Chapter 39: Lawan Tersulit

227 25 19
                                    

Rimuru:"Mu Ruri?!"

Rimuru terkejut dengan kedatangan Mu Ruri tanpa dia duga sama sekali.

Konsentrasinya telah terarah pada orang-orang di sekitarnya dan dia tidak menyadari bahwa Mu Ruri akan datang dan menyelamatkannya.

Mu Ruri:"jangan lupakan aku dasar keras kepala...."

Mu Ruri tersenyum setelah menahan ledakan besar yang terjadi di sekitar mereka.

Bisa terlihat bahwa kedua tangan Mu Ruri sedikit terbakar karena daya ledaknya menembus penghalang yang dia buat.

Rimuru segera berdiri dan melihat kedua tangan Mu Ruri tanpa mempedulikan luka bakar yang muncul di tangannya.

Rimuru:"jangan gegabah, kau masih belum memiliki pengalaman bertarung....!"

Rimuru langsung melapisi tangan Mu Ruri menggunakan sedikit aura yang telah dikumpulkannya untuk menyembuhkan tangan Mu Ruri.

Mu Ruri memperhatikan Rimuru sebentar.

*Sring....

Secara tiba-tiba, tiga tebasan pedang menuju ke arah mereka secara horizontal.

Mu Ruri langsung menyadarinya dan secara reflek melompat ke depan sambil membawa Rimuru.

Rimuru agak terkejut.

Lalu, setelah berlari sampai jaraknya sekitar 29 meter dari musuhnya, Mu Ruri berhenti lalu menurunkan Rimuru dari gendongan putri.

Rimuru:"aku tidak menyadarinya...."

Rimuru terlihat frustasi sambil menggigit bibirnya.

Mu Ruri:"khh, tenang saja..."

Mu Ruri sedikit tergidik dan Rimuru baru menyadari bahwa punggungnya terasa panas.

Alhasil, sayatan pedang muncul di punggung mereka berdua dan Mu Ruri berusaha untuk bertahan dari rasa sakitnya.

Di sisi lain, Rimuru terlihat tidak merasakan apa-apa sama sekali.

Sebaliknya, dia mengkhawatirkan Mu Ruri dan segera menggunakan auranya untuk menutup luka yang dialami Mu Ruri.

Mu Ruri:"...terimakasih..."

Rimuru:"tidak, ini salahku kau terluka....pokoknya, kau harus langsung pergi setelah aku selesai-"

Saat Rimuru berbicara tentang meninggalkannya disini sendirian sambil tersenyum seakan tidak terjadi apapun, Mu Ruri mengigit bibirnya sendiri dan kedua matanya terlihat menahan sesuatu.

Mu Ruri:"dan meninggalkanmu disini sendirian?!"

Mu Ruri tiba-tiba berbicara dengan nada tinggi dan membuat Rimuru terkejut.

Rimuru:"y-ya, aku akan mengalahkan mereka disini sendiri, kau harus pergi dan berlatih."

Rimuru menjauhkan tangannya dari Mu Ruri lalu menunjuk ke arah cahaya dimana kota berada.

Mu Ruri:"tidak akan, tidak mungkin aku akan membiarkanmu melawan mereka sendirian.

Aku sudah memutuskan untuk melakukan semuanya sendiri dan sesukaku, tolong..... jangan hentikan aku..."

Rimuru sedikit melebarkan matanya setelah Mu Ruri menolak pernyataannya lagi.

Rimuru:"tidak! Kau masih terlalu lemah, pulanglah dan berlatih..."

Rimuru mengarahkan tatapannya kebawah sambil menunjuk ke arah cahaya.

Mu Ruri terlihat tidak tahan dengan sikap Rimuru.

Rimuru Tempest X Omniverse (S3 Another)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang