I'M Obsessed[OnGoing]

00

Memiliki kakak yang hebat. Sebagai adik aku sangat merasa bangga. Terlebih lagi setiap kehidupan yang ku topang hampir seluruhnya karena kakak.

Sejak kecil aku sangat mencintainya. Rasa sayangku bertambah setelah ayah dan ibu meninggal dalam kecelakaan tragis sepuluh tahun lalu. Kelam. Sukar untuk diingat.

Kami hidup berdua. Menempati rumah baru yang dulu sempat ayah tinggalkan lantaran rumah lama telah sepakat kami jual. Hanya aku, dan kakak. Satu-satunya wanita yang rasanya memenuhi ruang hatiku setelah ibu.

Sejak dulu aku suka memujanya. Bagiku kakak adalah gadis hebat yang, cantik. Oh astaga, jantungku maraton.

Kakak memang cantik, dan indah. Entah sejak kapan aku mulai memandang kakakku sendiri dengan pandangan yang berbeda.

Sebagai seorang pria.

Apa itu salah?

Aku mulai suka mencuri pandang padanya. Menatapi matanya yang cantik, juga bibirnya yang sematang cerry. Pipinya yang akan memerah saat dengan telak ku buat dia tertawa. Juga, tubuhnya-oh astaga!

Segala hal yang ada pada kakak terasa berbeda sekarang. Terlebih di mataku. Aku gila!

Aku baru menginjak umur dua puluh tahun. Aku lanjut kuliah dengan beberapa pekerjaan kantor tempat pemotretan yang ku ambil sebagai upaya mencari upah juga hobi yang ku gemari. Menyambung hidup walaupun aku tahu kami sudah sangat cukup dalam segala aspek.

Kakak, membiayai segalanya dengan baik. Lagi-lagi aku merasa terpesona.

Kakak, aku benar-benar mencintainya. Bisakah aku mengatakan itu? Memandangnya, menggengam tangannya, lalu mengatakan hal gila yang selama lima tahun ini telah ku pendam.

Selama sepuluh tahun sejak ayah dan ibu pergi, kami tinggal bersama. Hanya berdua. Hingga aku tumbuh menjadi seorang pria yang besar, bersama itu juga aku menumbuhkan hal lain di dalam hatiku. Hal yang lebih besar dari apapun.

Tuhan. Jangan hukum aku. Aku tidak bersalah. Perasaanku tidak salah. Biarkan aku menjadi gila dengan kesalahan ini. Satu-satunya hal yang menurutku benar adalah dengan memiliki kakak untuk diriku sendiri.

Hanya untukku.

Kakakku, Lana. Gadis cantikku sayang.

______________________________________

MINE, HONEY!