Chapter 8: Pemulihan

337 37 24
                                    

Opening....ahhhh


Satu hari berlalu setelah kejadian semalam.

Para reporter memberitakan tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di tol yang bertempat di dekat rumah sakit dimana Mu Ruri dirawat.

Tulang-tulangnya sudah dikembalikan ke tempat semula oleh Rimuru dengan balasan rasa sakit yang muncul pada pagi hari di kaki dan tangannya.

Mu Ruri merasakan rasa sakit dalam sesaat setelah dia bangun dari tidurnya.

Dan sekarang, Mu Ruri sedang bersandar di kasur rumah sakit.

Disampingnya, ada ibunya dan situasi saat ini sangat canggung.

Mu Ruri sebenarnya bermaksud untuk menghibur ibunya karena mungkin kedepannya akan sulit bagi Tang Zianyi, namun kata-kata yang dia keluarkan sangat salah.

Mu Ruri sadar kalau dia harus menjelaskan bahwa Mu Ruri ingin melihat Tang Zianyi bahagia bersama-sama, namun kata-kata itu disalah artikan sebagai lamaran pernikahan.

Dan tentu saja, sulit bagi mereka berdua untuk saling berhubungan seperti biasa lagi setelah kejadian semalam.

Tang Zianyi hanya duduk disana sambil menjaga Mu Ruri, namun matanya menghadap kebawah.

Mu Ruri bingung bagaimana dia akan menjelaskan tentang hal tersebut.

Dia sedang duduk dalam suasana canggung.

Mu Ruri:"i-ibu..."

Tang Zianyi terkejut.

Tang Zianyi:"y-ya?!"

Suaranya mengeras saat Mu Ruri berbicara kepadanya.

Mu Ruri:"tentang kemarin...aku."

Tang Zianyi:"b-berhenti, itu memalukan."

Mu Ruri:"tapi....."

Tang Zianyi:"i-ibu mengerti, ibu tau kau akan menjelaskan hal itu."

Mu Ruri:"begitu, syukurlah."

Mu Ruri lega karena ibunya mengerti tentang hal itu.

Namun, apa yan ibunya maksud sangat berbeda dengan Mu Ruri.

Yang dimaksudkan oleh Tang Zianyi adalah karena mungkin saja Mu Ruri menaruh perasaan pada dirinya.

Tang Zianyi tidak tau bagaimana cara menjawabnya, namun, sebagai orang yang kembali dari masa depan dan juga pernah menyukai Mu Ruri sebagai pria, Tang Zianyi tidak bisa begitu saja membiarkan Mu Ruri pergi darinya.

Di sisi lain, Mu Ruri lega karena ibunya mengerti bahwa sebenarnya dia tidak bermaksud mengatakan itu sebagai lamamran, namun sebagai anak yang akan membuat ibunya bahagia.

Di sisi lain, ada juga Rimuru yang benar-benar tau apa yang sedang mereka berdua pikirkan.

Rimuru berpikir, apa mereka bodoh?

Mereka berdua memiliki maksud yang berbeda, namun pembicaraannya tetap sama.

Namun, entah kenapa suasana diantara mereka kembali normal seperti biasa.

Mu Ruri masih dirawat di dalam rumah sakit karena kakinya masih belum pulih total.

Namun, Mu Ruri khawatir akan sekolahnya.

Rimuru Tempest X Omniverse (S3 Another)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang