|| EPILOGUE - THE END OF LONELINESS ||

1.1K 230 9
                                    

○● 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃 ●○

...
☆Please support this story with your star☆
...

••
Mohon diingatkan bila ada kata yang menyinggung
Atau kurang mengenakkan ^-^
••

Sore ini (Y/n) bersiap-siap karena Yohan ingin mengajaknya pergi, kencan mungkin sebutannya. Senyum (Y/n) terus tersungging sedari tadi, ini adalah satu minggu setelah malam dimana Yohan dan (Y/n) saling mengungkapkan perasaannya. Masa-masa yang masih sangat romantis.

(Y/n) memasangkan harness ketubuh Shiro dan Toya karena Yohan juga akan membawa Eden dan Miro. Tak lupa sebelum memasangkan harness, (Y/n) memakaikan baju khusus dikedua tubuh kucingnya itu karena udara kian mendingin.

"Ayo Shiro, Toya!" (Y/n) menarik kedua kucingnya itu keluar. Yohan terlihat sudah menunggu di lobi luar karena ia membawa kedua anjingnya.

"Sudah lama?" Tanya (Y/n) saat sudah dihadapan Yohan.

"Tidak, ayo." Yohan menarik tangan (Y/n) agar bisa ia genggam, dan segera memasukkannya kedalam saku mantel membuat kedua tangan mereka menghangat.

"Kita mau kemana? Sekarang suhunya sudah semakin turun jadi tiga derajat." Ucap (Y/n) saat tengah diperjalanan.

"Tempat rahasia, kau pasti akan menyukainya." Senyum Yohan, (Y/n) pun ikut tersenyum tak sabar akan apa yang ingin diperlihatkan oleh Yohan.

Mereka memilih berjalan karena menurut Yohan, tempat itu tak terlalu jauh dari apartemen (Y/n) berada. (Y/n) jadi bingung sekaligus penasaran tempat bagus apa yang ada didekat apartemennya.

Setelah berjalan kurang lebih lima belas menit, mereka mendapati tangga yang terbuat langsung dari tanah tanpa adanya semen apapun.

"Kita naik?" Tanya (Y/n) yang dibalas anggukan Yohan.

"Kamu takut? Mau aku gendong saja?" Pipi (Y/n) memerah lalu memukul pelan lengan Yohan.

"Ish, aku gak lemah ya!" Yohan terkekeh. Merekapun naik dengan Yohan yang terus menjaga (Y/n) takut-takut gadis itu terpeleset.

"Masih jauh kah?" Tanya (Y/n) mulai kedinginan, terlihat juga mereka kian jauh dari permukaan bawah karena tangga itu kian menanjak.

"Sebentar lagi, sabar ya." (Y/n) mengangguk sembari mebarik napasnya membuat cairan yang berada dihidungnya tertarik kedalam, saat kedinginan ia memang selalu begitu.

Yohan yang menyadari itu semakin menggenggam tangan (Y/n). Untunglah ia membeli heat pack terlebih dahulu jadi tangan (Y/n) bisa lebih hangat.

Saat tiba, (Y/n) terbelak. Pemandangan dihadapannya begitu indah, lampu berkelap kelip karena langit kian menggelap. Angin yang dirasa sangat dingin entah mengapa menjadi angin sejuk yang menerpa tubuh (Y/n).

"Kau menyukainya?" Tanya Yohan. (Y/n) langsung mengangguk cepat.

"Sangat, kenapa ya aku tak tahu tempat ini." Ucap (Y/n) sambil mengusap-ngusap tangannya yang kedinginan.

"Karena tempat ini tersembunyi." Jawab Yohan sambil mengambil kedua tangan (Y/n) dan menempelkannya di pipi Yohan, pipi (Y/n) memerah mendapat perlakuan seperti itu.

"Sudah hangat?" Tanya Yohan sedikit terkekeh melihat pipi (Y/n) yang sudah merah menjadi kian memerah karena perlakuannya.

"Y-ya, pipimu hangat." Yohan terkekeh.

Keduanya menikmati malam itu dengan Yohan yang merangkul manja pinggang (Y/n). Bukan hanya mereka saja yang menikmati, hewan peliharaan merekapun terlihat menikmati itu.

"Kalau saja aku bisa terbang seperti burung, aku pasti melihat pemandangan indah seperti ini setiap hari." Celetuk (Y/n) dalam pelukan Yohan.

Yohan menengok sebentar lalu mengubah posisi (Y/n) agar menghadapnya.

"Mau apa?" Tanya (Y/n) bingung.

Tanpa aba-aba, Yohan mengangkat pinggang (Y/n) membuat tubuh gadis itu melayang jauh dari pijakannya. (Y/n) yang terkaget langsung memegang pundak Yohan menahan berat tubuhnya.

"Yak!! Seong Yohan! Apa yang kau lakukan?!! Turunkan aku!" Teriak (Y/n) kaget membuat tawa Yohan pecah.

"Katanya tadi mau terbang hem? Jadi ku kabulkan." Jawab Yohan enteng.

"Tapi bukan begini maksudku! Turunkan! Aku berat tahu!" Protes (Y/n) membuat tawa langka Yohan kian mengeras.

"Berat apanya? Kau sangat ringan (Y/n)." Ujar Yohan masih menikmati wajah panik ketakutan milik (Y/n) yang sangat lucu.

"Baiklah baiklah, aku tahu kau kuat. Jadi turunkan aku sekarang, Yohan." Terkekeh sebentar lalu segera menurunkan (Y/n) agar berpijak kembali ketanah.

(Y/n) menghela napas, tadi itu menakutkan dan sedikit seru untuknya. Yohan segera memeluk tubuh (Y/n) membuat keduanya terkekeh.

"Terima kasih, sudah berkunjung kerumah hatiku (Y/n). Tetaplah menjadi tamu spesial hidupku untuk selamanya." (Y/n) tersenyum melihat itu.

"Terima kasih juga sudah menjadi pelengkap duniaku, Yohan. Aku merasa bisa mendengar segalanya jika bersamamu." Keduanya tersenyum lembut.

Yohan menarik wajah (Y/n) dan mencium kening (Y/n) sayang, rasa senang memuncah dihati mereka berdua. Angin yang berhilir dan peliharaan mereka menjadi saksi cinta yang tulus dari seorang Seong Yohan yang ia berikan untuk (Y/n), begitupun sebaliknya.

'Jika memang ini takdirku, aku yakin tak akan pernah menyesalinya seumur hidupku. Terima kasih sudah datang, dan menjadi keajaiban dihidupku.'

•○●○•

THE END

•○●○•

Hai!! Akhirnya book Yohan tamat, nih!
Silahkan tinggalkan kesan dan pesan dikolom komentar ya!

Seneng banget bisa merasakan apresiasi yang kalian
berikan untuk book ini.
Terima kasih ya!! ^-^

Btw, nanti mungkin book ini akan ada special chapter
berbarengan dengan book aku yang lain.
Jadi ditunggu ya!

Untuk yang request cerita karakter lain,
Aku gak tau kapan bisa merealisasikan itu.
Karena setiap book yang aku buat, kadang tiba-tiba saja ide alur karakter itu muncul diotakku, dan kadang karakter yang gak aku duga-duga juga.

Aku sempet bikin draf book DG sama Jonggun, tapi sudah kuhapus karena tiba-tiba writer block. Kerena entah mengapa dua karakter itu cukup berat untuk aku buat
Mungkin kalau ada ide yang tiba-tiba ngalir begitu saja, akan aku buat hehe.

Segitu saja yang mau aku sampaikan.
Akhir kata.
Terima Kasih banyak semuanya.

Have an amazing day!!

Salam
♡ didihey ♡

Special Chapter
⬇️

《Complete Your World》: Seong Yohan × Readers✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat