(11) Honey Moon 3

2.7K 226 8
                                    

"Tsumu, kau dari mana sa-" ucap (Name) terhenti ketika melihat Atsumu membawa permen gulali yang cukup besar.

"Ya ampun. Dari mana kau mendapatkannya?"

"Aku membelinya lah!" tukas Atsumu cepat.

"Yakin?"

"Kau kira aku mencuri?"

"Kau tidak mengambilnya secara gratis kan?"

"Aku bayar!" cerca Atsumu kesal.

"Biasa aja nadanya!"

"Udah biasa!"

Keduanya saling menatap tajam.

"Kau tidak memanfaatkan fansmu kan untuk diberi gratis?"

Atsumu menghela napas pelan, "Yaudah gue aja yang makan, bawel banget!"

Satu gigitan besar meninggalkan bekas di atas gulali berwarna pink itu.

"Ihhh, mau di foto dulu!" pekik (Name).

Wanita itu menarik tangan Atsumu bermaksud menyelamatkan bentuk gulali yang masih bagus, tapi belum sempat diambil, gulali itu sudah dimakan lagi oleh Atsumu.

Plakk

"Lo nyebelin!" umpat (Name) memukul lengan Atsumu.

"Emang, baru tau?" ledek Atsumu.

(Name) mengerut kesal melihat Atsumu dengan tampang ngeledeknya terus memakan gulali hingga habis.

"Apa? Mau berantem di sini?" sungutnya.

"Ayo sini maju!" lanjutnya mengambil posisi.

(Name) mengambil ancang-ancang dan sedetik kemudian pria itu merasakan sakit di tulang keringnya.

(Name) menarik senyum jahat melihat Atsumu kesakitan memegang kakinya.

***

Kini giliran mereka yang akan memasuki kabin bianglala. Setelah memasuki kabin, wanita itu dengan cepat menutup pintu kabin membuat jidat Atsumu terbentur pintu.

"Hey (Name)!" tukas pria itu menahan pintu kabin.

"Gue mau sendiri!"

"Apaan sih lo, kocak!" Pria itu berusaha membuka pintu kabin.

"Pak pria ini di kabin selanjutnya, saya sendiri," ucap (Name) pada petugas.

"Nona bisa dipercepat? Antriannya masih panjang,"

Seakan tidak mendengar permintaan (Name), petugas itu malah membiarkan Atsumu masuk.

"Gak usah deket-deket, sana!" ujar (Name) memberi jarak.

Mau tidak mau, Atsumu duduk di bangku seberang. Sejenak hening melanda. Pria itu dengan pelan menyenggol sepatu (Name). Berkali-kali ia lakukan dan berujung malah diinjak oleh (Name).

"Kenapa sih lo?" tanyanya di tengah ringisan.

"Gak tau."

"Duh cewek, jawabannya gak memberikan jawaban."

(Name) mengacuhkan perkataan Atsumu.

"Nanti gue beliin gulali sekalian sama abangnya dah," ucap Atsumu.

"Bagus tuh, nanti gue kencan sama abangnya," balas (Name).

"Eitt, tidak bisa. Kita sudah menikah."

"Cerai kan bisa," ujar (Name) asal.

Atsumu melotot, "Mulut lo itu minta di sucikan di kuil sepertinya."

"Besok kita ke kuil, gue nanti panggil biksu buat ngesuciin lo di sana," lanjut Atsumu.

Kaki (Name) menendang kaki Atsumu sembari berdecak sebal.

"Besok gue minta biksu buat ngesuciin otak lo," sarkas (Name).

"Otak gue udah suci."

"Halah. Isinya cuman artis porno sama volly doang."

Atsumu terkesiap, "A-apa? Artis apa?"

"Lo masih nontonin tuh artis porno?" (Name) sengaja menekan pada kata porno.

"Ahh itu siapa sih namanya. Yang sering banget lo tonton,"

"Stop it!" Atsumu berdekhem, "Bukannya wajar? Gue kan pria."

(Name) menggelengkan kepalanya, "Memang harusnya gue menikah dengan Osamu."

Wanita itu berakting nampak menyesal.

"Osamu gak sepolos yang lo kira."

"Tapi setidaknya dia punya otak. Lo enggak."

Oh my god, gue berlebihan, batin (Name).

(Name) menatap Atsumu dengan perasaan bersalah, dia tidak bermaksud berbicara berlebihan seperti itu.

"Gomen, Tsumu," wanita itu menatap Atsumu.

"Hey! Jangan bicarakan pria lain kalau sedang bersama gue," tegas Atsumu menatap (Name) tajam.

(Name) menurunkan pandangannya.

"Ok. Gomen."

"Gue tau maksud omongan lo cuman bercanda kok," ujar atsumu tersenyum dan berpindah ke samping (Name).

Sepertinya pria itu tidak marah dan tidak sakit hati.

"Kita baikan?" tanya Atsumu mengacungkan jari kelingkingnya.

(Name) dapat melihat cincin yang terpasang manis di jari pria itu.

Dengan tersenyum, (Name) menautkan jari mereka.

"Mau cium," pinta (Name).

Atsumu tersenyum, "Permintaan diterima."

***

See you next chapter!
#skrind🦊
C

r foto : twitter @huin_love

Become His Wife? | Miya Atsumu X ReaderWhere stories live. Discover now