(16) Posesif

2.2K 192 1
                                    

Lagi-lagi Atsumu tidak membiarkannya mengangkat kantung belanjanya yang beratnya tidak seberapa. Pasalnya, ekspresi pria itu seperti khawatir sekali.

"Baby! Gak usah berlebihan!" tukas (Name) memerhatikan Atsumu yang nampak ketar-ketir.

"Kau gak apa kan? Kenapa gak bilang aku sih kalau mau belanja ke supermarket?" tanya Atsumu sedikit kesal.

"Tsumu, aku hanya belanja bukan lari maraton. Gak usah terlalu khawatir, ya ampun."

Atsumu berdekhem, "Kenapa gak bangunin aku?"

(Name) menghelas napas pelan, "Baby,"

"Apa?"

"Aku akan baik-baik saja."

"Untuk saat ini," tukas Atsumu.

"Oke oke," ucap (Name) yang sepertinya harus mengalah.

"Maaf, lain kali aku akan memberitahumu," lanjut (Name).

Atsumu menghela napas panjang. Wanita itu tidak mau bertengkar dengan suaminya di pagi hari yang tenang ini.

***

"Cepat buka pintunya," pinta (Name).

Atsumu memegang tangan (Name), "Ingat, setelat apa pun, jangan berpikiran untuk naik tangga. Pakai lift." Atsumu memperingati (Name).

"Aku gak mau liat kau naik tangga hingga lantai lima karena nunggu lift lama," lanjutnya.

(Name) berdecak, "Iya iya."

"Jangan makan sembarangan, jangan makan pedas-pedas, jangan minum alkohol,"titah Atsumu.

(Name) menghela napas panjang.

"Kalau capek kerja, istirahat."

"Baby, I know. Okay? I knew it," potong (Name) menatap Atsumu yang nampaknya enggan membuka pintu mobil sebelum selesai menasihatinya.

Atsumu menghela napas pelan, "Maaf, aku hanya khawatir."

"Aku tau, baby. Bisa kau bukakan pintu sekarang? Sebentar lagi akan telat."

Atsumu mengangguk, dia pun membuka kunci pintu mobil.

"Let me kiss you," ucapnya.

Cupp

(Name) menyudahi ciumannya, kalau tidak mungkin dia akan telat.

"Bye," ucap (Name) melambaikan tangan sembari keluar mobil.

Tatapan pria itu tidak luput dari (Name) yang melangkah pergi. Beberapa detik kemudian, dia terbelalak. Dengan cepat dia menurunkan kaca pintu mobil.

"Jangan lari-lari, (Name)!" teriak Atsumu dari dalam mobil.

(Name) berdecak pelan ketika mendengar teriakan suaminya, buru-buru dia masuk ke dalam kantor.

"Ya ampun dia itu benar-benar!" desis Atsumu kesal.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Miya Atsumu X ReaderWhere stories live. Discover now