CHAPTER 10

391K 26.9K 1.3K
                                    

Yang bingung kenapa aku post ulang, ini aku revisi ya, sampai part 25, kalau udh sampai part 25 nanti part 26 aku up.

Kenapa aku revisi, karena sebelumnya itu banyak typo bertebaran jadi aku perbaiki. And sejauh ini dari part 1-10 udh ku revisi, terima kasih buat kalian yg setia menunggu, aku bakal up secepatnya 🤍🤍

 And sejauh ini dari part 1-10 udh ku revisi, terima kasih buat kalian yg setia menunggu, aku bakal up secepatnya 🤍🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah sampai, Naya bergegas ke kamarnya, mengganti baju, saat ini dia memakai baju piyama. Sangat nyaman.

Lalu dia mengambil 2 batang cokela Silverqueen itu, dan pergi ke ruang tamu, menyalakan televisi nya lalu menonton si kembar. Sambil memakan cokelat. Seraya memeluk boneka berbentuk beruang yang cukup besar itu.

Bara datang, lalu duduk di samping sang adek. "Apa sih Upin Ipin terus, capek gue."

"Yaa Abang juga ngapain ikut nonton sama Naya, kalau gak suka yaudah sana." balas gadis itu.

"Gue mau nanya, siapa yang dijodohin sama Lo? Ganteng gak orangnya? Lebih ganteng dari gue gak?"

Naya menyipitkan matanya, ternyata ini alasan sang kakak. "kepo."

"Ihh cepat Jawab!!"

"Ihhh diam, Naya lagi nonton!!" geram Naya cukup kesal.

"Matiin dulu!" tanpa sepengetahuan Naya, bara mengambil remote tv itu, lalu mematikannya, Naya langsung menatap tajam sang kakak karena tahu itu ulahnya.

"IHH BANGG!" teriak Naya. "Remote nya siniin!"

"Jawab dulu!" Bara menyembunyikan remote itu dari sang adek. "Itu, kak Arlan dia orangnya, yang kemarin itu."

"Oalah dia yaudah deh gue ke kamar dulu, noh remote nya."

"Lah??"

°°°°°°°°°°°


Arlan datang ke markas dengan mobilnya itu, dia tidak pulang ke rumahnya, dia mampir sebentar ke markas, karena seharian ini dia tidak datang ke markas mereka karena ibunya itu.

Dia turun dari mobilnya, Dikta yang melihat itu langsung berdiri, "PAKETU DATANGG!" Dikta berteriak heboh.

"Tumben bawa mobil?" tanya Alvin. ketika melihat Arlan turun dari dalam mobilnya itu.

Arlan masuk kedalam. Melepaskan jas nya yang di rasanya panas itu, lalu duduk di samping alvero.

"Belum pulang aja kalian nih." ucap Arlan saat tiba disana.

"Hahaha iya nih, rencananya kita mau nginap di markas," Alvin yang menjawab.

"Lah? Ngapa emang nya?"

"Gak tau juga, ngikutin alvero aja gue bos."

"Terserah juga sih,"

"Dari mana lan? Tumben bawa mobil ke markas, pake jas lagi,"

ARLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang