13. Roses and Bullets

402 65 5
                                    

“apa kau bisa mengobati dirimu sendiri?” Tanya yeji.

“apa?” Tanya hyunjin gugup.

“terakhir kali kau mengobati dirimu sendiri dengan cara menyakiti orang lain” kata kata yeji menusuk hatinya.

Dadanya terasa sakit, ia tau ia keterlaluan.

Hyunjin menelan ludah dan menundukkan kepalanya.

“maaf” ucap hyunjin pelan.

Yeji melepas tangan hyunjin dan menghela nafas.

“pulanglah, kukira kau muak bertemu denganku” yeji membalik badannya dan kembali duduk di sebelah makam junho.

Hyunjin bersikokoh tidak mau pulang, ia kemudian menyusul yeji duduk disebelahnya.

Ini sedikit awkward, antara hyunjin yeji dan junho, walaupun junho tidak ada disana.

“junho oppa, meninggal satu tahun lalu karena kecelakaan motor” ucap yeji tiba tiba.

“ah, pacarmu?” Tanya hyunjin pelan.

Yeji mengangguk.

Akhirnya hyunjin tau maksud dari kata kata yeji

‘aku bisa memutuskan pacarku kapan saja yang aku mau’

Hyunjin sudah memikirkan yang tidak tidak tentang yeji, ia memijat tengkuknya gugup.

“saat itu adalah hari kelulusanku, dia berjanji untuk menjemputku untuk makan malam” yeji tersenyum.

“saat itu, sebelum makan malam, aku melihatnya dengan wanita itu, cinta pertamanya, hal itu mengejutkanku, dia mengejarku dan mengalami kecelakaan dan akhirnya lahirlah yeji yang seperti ini”

‘sialan’ batin hyunjin.

Ia benar benar dalam posisi sangat menyesal sekarang ini, ia menyesal telah menyakiti yeji.

“kau tidak perlu minta maaf, lagipula ini adalah karmaku” ucap yeji.

“apa yang kau bilang, itu bukan karma” hyunjin tidak terima, ia harus memperbaiki ini semua.

“dihianati oleh lelaki yang akhirnya kupercaya, sangat menyakitkan, tapi rasa sakit ini sangat indah” ucap yeji, ia tersenyum ke arah hyunjin.

Hyunjin tau, yeji benar benar sakit hati sekarang.

Apakah boleh ia memeluknya sekarang? Persetan!

Hyunjin meraih pundak yeji dan memeluknya, ia memeluk yeji dengan erat.

“kumohon maafkan aku” ucap hyunjin.

Yeji yang tadinya tersenyum kini terdiam, ia mulai mengeluarkan airmatanya sedikit demi sedikit hingga yeji menangis dengan keras.

Hyunjin yang mendengarkan tangisan yeji merasa ia harus benar benar bertanggung jawab sekarang, ia harus menjaga yeji, ia harus membahagiakan yeji, persetan dengan sifatnya yang mirip dengan mantannya, nyatanya yeji berbeda.

Yeji itu seperti bunga mawar mungkin ia terlihat berduri diluar, namun sebenarnya duri itu hanya untuk mempertahankan kelopaknya yang rapuh.

Hyunjin menangkup wajah yeji, ia mengusap airmata yang terus turun itu.

Ia menatap mata yeji dengan penuh luka.

“berhentilah menangis” ucap hyunjin
Sementara yeji masih mengatur nafasnya, hyunjin masih mengusap kedua pipi yeji.

Akhirnya yeji telah berhenti menangis walaupun sesenggukannya masih tertinggal.

“maafkan aku” ucap hyunjin untuk yang kesekian kalinya.

“berhenti minta maaf” ucap yeji sesenggukan.

“aku melampiaskan semuanya padamu, nyatanya, aku tidak mengerti tentangmu sama sekali” hyunjin tersenyum pahit.

Sementara yeji dan hyunjin kembali menatap langit.

Yeji duduk dengan memeluk lututunya dan hyunjin duduk bersila.

“mantanku telah mempermainkanku sejak dulu, padahal hubungan kami terlihat baik baik saja selama itu” ucap hyunjin

“hal yang kubenci darinya adalah, ia selalu mengatakan bahwa hubungan kami akan baik baik saja, tapi aku tau dia melakukan hal itu” lanjut hyunjin.

“aku sempat memikirkan kau berada diposisinya ketika kau mengatakan kau punya pacar, maafkan aku, aku telah salah menilaimu” ucap hyunjin.

“ani gwaenchana” ucap yeji.

Inilah hwnag hyunjin, ia membenci orang dalam diamnya.

Seperti siap untuk menarik pelatuk untuk orang itu.

Hyunjin benar benar pergi meninggalkannya dulu.

“yeji” hyunjin menoleh dan menatap yeji.

“kembalilah kepadaku, aku akan menjagamu, aku serius” ucap hyunjin dengan tegas.

Yeji tersenyum, dan menoleh ke arah hyunjin.

“jika aku kembali denganmu, itu sama dengan aku mati, karena kembali kepada penghianat” yeji menyinggung junho dan hyunjin diwaktu yang sama.

Hyunjin hanya terkejut mendengar jawaban yeji.

Jadi yeji benar benar tidak akan memaafkan orang semudah itu?

Kali ini ia akan mendengarkan apa yang dikatakan oleh bangchan, hal itu benar.

Hyunjin menundukkan kepalanya dan mengangguk mengerti, ia penghianat dan ia sadar diri.

"Arraseo" jawab hyunjin pelan.

♤TBC♧

Don't forget to click vote ⭐ or leave a comment down below cause your presence are mean so so so much for me ❤

Upload setiap malam around 10-11 PM.

Wishing you guys Health and Wellness

#hyunjin #yeji #2hwang #hyunjinyeji

Traitor ♤ [ Hyunjin x Yeji ] Where stories live. Discover now