Chapter 2: Pembalasan

989 59 33
                                    

Rimuru POV

Kan kusiksa mereka.

Akan kubalas semua perbuatan mereka.

Akan kubantai seluruh keluarga mereka dalam satu hari.

Orang-orang yang memperkosaku sampai seperti ini, akan mendapatkan balasan mereka dengan cara yang jauh lebih menyakitkan dibandingkan akar muasal yang terluka.

Rimuru:"Sadness Eater, output tertinggi."

Lalu, pedang Sadness Eater yang di tengahnya memiliki sebuah bola berwarna merah langsung menyala.

Aura yang keluar dari dalam pedang ini berkurang.

Bukan karena melemah, namun pedang ini memakan semua kekuatan yang telah dikeluarkan lalu memasukkannya ke dalam bola merah itu.

Hasilnya, satu tebasan pedang ini akan jauh lebih menyakitkan.

Orang yang memiliki mental lemah tidak akan mampu bertahan dari satu tebasan, bahkan satu kali sayatan pedang ini sangat menyakitkan.

Mungkin hanya Anos yang mampu menahannya.

Dia tidak takut saat akar muasalnya kuhancurkan, dan juga aku lupa tentang Kanon.

Pahlawan gigih yang kuakui, dia benar-benar hebat, kalau dari cerita Anos-kun, dia pernah menghancurkan akar muasal Kanon-chan lebih dari ratusan kali.

Yah, mental Kanon sangat kuat, dan dia tidak akan pernah menyerah untuk menyerang Anos-kun, dan jika Anos-kun tidak berniat untuk menghentikan perang besar itu, mungkin saja mereka akan terus bertarung selamanya.

Dan ngomong-ngomong, aku bisa tau itu dari sihir akar.

Seperti {Agronemut}, sihir itu merupakan salah satu sihir akar.

Juga, {Silica} adalah sihir akar yang mampu membuat penggunanya bereinkarnasi.

Dan Anos-kun bahkan tidak bisa mengalahkan Kanon-chan dalam sihir akar, itu berarti, Kanon-chan mampu bereinkarnasi menjadi apapun.

Jika aku sudah menemukan tubuh baru, aku akan bereinkarnasi ke dalamnya dan meninggalkan tubuh rusak ini.

Aku berjanji akan membuat mereka merasakan akibatnya karena telah memperkosaku.

Aku memakai jubah yang ada di dekat pintu ruangan lalu menempelkan telingaku ke pintu itu.

Aku harus memastikan bahwa tidak ada seseorang yang lewat, jika tidak, rencana pembalasanku akan terganggu.

Atau mungkin itu tidak apa-apa, aku bisa mendapatkan kekuatan dari menyiksa orang yang melewati tempat ini.

Emosi buruk mereka mungkin cukup untuk menghancurkan mental kedua orang itu.

Tapi tunggu, seharusnya mereka bertiga mengeluarkan emosi buruk.

Tapi, kenapa setelah aku membelah mereka menjadi dua bagian, mereka tidak mengeluarkan rasa takut ataupun emosi buruk.

Seharusnya, walaupun hanya sedikit, mereka pasti akan mengeluarkannya dan menambah energi iblisku.

Di sisi lain, aku punya sebuah hipotesis.

Yaitu adalah mereka tidak sadar kalau diri mereka sudah kubunuh.

Karena itu, mereka tidak mengeluarkan emosi buruk?

Yah, itu mungkin saja.

Namun, aneh sekali.

Aku tidak mendapatkan pasokan emosi buruk darimanapun.

Rimuru Tempest X Omniverse (S3 Another)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang