek itu menautkan kedua tangannya dan meremasnya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elara, cewek itu menautkan kedua tangannya dan meremasnya pelan. Ia bimbang. Kedua cowok yang sangat berarti dalam hidupnya itu, kini tengah membutuhkannya.

Dan dia membenci, jika dia harus memilih.

"Rara, supir yang Bunda kirim belum dateng ya?"

Suara ibu dari Kenzie itu terlihat sangat cemas di seberang sana.

"Tolong cepat ya sayang. Kenzie bener-bener butuh kamu..."

Bersamaan dengan suara Karel yang terus terngiang di kepalanya.

"Gue butuh lo..."

"Iya, Bunda. Ini lagi dijalan, sebentar lagi sampai."

"Bagus. Bunda tunggu kamu ya, terimakasih sayang."

"Iya, Bunda."

Panggilan terputus. Ia langsung bersuara, "Jalan lagi, pak."

Sopir itu mengangguk. "Baik, Nona."

Elara lalu menatap kaca mobil yang menampilkan pemandangan luar. Namun matanya hanya terpaku apda satu objek di seberang sana. Yaitu;

Karel, yang terlihat meringis kesakitan. Duduk ditepi jalan, dengan motor besarnya yang ambruk di sisinya. Hal yang membuat hatinya terasa sangat nyeri.

Tidak ada yang bisa Elara lakukan selain terus bergumam pelan.

Maaf Karel.

Kenzie lebih membutuhkannya. Zetta, ibu dari Kenzie juga sudah sangat memohon kepadanya. Ia tidak akan bisa menolaknya.

Jika ia memiliki kekuatan, ia mungkin akan membelah dirinya menjadi dua. Agar bisa membantu kedua cowok yang berharga baginya itu. Namun sayang, dirinya hanya satu. Tidak bisa sekaligus menolong dua orang itu.

Terpaksa, ia harus memilih.

Dan pilihannya jatuh pada, Kenzie.

Kenzie selalu ada untuknya. Elara juga harus selalu ada untuk Kenzie.

"Itu kata, Bunda." gumamnya pelan.

"Sudah sampai, Nona."

Lamunan Elara buyar seketika.

Mengangguk pelan ia mengucap terimakasih dan bergegas memasuki kediaman Kenzie dan keluarganya dengan langkah tergesa. Lalu tanpa basa-basi, ia langsung masuk kedalam kamar milik Kenzie.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang