11. INFORMASI

721 119 8
                                    

Happy reading

"Tadi aku ketemu papa"

"Ha?! Dimana?" Tanya Reinna terkejut

"Emm, di depan minimarket" ucap Zweitson pelan.

"Coba ceritain ke kakak"

Flashback on

Seperti janji Gilang untuk mengajak teman temannya ke bengkel abangnya. Disini mereka sekarang. Menunggu macet yang luar biasa.

Saat asik memandangi keramaian, mata Zweitson terpaku ke salah satu objek.

"Papa" batin Zweitson

Matanya tak lepas menatap luar, ia terkejut melihat sang papa sedang berjalan keluarkan dan menuju mobil bersama wanita.

Sebenarnya ia tak yakin jika itu papanya, karena ia tau muka sang papa hanya lewat foto.

"Itu papa sama siapa ya?" Batin Zweitson bertanya tanya.

Flashback off

Reinna menghembuskan nafas pelan. Sekarang firasatnya semakin yakin.

"Kak" lirih Zweitson

"I- itu keluarga baru pa- papa?" Tanya Zweitson ragu

Lagi lagi Reinna menghela nafasnya. Tangannya meraih tangan sang adik dan menggenggamnya.

"Kakak juga ga tau tentang hal itu. Tapi kakak mohon sama kamu, jangan pernah mikirin ini lagi ya. Kakak ga mau kamu sedih" ucap Reinna dan Zweitson hanya mengangguk paham.

"Apa harus gw sekidikin ini? Tapi gw ga ada waktu ngurusin begituan" batin Fenly yang sedang berada di balik pintu kamar Zweitson, ia tak sengaja mendengar cerita si bungsu.

"Ekhem" Fenly mendehem

"Jangan pernah deketin mereka sekali pun" suara dingin Fenly membuat kedua adiknya spontan mengangguk.

Setelah mengucapkan itu, Fenly melenggang pergi.

•••

Hari minggu yang sejuk ini, membuat siapapun tak ingin beranjak dari tempat tidurnya. Tapi tidak dengan lelaki gondrong ini.

Tidurnya sedikit berantakan dari beberapa hari yang lalu, lebih tepatnya saat selesai berbincang dengen Rara adik Nindy.

Shandy kini dilanda rasa penasaran dan rasa khawatir. Cerita Rara sangat terngiang - ngiang di kepalanya.

"Argh, gw kenapa sih" ucap Shandy

Flashback on

Seperti tujuan Shandy dan Nindy di awal tadi, mereka akan menuju ke rumah Nindy.

Kini mereka sedang berada di ruang tengah rumah Nindy, ya Shandy, Nindy dan Rara.

Rara, itu panggilan Syifa oleh keluarganya.

"Iya kak, tapi aku gak tau alasan Zweitson dan temen temennya dibully. Pokoknya di kalimat mereka pasti ada "jangan deket deket nanti kena sial" gitulah" cerita Syifa.

Mendengar cerita Syifa membuat Shandy terkejut. Ini baru hari pertama Syifa masuk sekolah barunya yang bertapatan dengan sekolah Zweitson saja sudah mendapat berita seperti ini.

"Berarti selama ini dia jadi bahan bullyan di sekolah dong" batin Shandy bertanya - tanya.

Flashback off

'DIA' ADIK KITAWhere stories live. Discover now