10

968 79 14
                                    

Ini sudah berlangsung dua hari setelah acara reuni dan mabuknya Jaehyun.
Namun yang terjadi adalah rasanya mereka menjadi canggung dua hari ini.

Saling menegur pun terasa sulit bagi keduanya,
Bahkan Dua hari ini Taeyong memilih tidur dengan sang putra.
"Minumlah"ucap Taeyong setelah ia menaruh segelas kopi di hadapan Jaehyun.

Pagi ini terasa sunyi,
Tak seperti biasanya yang akan dipenuhi lemparan candaan diantara mereka
"Eomma dan Appa kenapa?"tanya sang Putra karena merasa seperti tak biasanya
"Eoh? Ada apa? Eomma dan Appa baik-baik saja"sahut Taeyong dari dapur, sedangkan Jaehyun hanya tersenyum tipis kepada sang putra.

"Eomma, Jisungie sudah kenyang, sekarang Jisungie mau nonton kartun"ucap sang Putra
"Baiklah, pergilah keruang keluarga"ucap Taeyong.

Jaehyun melirik kearah Taeyong yang fokus memasak di dapur,
Akhir pekan kali ini terasa tak menyenangkan ,
Ia pun tak tau mengapa ia bersikap seperti ini.

"Taeyong"panggil Jaehyun,
Membuat Taeyong tersentak terkejut
"A-ada apa?"sahut Taeyong.
"Ayo kita bicara dikamar"ucap Jaehyun, kemudian melangkah pergi darisana dan menuju kamar mereka.

Taeyong menghela nafasnya berat, kemudian mematikan kompornya dan berjalan menyusul kekamar mereka.

Ia membuka pintu pelan, dan mendapati Jaehyun yang duduk di kursi yang berada didekat jendela,
Yang sengaja mereka taruh disana untuk bersantai sambil melihat luar.

Jaehyun menoleh kearahnya
"Kemarilah"panggil Jaehyun sambil tersenyum tipis.

Taeyong menutup pintu kemudian melangkah pelan menuju Jaehyun.
Ia dudukkan dirinya dihadapan sang suami yang tampak tenang
"Jaehyun"panggil Taeyong pelan, namun yang ia panggil hanya menatap kearah luar.
Membuat Taeyong menghela nafasnya pelan
"Maafkan aku"ucap Taeyong lagi, membuat jAehyun menatapnya.

"Aku tak tau kesalahanku tapi biarkan aku meminta maaf terlebih dahulu-"
"Kau bahkan meminta maaf tanpa tahu kesalahanmu"sela Jaehyun,membuat Taeyong tertunduk.

Taeyong meremas jemarinya berusaha menahan dirinya agar tidak runtuh,
Namun tak disangka Jaehyun meraih jemarinya.
Taeyong mendongak dan netra keduanya bertemu.
"Tentang malam reuni itu...aku melihatmu berpelukan dengan seorang pria"ucap Jaehyun, membuat Taeyong membulatkan matanya.

"I-itu bukan seperti yang kau pikirkan"ucap Taeyong tergagap.
"Tentu saja, aku sedang berusaha menenangkan diriku agar tidak berpikir buruk tentangmu"sahut Jaehyun yang tersenyum tipis.

"Malam itu-...itu hanya Doyoung dan tidak ada yang berarti tentang pelukanku. Dia hanya berusaha menenangkan ku"ucap Taeyong pelan, membuat Jaehyun bingung
"Menenangkan? Maksudmu?"Jaehyun penasaran.

Taeyong menghela nafasnya sejenak,
Kemudian setelah itu ia pun menjelaskan kronologi yang terjadi pada malam reuni itu.

Jaehyun tertunduk merasa malu akan dirinya sendiri,
Kemudian dengan tangan bergetar ia merengkuh tubuh Taeyong.

"Maafkan aku, maafkan aku. Aku tak bisa menjagamu"ucap Jaehyun pelan pada Taeyong yang juga membalas pelukannya.

Pemuda itu menangis dipelukan Jaehyun,
Rasanya kali ini berbeda dengan yang dilakukan Doyoung sebelumnya.
Kali ini terasa lebih hangat, rasanya lebih nyaman dan menenangkan. Beban pikirannya lepas begitu saja saat aroma tubuh Jaehyun menelusuk indra penciumannya.

Ini yang ia butuhkan,
Ia butuh Jaehyun.
"Tidak apa, tidak apa"jawab Taeyong terus-menerus dengan sesenggukan karena Jaehyun terus mengucap maaf padanya.

Dan setelah kejadian hari itu,
Mereka dapat merasakan bahwa hubungan mereka semakin erat.
Mereka kemudian mengandalkan satu sama lain,
Tanpa memikirkan bahwa mereka akan keberatan.

Karena satu-satunya yang membuat mereka bertahan adalah dari mereka sendiri.

.

Namun, itu tak berlangsung lama.
Kini keduanya berdebat dengan hebat.

"Apa maksudmu? Aku tidak punya hubungan apapun dengan Doyoung"ucap Taeyong keras, saat Jaehyun terus menerus menuduhnya berselingkuh.

Hal itu terjadi setelah Jaehyun tak sengaja menemui keduanya (Taeyong dan Doyoung) sedang di kafe berdua saat ia ingin membeli kopi.
Apalagi yang membuat Jaehyun tercengang adalah saat ia melihat Doyoung menggenggam tangan Taeyong yang berada diatas meja.

Saat itu dengan kesal ia berjalan menuju mereka dan menarik Taeyong untuk membawanya ke rumah.

Dan kini mereka berada di rumah,
Berdebat antara satu sama lain.

"Apa kau kira aku buta?! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri kalian saling menggenggam tangan!"sahut Jaehyun sama kerasnya.
"Dia hanya meminta maaf padaku karena ia merasa bersalah-"
"Bersalah? Apa kau pun merasa bersalah karena telah menggenggam lelaki lain disaat aku mempercayaimu atas segalanya?"sela Jaehyun.

Pemuda itu mengusak rambutnya kesal
"Dengarkan aku Jung Jaehyun, hentikan ucapan mu yang menuduhku tidak-tidak!"ucap Taeyong tidak terima.

"Sebelumnya kalian berpelukan dan sekarang kalian saling berpegangan tangan! Lalu apa selanjutnya?! Bersetubuh-"

Plak

Ucapan Jaehyun terhenti saat Taeyong menampar wajah pemuda itu,
Jaehyun mengalihkan tatapannya kearah netra Taeyong yang merah berair menahan air mata.

"Jaga ucapanmu, apa kau pikir aku tak punya keluhan?! Apa kau pikir aku tidak punya pertanyaan?!dan apa kau pikir aku semurah itu?!"ucap Taeyong dengan menekan kalimatnya.

"Apa yang kau mau katakan?"sahut Jaehyun dingin.

"Kau pikir berapa kali aku merasa terpuruk karenamu. Aku pernah menemukan rambut wanita di mobilmu dan juga sebuah anting perak pernah ada disana"ucap Taeyong, membuat Jaehyun menatap nya tak percaya.

"Itu bukan seperti yang kau-"
"Tentu saja! Tentu, aku pun berharap tidak seperti itu"ucap Taeyong.

"Awalnya aku menepis kecurigaan ku, tapi sepanjang berjalannya waktu. Aku makin merasa bahwa aku sudah kau pinggirkan. Apalagi setelah melihat wanita bernama Kim Minju itu"lanjut Taeyong lagi.

"Hentikan. Aku tidak ada hubungan apapun dengan Kim Minju"

"Begitupula aku! Aku pun tidak melakukan apapun dengan Doyoung"balas Taeyong lagi, emosi nya membuat wajahnya memanas.

Taeyong berbalik, berjalan menuju lemari pakaian nya. Ia mengemas pakaian nya dengan tergesa
"Mungkin kau sudah menyukai perempuan, dari awal pun posisi ku sangatlah tidak jelas. Ibu? Menjadi seorang ibu?"ucap Taeyong yang fokus mengemas pakaiannya kemudian berbalik menghadap Jaehyun yang terdiam.

"Apa kau tau betapa merasa bersalahnya aku pada Jisung? Apa kau tau?! Anak itu pernah berucap mengapa aku berbeda dengan ibu teman-temannya? apa kau tau?! Lalu semua orang menggunjing ku karena aku seorang gay, apa kau tau rasanya bagaimana? APA KAU TAU?!"teriak Taeyong sambil terisak.

"Rasanya aku kehilangan jati diriku sebagai seorang manusia"ucap Taeyong, kemudian ia berdiri dengan tas di tangannya.
"Aku akan menjemput Jisung kesekolah"ucap Taeyong, namun langkahnya terhenti saat Jaehyun menahan pergelangan tangannya.

"Kau mau kemana?"tanya Jaehyun,
Kemudian Taeyong melepas genggaman Jaehyun
"Aku akan kerumah orang tuaku. Aku perlu waktu"ucap Taeyong, kemudian pergi darisana.

Sedangkan Jaehyun hanya terdiam,
Ia berdiri di ruangan itu menatap pintu yang terbuka.
Goyah,
Rumah tangga nya sudah goyah.










Tbc

Saatnya membuat konflik hehe.
Sebenarnya ini tuh tinggal upload aja dari kemarin-kemarin, tapi aku selalu lupa. Ingatnya pas sudah tengah malam huhu T_T

Votement juseyo
Kisseu

DIVORCE (JaeYong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang