33 - Murid Pindahan

13 4 0
                                    

"Pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru, yang cukup untuk melengkapi kelas kita. Alrescha yang mengosongkan kelas ini untuk beberapa waktu, akan kembali diisi oleh salah satu siswi baru" ucap Pak Dufan.

"Ayo nak silahkan masuk, perkenalkan dirimu kepada teman-teman barumu."

Pak Dufan tersenyum ke arah pintu luar. Kemudian, siswi baru itu masuk.  Sontak anak-anak yang di dalam kelas menjadi riuh seketika. Terkecuali dengan Alend yang tak peduli. Ia memilih untuk melanjutkan sketsa di bukunya.

"Selamat pagi semua. Perkenalkan nama gue Sherin Zianya, pindahan dari Armada High School. Salam kenal semua, semoga bisa berteman baik dengan kalian"

Tangan Alend berhenti. Dengan cepat ia mendongak menatap siswi baru di depannya. Mimpi apa dirinya semalam, kenapa harus ada Sherin disini? Sekejap, wajah Alend berubah dingin. Ia membuang wajahnya ke arah lain.

"Sherin kamu bisa duduk di belakang Alend" tutur Pak Dufan. Sherin mengangguk.

"Cantik coy," bisik beberapa cowok.

Sherin berjalan menuju ke bangku yang dimaksud. Kepalanya menoleh ke arah Alend yang masih tak memperdulikannya. Ia mencoba untuk menyapa. "Alend..."

Alend tak menjawab. Sherin membuang nafas lalu duduk di bangkunya.

"Baik anak-anak Mam Stevie akan masuk mengisi jadwal kalian pada pagi hari ini. Bapak akan kembali pada jam Ilmu Ekonomi sebentar siang. Oke sampai jumpa dan selamat siang anak-anak." Pak Dufan meninggalkan kelas.

"SIANG PAK," ucap satu kelas kompak.

Murid-murid di kelas langsung menghampiri Sherin. Seketika meja Sherin di penuhi dengan gerombolan orang yang ingin berkenalan dengannya. Alend muak, ia memutar bola matanya. Memilih untuk pindah ke bangku lainnya.

"Den gue pinjem kursi lo"

"Pake dah, gue mau ke toilet." Alend mengangguk. Mulai memasang handset-nya. 

Sherin melihat Alend yang menjauhinya. Baiklah, ia akan bersikap seperti Alend. Supaya tak menyusahkan majikannya.

-Revotasi-

Tunggu! Alend mengulang sesuatu di telinganya. 'Alrescha yang mengosongkan kelas ini untuk beberapa waktu'. Ia kemudian memutar kepalanya ke penjuru arah. Benar saja, Alrescha tak hadir lagi hari ini. Mungkin beberapa waktu kedepan Alrescha akan masuk. Tapi, kenapa selama itu? Apa ada sesuatu yang terjadi pada Alrescha?

Alend mencoba untuk positif thinking. Semoga Alrescha cepat kembali dan bisa mengobrol dengannya. Alend tersenyum dalam hati, kenapa tiba-tiba dirinya berharap Alrescha cepat kembali. Seolah ia merasa kesepian jika tak ada Alrescha. Oke, Alend mengakuinya.

"Morning student"

"Morning ma'am"

"Let's continue our materials, what's our last material yasterday?"

"All of Grammar and practice on the text" jawab Alend cepat.

"Yup! there's one want to do practice on the front of?"

Tanpa basa-basi Alend langsung berdiri dan maju di panggung kelas.

"On english languange there Grammar and many kinds of thats, such as part of speech, part of tenses, etc..."

"...doing practice you must having a knowledge about that..."

Alend dengan lancar berbicara dengan sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris. Membuat bangga sosok teacher di sampingnya.

REVOTASIWhere stories live. Discover now