Prolog

2.8K 91 53
                                    

Lu Xiaoyu POV

Aku benci.

Tidak berguna.

Diriku sendiri....menjijikan.

Apa yang telah kulakukan?

Seharusnya...jika bersama dengannya, aku tidak akan menderita seperti ini.

Kenapa aku harus memilih orang yang lebih tampan darinya?

Kenapa aku tidak melihat ke dalam hatinya?

Kenapa diriku ini, tidak menerimanya apa adanya?

Sesal....sesak....aku tidak mau ini....

Seharusnya....aku tidak pernah melakukan itu padanya.

Seharusnya, aku tidak boleh mengkhianati kepercayaannya.

Seharusnya.....aku selalu bersamanya.

Lantas, apa yang kulakukan padanya?

Bahkan lebih buruk.

Kenapa aku harus melakukan hal sejahat itu padanya?

Tidak pernah terpikirkan olehku kalau semuanya akan jadi seperti ini karena aku meninggalkannya.

Apa aku sebodoh itu?

Meninggalkannya, bahkan memperdalam lukanya?

Kenapa aku harus menghinanya di depan banyak orang?

Dan bahkan menghancurkan kehidupan mudanya?

Lu Xiaoyu:"uuuu........*hiks....maaf....maafkan aku....aku ingin kembali ke masa itu...*hiks......aku ingin....kita bersama lagi....."

Aku menangis di kamarku.

Mengingat hal-hal yang sudah kulakukan padanya, itu membuat hatiku terasa sangat berat hingga aku tidak kuat lagi menahannya.

Aku pernah bersamanya bahkan berpacaran dengannya, namun.....kenapa aku tertarik pada yang lebih tampan darinya sedangkan dia lebih baik secara keseluruhan kecuali fisik?

Kenapa aku tidak melihat hatinya dan hanya melihat luarnya saja?

Lu Xiaoyu:"Ruri......aku seharusnya tidak pernah berbuat itu padamu.....*hiks.....aku seharusnya tidak meninggalkanmu."

Mu Ruri.....orang yang pernah berpacaran denganku sekaligus teman masa kecilku.

Secara fisik, dia biasa saja namun secara finansial, dia tidak beruntung.

Awalnya....aku berpacaran dengannya karena aku menyukainya.

Namun...setelah bertemu dengan si brengsek itu.....aku tidak bisa bersamanya lagi.

Seharusnya aku tetap disisinya sampai kami menikah.

Namun, kenapa si brengsek itu datang dan menghancurkan hubungan kami?

Tidak.....aku tidak berhak mengatakan itu.

Aku juga menghancurkan kehidupan Mu Ruri sampai dia depresi.

Kenapa aku harus melakukan hal sejahat itu di depannya? Bahkan saat kami berada di tempat umum?

Kenapa dengan bodohnya aku memutuskan hubunganku dengan Mu Ruri?

Hanya karena si brengsek itu lebih baik secara fisik dan finansial dari Mu Ruri, kenapa aku lebih memilihnya?

Apa yang telah kulakukan di masa lalu adalah hal yang tidak termaafkan.

Aku, bahkan aku jijik pada diriku sendiri karena melakukan itu dengan si brengsek di depan umum.

Dan lagi, Mu Ruri melihat kami di depan matanya saat dia sedang bekerja.

Rimuru Tempest X Omniverse (S3 Another)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang