2• ALFAREZA

339 231 189
                                    

- HAPPY READING💗

***

"BANG REZA, TOLONGIN UNAAA" Teriak gadis kecil dari arah luar membuat Reza berhenti main game. Takut terjadi sesuatu pada adiknya, ia pun segera menghampiri sumber suara itu.

Sampai dimana asal suara itu, matanya menangkap gadis kecil yang sudah berada di pohon mangga. "Luna kamu ngapain?!" Teriaknya dari bawah.

"Bantuin turun dulu. Una bisa naik nggak bisa turun hehe" Tuturnya dengan kekehan kecil.

Reza memanjat, untuk segera membawa adiknya turun. Tangan kanan memegang dahan batang, tangan kiri menggenggam pinggul mungil Luna. Saat hampir menyentuh rumput, kaki kanannya salah injak, Luna yang terlepas dari genggaman kakaknya pun terjatuh. "Aaduhhhhhh Abang!!" Teriaknya dengan memegangi bokongnya yang sakit.

"Unaa, apa yang sakit? Abang gak sengaja buat Una jatuh."

"Pantat Unaa..." Ucapnya dengan menoleh ke belakang, "ILANG!!" Lanjutnya berteriak histeris.

"Astaghfirullah itu gak ilang unaaa, kan kamu masih kecil mungkin belum ada."

"Ihhhh una udah besar, Abang!"geramnya.

Reza terkekeh kecil, "Iya-iya. Terserah kamu deh"

"Emang Una mau ngapain naik pohon mangga itu? kok bisa manjat?" Ucapnya menanyakan adiknya yang kini berada di belakang punggungnya.

"Una mau jadi monyet yang bisa manjat pohon, keren tau." Jawabnya teriak di kuping Reza.

"Jadi selama ini, yang bisa manjat pohon itu adalah monyet?"

"Iyaa! keren kan?"

"Pftt, hahahaha" Reza tertawa lepas mengingat saat Daffa yang mencuri buah rambutan, ketahuan pemiliknya diteriaki monyet.

"Abang jangan ketawa begitu" Ucap Luna serius.

"Kenapa?"

"Lucu, soalnya abang jarang ngomong. Apalagi ketawa kayak gini."

"Masa sih? Lucunya kayak apa?"

"Kayak bernad lagi ketawa"

"Kayak bernad lagi ketawa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***🍦***

Reza membawa Luna keruang tamu yang begitu besar, tapi tak pernah ada kebahagiaan juga kenangan. Luna tertidur nyenyak di sofa besar dan empuk, saat menonton kartun bersamanya. Suara bel berbunyi menandakan ada tamu, bukan Reza yang membuka pintu, melainkan mba Sani pembantunya dirumah.

"Iyaa, siapaa yaa." ucap mba Sani membuka pintu. "Oalah para den ganteng." Lanjutnya melihat teman-teman Reza yang datang.

"Mba, Reza nya ada gak?" Tanya Daffa

"Ohh den Reza tehh ada di dalem, lagi main sama si nyonya kecil."

"Owh gitu yaa mba,"

"Iyaa gituu, ayoo atuh silahkan masuk." Titah mba Sani.

ALFAREZA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang