regret

407 45 3
                                    

Suara ketukan dari arah pintu membuat Nightd bangun dari tidur panjang nya.

"Night sarapan sudah siap" ucap orang yang mengetuk pintu.

"Aku akan segera kesana tem" ucap Nightd dengan suara bangun tidur nya.

Nightd bangun dari tidur nya dan mulai berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya.

Setelah selesai ia pergi memasuki sebuah ruangan dan mulai memulai acara makan pagi nya.

"Bagaimana situasi nya sekarang" tanya Nightd yang memotong steak nya.

"Mereka pergi menemui Bluze dan mulai bernegosiasi dengan mereka Night" ucap Matem yang berdiri di samping Nightd.

Nightd diam dan tetap melanjutkan sarapan nya.

Tidak ada komentar apapun dari nya.

"Pasang bom di luar kastil dan perbanyak jebakan, jangan sampai mereka masuk ke dalam" ucap Nightd ke Matem yang masih setia berdiri di samping nya.

"Halo guys" Gennah masuk ke dalam ruangan dengan senyum yang besar di wajahnya.

"Kau kenapa" tanya Matem yang heran dengan kelakuan Gennah saat ini.

"Aku dapet beberapa senjata yang cantik tadi" ucap Gennah yang masih tersenyum karena menceritakan apa yang ia dapatkan.

"Itu saja ?" Tanya Gennah yang mulai bersabar karena kelakuan orang didepan mata nya ini.

"Tentu saja" ucap Gennah dengan bangga.

"Bodoh"

Matem langsung pergi dari ruangan itu menyusul Nightd yang sudah pergi dari tadi.

"Heyy ayo lah temm"

"Aku tidak mau denggarr" ucap Matem menutup telinga dan berjalan lebih cepat.

Gennah yang melihat itu pun langsung menyusul nya dan menarik Matem masuk ke dalam ruangan random di tempat tersebut.

"Kau ini apa² an sih gen" ucap Matem kesal.

"Aku... Cuma mau kasih kamu ini" ucap Gennah sambil memasang gelang dengan liontin giok hitam yang menghiasi nya.

Matem melihat gelang tersebut dan tampa sadar ia tersenyum dengan manis melihat nya.

"Kau menyukai nya ?" Tanya Gennah ke Matem.

"Aku.... Aku menyukai nya" ucap Matem sambil memegang gelang tersebut dan tak melepaskan pandangannya dari tadi.

"W- well gelang itu berpasangan dengan punya ku" ucap Gennah yang terlihat kikuk saat ini.

"Benarkah?" Tanya Matem dengan wajah polosnya.

'astaga ya tuhan, wajah apa yang dia keluarkan, aku ingin memakan nya' teriak Gennah dalam hati.

"Tentu saja, mau lihat" ucap Gennah yang langsung di angguki oleh Matem.

Gennah pun menunjukkan gelang yang ia pakai dan ternyata memang berpasangan dengan punya Matem.

"Lucunya..." Ucap Matem Tampa sadar.

"ya lucu" ucap Gennah yang terus menerus melihat Matem.

"G- gen"

Gennah memegang pipi Matem dan mengusap bibirnya.

"Eh.. maaf" ucap Gennah yang langsung menarik tangan nya.

"Tidak apa" ucap Matem sambil memegang tangan Gennah.

"Apa boleh?" Tanya Gennah yang hanya di angguki oleh Matem.

kingdom of sans (Selesai)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin