Bolehkah berharap?

334 52 1
                                    

Kim Taehyung sedang duduk melamun di antara para rekan kerjanya di sebuah club kecil di Keswick ketika ponselnya berdering. Ia tersentak dan cepat-cepat menjawab tanpa melihat siapa yang menelepon "Jennie?" sapanya langsung sambil bangkit dan berjalan keluar dari club.

Ia sama sekali tidak menyadari Sutradara Jeon Jungkook yang menatapnya sambil tersenyum kecil dan menggeleng-geleng. "Dasar manusia dimabuk cinta. Mengingatkanku saat masih remaja" gumam Sutradara Jeon masih menatap Kim Taehyung sampai dia keluar dari club.

Back to Taehyung.....

"Mmm. Ini aku"

Taehyung bisa merasakan kelegaan menjalari dirinya begitu ia mendengar suara Jennie di ujung sana. Ia tahu Jennie sudah melihat video yang dia kirimkan, Chris yang memberi tahunya beberapa menit lalu.

Tidak melihat gadis itu selama beberapa hari saja sudah cukup membuatnya uring-uringan. Dan dua hari terakhir ini benar-benar menguji kesabarannya, bahkan Sutradara Jeon sampai kebingungan menghadapinya. Penyebabnya? Jennie yang tiba-tiba menghindari dia dan menolak menjawab panggilan teleponnya. Dan yang paling buruk adalah dirinya tidak tahu alasannya, tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

Ia tidak tahu sejak kapan, ia tidak tahu kenapa, dan ia juga tidak tahu bagaimana, tetapi ia tahu Jennie Kim sangat berpengaruh pada ketenangan jiwanya.

Taehyung berdiri diteras kedai kecil itu dan menghela napas dalam-dalam. Tangan kirinya yang tidak memegang ponsel dimasukkan ke saku celana.

Setelah ragu sejenak, ia bertanya dengan hati-hati "Jadi Jennie, kau sudah tidak marah padaku?"

"Aku tidak marah padamu"

Taehyung tertawa pendek "Suaramu terdengar marah"

"Aku tidak marah"

Taehyung pun tidak mendesak lagi. Akhirnya ia bertanya hal lain "Bagaimana keadaanmu, Jennie?"

Jennie menjawab ringan "Aku baik-baik saja. Kau sendiri?"

"Sudah lebih baik" sahut Taehyung. Ya, ia sudah merasa jauh lebih baik karena ia sudah mendengar suara gadis itu. Karena gadis itu sudah tidak marah lagi padanya.

Tetapi suara Jennie terdengar khawatir "Apa maksudmu? Kau sakit lagi?"

"Tidak, tidak" sela Taehyung cepat dan tertawa, merasa senang karena Jennie ternyata mengkhawatirkan dirinya. Itu bisa dianggap hal yang bagus bukan?. "Tidak bertemu denganmu selama ini sudah cukup membuatku gelisah. Ditambah dengan kau yang tidak mau berbicara denganku selama dua hari terakhir ini...." Ia menghela napas sejenak. "Tapi sekarang aku sudah merasa jauh lebih baik, karena sudah mendengar suaramu"

Jennie tidak menjawab. Taehyung bertanya-tanya apakah ia sudah membuat gadis itu terkejut. Apakah Jennie akan kembali menarik diri? Apakah kata-katanya tadi akan membuat Jennie menjaga jarak darinya? Karena walaupun Jennie tidak pernah berkata apa-apa, Taehyung tahu gadis itu selalu menjaga jarak dengan laki-laki. Dan walaupun Jennie tidak pernah mengatakan alasannya, Taehyung yakin penyebabnya bukan karena gadis itu malu. Pasti terjadi sesuatu yang membuat Jennie bersikap seperti ini. Taehyung ingin tahu apa yang terjadi, ia ingin mengetahui semua hal tentang Jennie. Hanya saja ia tidak tahu bagaimana caranya.

"Jennie?" panggil Taehyung ragu. Semoga saja Jennie tidak langsung mematikan teleponnya. Kalau itu terjadi, Taehyung tidak tahu harus melakukan apa lagi.

"Aku masih disini" gumam Jennie.

Dengan pelan Taehyung menghembuskan napas yang ditahannya. Astaga, ia tidak pernah segugup ini seumur hidupnya, baik dalam urusan pekerjaan ataupun ketika menghadapi wanita manapun. Kenapa gadis yang satu ini membuatnya selalu merasa gugup? Selalu bertanya-tanya dan selalu ragu? Ia tidak pernah seperti ini. Sungguh, ini tidak normal.

"Kau harus tahu kalau tidak ada yang terjadi. Maksudku, antara aku dan Lisa" ungkap Taehyung pada akhirnya.

Hening sejenak, lalu terdengar gumaman Jennie "Mmm"

"Kau percaya padaku, bukan?" tanya Taehyung.

"Tentu saja" sahut Jennie cepat, tetapi bagi Taehyung suara gadis itu tidak terdengar meyakinkan. "Kau sedang ada dimana?"

Taehyung menoleh ke arah jendela club dan melihat teman-temannya yang masih sibuk mengobrol dan tertawa di dalam sana "Di sebuah club. Bersenang-senang sedikit setelah hari yang panjang dan melelahkan"

"Dia ada disana bersamamu?"

Taehyung tersenyum kecil, tidak bisa menahan diri "Siapa?"

Hening sejenak, lalu Jennie bergumam "Lisa"

Senyum Taehyung melebar "Tidak" sahutnya singkat. Ia tidak berkata bahwa tadi siang rombongannya tidak sengaja bertemu Lisa. Ia juga tidak berkata jika Lisa berencana untuk bergabung dengan mereka di club ini. Bagaimanapun juga, bukan Taehyung yang mengundang Lisa ke sini. Lisa sendiri yang kebetulan mendengar jika Taehyung akan berkumpul di club dan berkata jika dia ingin ikut.

"Begitu?" gumam Jennie. Lalu tiba-tiba ia mengalihkan pembicaraan, nada suaranya pun berubah menjadi lebih ringan "Baiklah kalau begitu aku tidak akan mengganggumu lebih lama lagi. Oh ya, untuk videonya terimakasih banyak, aku sangat menyukainya"

"Terimakasih karena sudah berkencan denganku hari ini" balas Taehyung.

"Dan Taehyung...." kata Jennie sebelum Taehyung menutup telepon "aku juga senang bisa mendengar suaramu"

Dan tiba-tiba saja, begitu mendengar kata-kata sederhana yang diucapkan dengan pelan itu, Taehyung merasa hatinya berubah menjadi ringan dan melambung tinggi. Ia juga mendapati dirinya tidak bisa berhenti tersenyum, bahkan setelah Jennie menutup teleponnya ia masih terus tersenyum.

Saat itu ia teringat kata-kata yang pernah diucapkan Jennie.

Aku.... memang merasakan sesuatu, tapi bukan.... bukan untuk Chris

Taehyung tidak tahu apakah ia boleh berharap atau tidak.

••💚••


Lisa kembali bersandar di dinding samping club, Taehyung sudah masuk kembali ke dalam club dan sama sekali tidak menyadari kalau ada Lisa yang mendengar pembicaraannya. Sebenarnya Lisa tidak bermaksud menguping, saat itu dia tidak sengaja lewat ketika Taehyung berkata dengan suara rendah "Tapi sekarang aku sudah jauh lebih baik. Karena sudah mendengar suaramu"

Kata-kata yang diucapkan dengan pelan dan serius itu membuat Lisa menghentikan langkah. Ia belum pernah mendengar Taehyung berbicara selembut itu. Ia penasaran dengan orang yang diajak bicara oleh Taehyung, dan ia pun bersandar di dinding samping club. Ternyata Taehyung sedang berbicara di ponselnya. Tapi dengan siapa ?

Pertanyaan itu langsung terjawab saat Taehyung menyebutkan nama orang yang sangat dia kenal "Jennie"

Lisa mengerutkan keningnya, lalu perlahan-lahan senyum muram muncul di bibirnya. Sebenarnya ia sudah menduganya, sejak di apartemen Taehyung. Ia sudah melihat bagaimana cara Taehyung menatap Jennie, dan cara Taehyung menangkup kepala Jennie dan berbicara serius dengan Jennie ketika mereka hendak pulang.

Namun saat itu, Lisa mengenyahkan pikirannya. Sama seperti sekarang. Ia sama sekali belum mau mundur. Kim Taehyung mungkin menyukai Jennie, tapi apakah Jennie juga menyukai Kim Taehyung? Lisa mengenal sahabatnya dengan sangat baik. Jennie bukan tipe perempuan yang mudah didekati. Malahan Lisa selalu melihat jika Jennie menghindari semua laki-laki yang menyatakan perasaannya.

Jadi dia masih memiliki banyak kesempatan untuk menaklukkan hati Kim Taehyung.

Seperti kata orang, segalanya sah dalam perang dan cinta.



















#1036 kata

Love in London (Taennie) Where stories live. Discover now