Semesta dan Waktu [END√]

Part 33

"Kepada semesta aku dapat bercerita, tapi dengan mu aku sulit untuk menceritakan yang sejujurnya."

~~~

"Gakpapa kan Zee?"

"Bang Badrun? Aku gakpapa, abang sendiri?"

Badrun pun mengangguk "Bentar tunggu disini aku mau nyamperin supir taksi tadi"

Sambil menunggu Bang Badrun, Zee menggelengkan kepalanya berusaha mencoba untuk menyadarkan dirinya.

Tak lama berselang akhirnya Bang Badrun datang sambil mengusap belakang nya yang tadi menabrak sebuah tiang di pinggir jalan akibat menolong Zee.

"Sakit bang?"

"Dikit doang, kamu kenapa? Lagi sakit?"

"Gak tau Bang, Zee merasa tiba-tiba pusing"

"Yaudah ikut Bang Badrun kerumah"

"Tapi Bang mobil Zee disana dan Bunda tadi minta tolong beliin titipan"

"Nanti aku yang beliin kamu istirahat dirumah aku dulu, masalah mobil itu gampang"

Zee akhirnya menyerah dan menuruti apa kata Bang Badrun. Ia pun mendongak, menatap langit malam yang tak berbintang itu.

"Yuk" ajak Bang Badrun.

Mereka berdua menuju mobil Bang Badrun yang terparkir tepat di depan minimarket tersebut.

"Zee kamu masuk dulu kedalam mobil, sini mana titipan Bunda Shani"

"Ini Bang" Zee pun memberikan hp nya yang berisi daftar belanjaan titipan Bunda Shani.

Bang Badrun menerima dan mulai mencermati apa saja yang akan di beli sembari mengingat daftar tersebut.

"Oh, yaudah nih aku beliin dulu" lalu menyerahkan kembali hp Zee.

"Tunggu Bang, uang nya belum"

"Udah pake uang aku aja"

"Makasih bang"

Tanpa berlama-lama lagi Bang Badrun pun kembali masuk kedalam minimarket sedangkan Zee menyandarkan kepalanya menunggu di dalam mobil Bang Badrun sembari meradakan pusing yang masih tersisa.

***

Tok... Tok... Tok... 

Ceklek...

"Papah" 

"Eh Vira sayang"

"Papah es klim"

"Iya nih ada, masuk dulu yuk"

Vira adalah salah satu anak kembar perempuan dari pasangan Badrun dan Chika, Vira memiliki pasangan kembar laki-laki  yang bernama Viko.

Vira pun menuruti apa kata Badrun kemudian Zee mengikuti dari belakang untuk masuk kedalam rumah.