DUA PULUH ENAM

670 124 456
                                    

Hallo semuanya 🙌

Apa kabar? Semoga sehat selalu dan tetap semangat yaa

Gimana gimana, otak masih aman atau ga? 😌

Bener ga sih kalo Leo itu ga mengenal AlkalinZe sama sekali?
🤔

Ada yg tau dari kode rahasia *1507#? 🧐

Siapa sih tokoh yang selama ini selalu bikin kalian emosi? 🔥

Pilih Veo atau Leo? Dan kenapa? 😏

Masih penasaran ga sama rahasia yg ada di cerita ini? 🧐

HAPPY READING GUYS 🤗

*****

Dira keluar dari kamar mandi dan segera berganti baju rumah. Setelah selesai, ia berjalan menuju meja riasnya tepatnya duduk di depan cermin. Ia memandangi wajahnya sendiri.

Pandangannya beralih ke leher jenjangnya dan mengusapnya. Mungkin jika Jake tidak mendobrak pintunya, Dira akan mati di tempat atau bahkan pingsan.

Kenapa sedari dulu dirinya tidak pernah rukun dengan Leo. Ini bisa di bilang seperti hubungan bukan saudara. Tidak ada rasa saling menyayangi dan menghargai satu sama lain.

Dira bangkit dan menuju meja belajarnya. Ia membuka buku pelajaran untuk hari besok.

Tok tok tok

Cklek

Dira menoleh ke arah pintunya. Ia mendapati Mirah berjalan ke arahnya dengan membawa nampan berisi susu coklat dan pudding.

Perlahan Mirah mengusap rambut putrinya. "Kalo capek istirahat bentar," nasihatnya.

Lantas Dira tersenyum, tangannya melingkar di pinggang ibunya dan memeluknya erat.

"Gimana latihannya?" tanya Mirah dengan mengelus kepala putrinya.

"Lancar kayak biasanya," jawab Dira.

"Istirahat yang cukup, bulan depan udah tampil," tutur Mirah.

Dira melepaskan pelukannya dan mendongak menatap ibunya. "Siaap."

Mirah mencium kening Dira dan keluar dari kamar putrinya.

Ingatan Dira kembali pada saat dirinya di cekik oleh Leo siang tadi. Bagaimana jika Mirah sampai tahu. Pasti ini akan membuat Aritmia Mirah kembali kambuh.

Lebih baik Dira diam tanpa memberitahu ibunya.

*****

Veo meneguk kolanya hingga setengah. Ia mengamati satu persatu anggotanya yang sibuk dengan dunianya sendiri. Tapi tunggu, ia tidak melihat Jefri disini.

"Jefri kemana?" tanya Veo.

"Palingan juga di atas," jawab Marvel.

Veo memasukkan ponselnya ke dalam saku. "Ngapain?" tanyanya penasaran.

"Ngapain lagi kalo ga ngerokok," celetuk Angga.

"Ngerokok?!" kaget Arlan.

Dio menatap Arlan. "Lo kira cowo terpintar di kelas IPS 1 ga pernah ngerokok?"

"Ga kaget sih," sahut Kevin.

Semua menatap Kevin dengan tatapan bertanya.

"Gue pernah liat dia ngerokok di rooftop," ungkap Kevin.

Secret & Truth [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt